[Sabtu, 21.00]
Malam yang dingin, Sunyi dan Sepi.
Ia berjalan pelan menyusuri Kota tempat ia Bekerja menjadi Polisi, Wajahnya penuh keringat menahan sakit,
Bercak Warna merah pekat itu mulai terlihat, Jaket yang ia kenakan juga sudah berubah menjadi Merah darah,
Tangan Kirinya terlihat memegang sebuah Kotak Kado.
Pemuda bernama Yoongi ini hanya berjalan sendirian, Pergi ke Toko untuk membeli Sesuatu. Sekedar berjalan dan bersantai, Hari ini ia Libur.
Tidak ada Tugas, Dan rencananya, Besok ia akan pergi kerumah Adik lelakinya, Jungkook.
Yoongi itu Polisi yang paling dikenal oleh Orang-orang di Kota ini. Bahkan bisa dibilang, Para Penjahat pun tau dia.
siapa sangka saat Liburan seperti ini, Yoongi masih di Terror Penjahat yang dendam padanya?
Tiba-tiba saja mereka datang berkelompok dan bersenjata, Sedangkan ia sendirian tak membawa Pistol atau Semacamnya.
Ia memang sudah terlatih bela diri, Tapi kalau 1 lawan 7 orang? Mustahil bagi Yoongi.
Oke, Cukup.
Ia sudah lelah berjalan, Akhirnya ia bersender di Tembok sebuah Toko,
"Ah,.."
Ringisan selalu keluar dari Bibirnya saat hendak bergerak sedikit. Ia menatap Tangan Kanannya yang sudah tertutup cairan merah darah.
Kenapa satu tusukan bisa Mengeluarkan darah sebanyak ini? Ntahlah,
Ia menatap Kotak kado yang ia bawa, Tatapan berubah agak sendu, kemudian ia letakan Kotak itu disampingnya.
Yoongi melihat kiri kanan, Ia berharap mungkin ada Orang yang membantunya.
Tapi nihil, Malam-malam seperti ini Siapa yang beraktivitas? Mengingat banyaknya Penjahat juga.
Putus asa, Yoongi tak bisa apa-apa sekarang. Pandangannya mulai mengabur dan tak Fokus.
Ia harus panggil bantuan, Tangannya sudah memegang Handphone. Namun teringat satu hal.
Adiknya,
Ia merasa tak bisa bangun lagi, Luka ini terlalu lebar dan Menganga terus mengeluarkan darah.
Yoongi menekan No. Telp adiknya.
Tuut... Tuut..
'Halo? Yoongi-Hyung! Sudah lama tak menelpon. Apa kabar, Hyung?'
Suara itu.. Yoongi masih ingin mendengar suara Jungkook.
"Y-yeah,...Aku- Aku baik-baik saja. Bagaimana.. Keadaanmu, Jungkook?"
'Baik-baik saja, Hyung. Ada apa dengan suaramu? Serak? Apa kau sakit, Hyung?'
Sial, Ketahuan.
"Hm? Nggak. Hyung... Baik-baik saja, Hyung sehat." dengan susah Payah, Yoongi menahan ringisannya.
'Baiklah, Ah. Hyung! Kau bilang kemarin, Kau akan datang kesini kan?'
Rasanya Yoongi ingin menangis sekarang.
"Ah? Kau.. Benar, Yah... Mungkin."
'Cepatlah Pulang, Hyung! Kau tau? Jin-Hyung, Hobi-hyung, Jimin-Hyung dan Namjoon-hyung, Tae-hyung.... Semuanya sudah ada disini! Mereka hanya tinggal menunggumu, Hyung!'
Air Mata Yoongi keluar, ia tak bisa menahannya,
"Kh, Iya-- Tunggu aku.... Nanti,"
'Hyung? Ada apa sih? Suaramu seperti menahan sesuatu, Tau!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Words
Short StoryLebih baik Memanggil Bantuan, Tapi aku masih Ingin dengar suaramu, Untuk yang terakhir Kalinya. [YoonKook Brothership]