#2

28 3 1
                                    

Hai gais , Vexana's back ❤️

Langsung ajalah , happy reading

Seulgi POV
Kang Seulgi imnida , aku teman soojung , dan aku bangga akan itu , tdk seperti kata orang , soojung adalah orang yang paling kuat yg pernah kutemui , tapi aku bingung kenapa soojung sangat di cibir...
Sudahlah hari ini adalah hari sekolah setelah libur musim panas , dan , aku sangat senang bisa bertemu dgn Soojungie lagi

"Soojung ah ~" sapa ku melambai dgn semangat kearahnya yg sedang berjalan menuju gerbang sekolah. Hehehe anak itu memang sangat menggemaskan , dia sangat lugu dan polos , tapi dia tulus dan sangat murah hati , aku terkikik geli melihatnya mengerucutkan bibirnya dan terlihat seperti merajuk begitu , jinjja kiyeowo~ kkk
Ah... ada satu hal kenapa aku , Kang Seulgi yg di juluki DEWI VENUS sekolah Gangnam Art High School ini belum bergandengan dengan namja manapun ? Jung Soojung ssi adalah alasan ku , walaupun si ICE GIRL itu selalu merengek padaku agar memacari salah satu dari Dream boy di sekolah , aku selalu menolak , dan tentunya tak membiarkan dia tau alasannya. Karna pasti dia akan bawel , menceramahi ku agar tak usah memikirkannya dan berpacaran saja , dia pasti bilang "Yak! Kang Seulgi , mincheosseo ? Kau melewatkan pria tampan seperti : Erick Nam , Kim Taehyung , dan bla bla bla , hanya karna dia tak menyukai ku , dan suka mencibirku ?? Nan gwenchanaa~" dan masih banyak lagi bujukkannya utk ku , tapi aku kukuh . Aku sudah berjanji ke diri sendiri , bahwa aku akan memacari orang yg menghargai keberadaan Soojung , teman yg mengajari aku banyak sekali moral hidup , teman yg selalu hadir walaupun keluarga ku sempat melarat , mana mungkin aku mengabaikkan teman ku hanya karna namja namja hidung belang itu! Tak akan. C'mon , so many fish in the sea , right ?

"Seulgi ya.. kau lama menunggu kan ? Mianhae... ada sedikit 'keadaan' di rumah tadi" ucapnya riang , yg membuatku buyar dari lamunan ku , soojungie pabo ya.. aku tau kau habis di pukuli ayahmu lagi , luka mu sangat ketara... gijibae jinjja... aku hanya bisa menghela nafasku , lalu mengusak rambut soojung "Aigoo , jinjja yo ? Nona bocah ? Apa iya ku mengalami keadaan di rumah ? Iya ?" Ucapku dgn nada memanjakan
" yaakk mwohae ??" Ucapnya polos dan bingung, aigoo , anak ini memang sangat lugu. Aku hanya menggeleng dan mengajaknya masuk ke gedung sekolah. Seperti biasanya bagaikan ritual , kami mendapat omongan kasar dari anak anak lain... hah... aku sangat muak!

Soojung POV

"Anak lonte! Haha , mau kubayar berapa kau " ucap salah satu anak dengan nada tajam dan wajah yg mengerikan. Aku cuma bisa menunduk , dan menggenggam tangan seulgi erat. Aku ketakutan, aku takut , serangan panik atau sesak ku mulai lagi,, tubuhku gemetar mendengar ledekan yg membuat nyeri hatiku. Tapi aku tak mendendam, aku tak pernah bisa. Entah kenapa, aku selalu berpikir , jika aku dijahati , yg jahat bukan manusianya , tapi ucapan dan pikirannya. Selalu begitu. Aku tdk bisa dendam , tak bisa benci atau dengki , entah , apakah ini kelebihan atau kekuranganku. Mungkin ini menjadi keduanya di saat yg sama.

"Hei putri es , ternyata kau cengeng!" Ledek grup bully yeoja di sekolah, dan aku cuma diam. Seiring kami berjalan , aku melihat Seulgi yang selalu mendekap ku dari samping , dan menutup telinga ku . Karna dia tau aku tak suka keramaian , dan aku bisa panik kapan saja. Aku sangat beruntung berteman dengan Kang Seulgi ssi.
Tapi... harapan ku kandas. Kami di kerumuni. Lebih tepatnya.. aku... aku dikerumuni di lorong sekolah , dan Seulgi tak kuat menerjang lautan manusia itu. Mereka mencemoohku , anak jalang , putri namja mabuk , anak haram dan penyakitan , semua cibiran di teriakkan padaku. Bahkan , ada yg tega membanting kepala ku ke dinding tiang koridor
Aku kesakitan , tapi tak ada yg menggubris. Aku merasakan cairan di kening ku , saat ku sentuh , merah pekat warna nya. Aku panik. Terduduk , dan meringkuk, "Seulgi ya... seulgi yaa... isak ku dengan lirih , tubuhku bergetar , serangan panikku datang. "Seulgi ya... museowo..." igau ku terus, sampai akirnya , aku tak sanggup menjaga kesadaran ku. Dalam pandangan yg buyar , pendengaran melemah , aku mendengar seulgi berteriak " Soojungiee!" Seulgi berlari dan menghampiri ku , bersimpuh lalu mendekapku. Aku merasakan perlakuannya. Aku gemetar di dekapannya tapi aku tersenyum , dan membisik sebelum kesadaranku tercabut oleh rasa sakit di kepala ku ini "Kau datang ? Gumawo... Eonni.." ucapku pelan, menjatuhkan air mata , dan pingsan, masih di dekapannya.

TBC

What we call DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang