PROLOG

8 0 0
                                    

"Aku mohon berjuanglah lebih keras, papa tidak akan pernah tega melihatku tidak bahagia. Bukannya ia tidak menginginkanmu, ia hanya ini kau berjuang lebih keras. Kumohon. "

Aku bersimpuh sambil menangis terisak dengan kedua tangaku yang masih memegangi tangannya. Ini adalah bentuk pertahananku yang terakhir, yang sebenarnya tidak ingin kuperlihatkan pada siapapun, bahkan pada Daniel. Ia adalah segalanya bagiku saat ini, pria nomor 2 setelah ayahku. Ia pemilik hatiku seutuhnya.

"Berdirilah sayang, kumohon jangan seperti ini. Aku tidak berhenti memperjuangkanmu, tapi untuk saat ini aku hanya butuh waktu untuk membuktikan pada papamu dan diriku sendiri bahwa aku pantas menjadi suamimu."

Daniel menarik tangaku. Membawaku dalam pangkuannya dan mengecup bibirku singkat. Aku masih terisak dengan wajahku yang berada di kedua tangannya yang besar. Tubuhku masih bergetar. Membayangkan bahwa setelah hari ini, aku akan kembali sendiri tanpa Daniel di sisiku.

Beautiful FateWhere stories live. Discover now