Panti Asuhan

597 59 11
                                    

"Taehyung sekarang ini rumah barumu, lihat disana banyak anak-anak seusiamu. Bibi yakin kau pasti suka"

Seorang anak kecil berjenis kelamin laki-laki yang memiliki beberapa luka lecet pada beberapa bagian tubuhnya memperhatikan sebuah rumah berukuran sedang yang penuh dengan anak-anak seusianya. Ia dituntun masuk oleh seorang wanita paruh baya memasuki rumah tersebut.

"Anak-anak mohon perhatiannya sebentar"

Anak-anak di dalam rumah itu berkumpul, menemui bibi pengurus panti. Kecuali seorang gadis kecil yang memakai kuping kelinci putih dan baju kumal kebesaran dan jangan lupakan pampers yang tidak beraturan yang sukses membuat anak kecil bernama Taehyung itu mengalihkan perhatiannya ke arahnya yang terus menunduk.

"Kalian punya teman baru, ayo Taehyung perkenalkan dirimu"

"Taehyung"

Sang bibi itu tercengang dengan perkenalan singkat Taehyung.

"Ahahaha, mungkin Taehyung sedang malu. Taehyung bibi akan membereskan kamarmu, kau main saja ya"

Bibi pengurus panti itu pergi meninggalkan ruang bermain dan meninggalkan Taehyung yang sudah dikerumuni untuk kenalan.

"Siapa dia?", ucap Taehyung menunjuk gadis kecil yang duduk dipojokan.

"Kau jangan bermain dengannya. Dia siluman. Aku saja takut"

"Benar Taehyung, ku dengar Bambam terjatuh karena dia"

Taehyung mendengarkan ucapan teman-teman barunya. Tetapi matanya tak pernah beranjak dari gadis kecil itu.

Teng teng

"Anak-anak waktunya makan siang"

"Horeee"

Semua anak-anak didalam ruang bermain itu menuju ruang makan berbentuk kantin. Taehyung tetap memperhatikan gadis itu. Ia tidak beranjak dari pojokan ruangan itu.

"Taehyung ayo! Masakannya sangat enak!"

Setelah ruangan itu sepi, hanya menyisakan gadis kecil itu. Gadis kecil itu berjalan dengan sempoyongan ke arah mainan yang berantakan. Ia mulai bermain menyusun kotak-kotak kayu menjadi sebuah menara.

Lalu bermain lagi dengan lego, puzzle dan permainan lainnya.
Ia bertepuk tangan senang karena hasil kerjanya.

Tanpa ia sadari, anak-anak lain sudah keluar dari ruang makan dan melanjutkan permainannya.

"Yak siluman kelinci apa yang kau lakukan?!"

Gadis itu kaget dan tidak sengaja menjatuhkan menara buatannya mengenai anak yang memergokinya.

"Aduh! Sakitt hweeee, bibi!"

Mendengar tangisan, bibi pengurus panti datang. Melihat gadis kecil itu berdiri di depan anak lain yang menangis dengan balok kayu yang berantakan.

"Astaga! Kau lagi kau pagi! Semalam BamBam sekarang Yeri?! Kau seharusnya tidak aku keluarkan! Ayo ikut aku!", bibi itu menarik kasar tangant kecilnya, memasuki ruangan gelap, pengap dan berdebu.

"Sebagai hukuman! Kau tidak boleh keluar dari tempat ini!"

***

Lonely Rabbit (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang