1

2.8K 346 390
                                    

*Jungkook POV*

Haiss! Apakah aku akan telat lagi kali ini? Apa Hyung akan mengusirku dan tidak memperbolehkan ku untuk datang ke tempatnya, seperti kemarin?
Ohh, ya ampun...ini semua karena guru Park itu. Bagaimana mungkin dia menghukum seluruh murit di kelas ku hanya karena dua orang yang bergosip ria saat dia menerangkan tadi. Akh! menyebalkan! menyebalakan! menye-

"Hei Jungkook~ah kenapa terburu-buru begitu?" Ya ampun... Siapa lagi yang memanggilku barusan? Apa dia tidak bisa lihat aku sedang terburu-buru saat ini?

Terpaksa dengan malas kuhentikan langkahku dan berbalik ke arah sumber suara yang memanggil ku barusan dari arah belakang.

"Oh, Tae hyung, miane Hyung aku sedang ada urusan penting sekarang," jawabku beralasan agar dia segera membiarkan ku pergi. Tak ingin menjelaskan atau membuat topik pembicaraan apa pun dengannya saat ini.

"Huff... Kau selalu seperti itu eoh, sekali-sekali ikutlah dengan kami ngumpul," pintanya untuk kesekian kalinya setiap kali kami bertemu. Dan kali ini ada sedikit gerutuan di sana. Sunbae (senior) ku yang satu ini memang seperti itu, dia akan terus mengajakku untuk ngumpul dengan anggota club suara kami. Padahal aku sudah ijin jauh-jauh hari.

"Baiklah Hyung, akan ku usahakan lain kali. Kalau begitu apa pergi dulu ne?" jawabku seperti biasanya. Lalu segera berlalu tanpa menunggu jawaban darinya karena itu hanyak akan memperpanjang obrolan kami. Lagipula aku belum tentu yakin apakan akan menepati janji itu atau tidak. Karena aku punya urusan lebih penting dari janji itu. Maka kembali aku bergegas pergi, ketempat yang hampir setiap hari kukunjungi dua minggu belakangan ini. Angel hospital.

»

"Huhh...huhh...huhh...S'lmat siang Hyunggie~" sapaku kelewatan semangat saat membuka pintu ruangnya setelah menetralkan nafas yang memburu karena lelah berlari ke mari.

"Oh, ne," jawabnya kelewatan singkat.

"Kau sudah makan Hyungie~?" tanyaku melangkah masuk sambil tersenyum padanya, mengabaikan sapaan dinginnya barusan. Sudah terlalu biasa.

"Tak berselera" jawabnya masih sama singkatnya, dinginnya dan bahkan tak menatap ke arah ku sedikitpun.

"Hyung~ kau harus makan, kalau tidak kau bakalan semakin kurus nanti eoh," bujukku sambil duduk di kursi yang sudah di sediakan di sana. Dekat dengan tempat tidur nya.

"Cerewet!" balasnya ketus sambil memanyumkan bibi pucatnya lucu. Bukannya kesal aku malah suka melihat expresinya yang seperti itu daripada expresi dingin dengan tatapan mata yang kosong.

"Yak! Hyung, aku sudah jauh-jauh datang kemari untuk menyuapimu tapi kau malah mengataiku," ucapku pura-pura marah karena sebenarnya entah kenapa aku tak pernah sekali pun benar-benar marah padanya walaupun sikapnya selalu menyebalkan seperti tadi. Bahkan bisa lebih menyebalkan dari ini.

"Kalau gitu sana pulang, jangan datang lagi," usirnya tanpa rasa bersalah atau pun takut.

"Aku tak mau!" tolak ku cepat sambil melipat tangan di depan dada.

"Yais... Keras kepala, sana pulang!" usirnya kembali dengan suara yang sedikit ditinggikan tapi aku kembali menggeleng. Pada akhirnya Hoseok Hyung mengalah.

Ya, namanya Hoseok, lebih lengkapnya Jung Hoseok. Pemuda 20 tahun, dengan tinggi 178 dan kulit putih pucat, kini menatapku semakin kesal dan terganggu. Bibirnya yang dibuat membentuk sudut segitiga terbalik karena kesal, terlihat lucu saat terbingkai pada wajahnya yang lonjong.

"Ck, apa maumu?" tanyanya ketus dan langsung saja aku tersenyum menang.

"Habiskan makanan mu Hyung, baru aku pulang," pintaku girang.

[End] Thank You For Making Me Smile (KookHope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang