"Nama?"
"Kim Jennie, Jennie"
"Oh..Gue Suga pelatih basket"
'Kenapa ganteng banget siih😭😭'~batinJennieMENJERIT
"Jangan liatin gue terus cepet beresin.."
"I--ii-iya"
Seketika suasana menjadi hening sampai Jennie selesai melakukan tugasnya.
Saat keluar dari gedung sekolah, Jennie melihat ada 5 orang yang memukulnya ditoilet kemarin.
Joy yang kini menatap tajam ke arah Jennie mulai mendekat dengan teman-temannya yang lain, Jennie langsung menghindar dan lari kearah parkiran.
Jennie merasa cemas karena sepertinya Joy dan teman-temannya akan memberi pelajaran yang lebih lagi padanya.
Sialnya tidak orang lagi selain mereka dan Jennie pun diseret oleh Joy ande the geng hingga ke gudang belakang.
Mereka memberi palajaran pada Jennie, darj Joy yang beberapa kali menjambak rambut Jennie dan memukul wajah Jennie. Lisa memegangi lengan Jennie
Hingga seorang laki-laki datang, membuat aksi para pembully itu terhenti
Para perisak itu pergi meninggalkan Jennie yang sudah lemah di tanah dengan nafasnya yang semakin sesak.
Sehun berjongkok didepan Jennie dan hendak menggendong Jennie yang pingsan.
Dari belakang Sehun, Kai melihat adiknya yang dengan seorang laki-laki dan lalu Kai langsung menghampirinya, Kai membentak Sehun dengan sangat keras dan penuh amarah, membuat Sehun terkejut
"Kau apakan Jennie!""Aku cuma menolong"
"Sebelum aku memukulmu lebih baik kau pergi!!"
Tak ada alasan untuknya tinggal, Sehun pergi dari hadapan Kai setelah Kai perintahkan, Kai menggendong Jennie masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit
Jennie sudah terbaring di rumah sakit selama dua hari dan belum bangun
Kai cemas akan kesehatan jantung Jennie meskipun dokter sudah mengatakan bahwa Jennie akan baik-baik saja
"Bangun ya.."
Kai mengelus kepala JennieKai menggenggam tangan Jennie, sampai ia tertidur selama beberapa jam.
Karena suara ponselnya Kai terbangun, ia mengangkat telponnya sebentar. Ia harus pergi, namu karena takut Jennie kenapa-kenapa, Kai mengirim 3 bodyguard yang akan menjaga Jennie di rumah sakit selama dia tidak ada disana.
Sudah tiga hari Kai tidak datang ke rumah sakit, padahal Jennie sudah bangun.
Jennie meminta bodyguard itu menelpon Kai tapi telponnya tidak diangkat oleh Kai
Jennie pun kembali istirahat dan tidur, ia lelah menunggu Kai datang.
Sudah dua hari Jennie sadarkan diri tapi Kai belum juga datang ke Rumah Sakit. Tepat lima hari Kai meninggalkannya di rumah sakit.
Jennie merasa sedih karena Kai tidak datang untuk menemaninya di rumah sakit.
Hari sudah malam, waktunya Jennie tidur, ia sangat mudah terlelap. Saat Jennie tidur ada seseorang yang membuka pintu ruang rawat Jennie.
Dan ternyata itu adalah Kai tapi dengan keadaannya yang terlihat kacau.
"Oooiii.....Kauu Bodyguard"
"Astag Tuan, Tuan kenapa? Tuan habis minum lagi?" Bodyguard itu mencoba menahan tubuh bos nya yang hampir jatuh
"Aaaaahhh bukan urusanmu" Tubuh Kai tidak terkontrol
Kai menghampiri Jennie yang sedang tertidur lelap itu. Kai mengelus kepa Jennie
"Haii peri kecilku.... Kapan kau bangun ha?!! Cepatlah bangun agar aku bisa menyiksamu!!! Hahahaa"Kai menjambak rambut Jennie dan membuat Jennie terbangun, Jennie terkejut abangnya melakukan itu, Kai yang melihat Jennie bangun membuat ia ingin menjambak rambut Jennie lebih kuat lagi
"Abang sakit..." ringis Jennie
"Ternyata kau sudah bangun ya!! Aku akan puas menyiksamu de--"
"Tuan jangan siksa adikmu sendiri" Bodyguard itu mencoba menghentikan Kai
"Diam kau!!! keluar!!!"
Sang bodyguard itu pun terpaksa keluar dari sana dan ikut berjaga di depan pintu.
"Aa--aw... sa--s--sakit" Jennie meringis kesakitan akibat jambakan dari Kai
Kai meraih tangan Jennie dan melepaskan paksa infus dari tangan adiknya yang membuat tangan Jennie mengeluarkan darah
Kai menarik Jennie dari atas kasur pasien dan menghempaskan Jennie hingga ke sudut ruangan membuat Jennie hampir menangis.
"Aku sudah lama ingin menyiksamu ha!! Sekarang waktunya"
Kai berjalan kearah Jennie layaknya orang gila mabuk.
"Aaa...aahh...sakit"
"M A N J A!!!" Teriak Kai lalu menyeret Jennie lagi
Jennie tak tahan lagi, dia menangis karena sangat kesakitan. Kai yang mendengar suara tangisan Jennie langsung tersadar dengan apa yang sedang ia lakukan.
Kai sadar akan penampilan adiknya yang kacau akibat kelakuannya, Kak melihat tangan adiknya yang terluka karena dilepas paksa dari infus.
Sikutnya yang membiru akibat dia hempaskan dari atas tempat pasien hingga sudut ruangan.
Dan pecahan vas yang melukai kaki adiknya.
Jennie merasakan sakit di jantungnya hingga ia kesulitan bernafas
Jennie terus memukuli dadanya agar tak merasakan sakit. Kai yang memdapatkan kemnali kesadarannya langsung menggendong Jennie ke tempatnya tadi dan meminta bodyguardnya memanggilkan dokter sebelum akhirnya Kai terjatuh di depan pintu.
***
Satu hari setelahnya Jennie sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, sepanjang perjalanan pulang Jennie hanya diam tidak berbicara sepatah kata pun.
"Jennie, maafin abang"
"...."
"Jennie" Kai memegang tangan Jennie, namun dengan cepat Jennie menepis tangan Kai.
"...."
Suara musik di mobil seperti tidak berarti diantara keheningan kakak adik ini, Jennie terus saja diam saat Kai mengajaknya bicara.
Jennie melihat keluar jendela sambil menyandarkan kepalanya di kaca mobil. Jennie masih berpikir tentang kejadian di rumah sakit waktu itu, apakah itu yang selama ini kakaknya ingin lakukan padanya? Tapi Jennie mencoba untuk tidakberpikir berlebihan lagi.
.
.
."Permisi" -??
"Iya sebentar!!!" Teriak Kai yang sedang menonton TV
Kai berjalan menuju pintu depan
"Abangnya Jennie kan?"
"Bukan, gue suaminya Jennie mau apa?!"
"Hah??"
"Gue abangnya, lo siapa?"
'Santai ae kali Kai -_-!!'~author
"Gue....
TBC
Terima kasih telah membaca
cerita ABAL-abal EMJI ini
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything♡ [Taehyung × Jennie]
FanfictionBaca aja... Kata-kata dapat kurang dimengerti Semua tergantung pembaca Apakah suka atau tidak? Baca ae lah yaw