02

967 107 11
                                    

"Siapa kau?"

"eh?"

Pria itu menggeram dan memakai jubahnya kembali. Memanggil pelayan dengan berteriak marah.

"Pelayan! Siapa yang mengizinkan seseorang asing memasuki kolam pribadiku?!"

"Hamba tidak tahu tuan, setahu saya tidak ada yang memasuki kolam anda. Semua sedang pergi menghadiri pesta pernikahan pangeran pertama dengan Putri pejabat"

Benar juga, pikir pria itu. Lagipula ia tidak pernah melihat wanita berwajah seperti itu.

***

"Bagaimana Seokjin, apa adikmu sidah ketemu?"

"Belum Namjoon-ah, bagaimana ini? Jungkook masih asing dengan daerah ini"

"Tenanglah, setelah upacara pernikahan kita selesai kita kembali mencari Jungkook"

"Baiklah Namjoon"

***

Jungkook masih terdiam di kolam air hangat yang asing. Memperhatikan dirinya. Yang memakai pakaian tradisional berwarna merah yang basah. Berambut panjang yang lepek karena air.

"Dimana aku? Seingatku aku tenggelam di kolam air terjun"

Jungkook memutuskan untuk keluar. Ia mendengar suara.

"Taehyung apa kau melihat adik kakak iparmu?"

"Tidak"

"Aku serius Tae!"

"Aku juga hyung"

Seokjin yang mendengar mereka hanya mengusap kedua tangannya cemas. Matanya yang melihat sekeliling tiba-tiba melebar ketika melihat seseorang berbaju merah mengintip.

"Jungkook!"

Seokjin berlari menghampiri Jungkook yang mengintip.

"A-w Sakit! Lepaskan!"

"Aku mencarimu kemana-mana ternyata kau bersembunyi disini. Kau tau aku sangat cemas!"

"Lepaskan tangamu dari telingaku wanita jahat!!"

"Kau bilang apa?! Aku kakakmu!"

"Aku tidak punya kakak!"

"Jungkook teganya kau hiks hiks"

Seokjin mulai menangis. Namjoon dan Taehyung yang mendengar keributan menoleh melihat Seokjin yang menangis.

"Oh, jadi wanita itu yang bernama Jungkook"

"Kau mengenalnya Tae?"

"Dia mengintipku mandi"

***

Jungkook dibawa Seokjin ke sebuah tempat, seperti kamar.

"Buka bajumu!"

"M-mau apa kau?"

"Jungkook, kita sedang berada di istana. Bisakah kau menunjukkan rasa sayangmu kepadaku meskipun berpura-pura. Aku tau, kau bukan adikku tapi adik dari ibu lain dan membenci keluargaku juga ayah. Setidaknya jaga sikapmu"

Jungkook mengerutkan keningnya. Ia tidak paham.

"Sudahlah aku tidak paham. Aku mau pulang, tidur di kasurku dan bekerja keesokan harinya."

"Memangnya kau bekerja menjadi apa Jungkook? Kita sudah hidup mapan, kau lupa ayah kita seorang pejabat tinggi"

"Tunggu-tunggu, apa maksudmu? Aku tidak mempunyai orang tua atau kakak. Mana mungkin aku menjadi orang kaya"

Plak

"Sadarlah Jungkook!"

Seokjin menampar pipi Jungkook kesal. Lalu melemparkan pakaian mahal ke arahnya. Ia pergi dari kamar itu dengan amarah dan wajah merah menahan tangis.

"Kau sangat keterlaluan Jungkook, aku sangat menyayangimu. Meskipun kau anak haram ayahku"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kembali ke masa lalu (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang