Part 1

9 2 0
                                    

'Aku terkekang
Oleh berjuta khayalan.
Khayalan liar yang kini merenggut banyak jiwa.
Nafsu yang menguasai kelemahanku.'

- unknow -

'Aku terkekang
oleh berjuta khayalan
Khayalan liar yang merenggut banyak jiwa.
Nafsu yang menguasai kelemahanku.' Seorang gadis ditengah taman sedang sibuk mengetik tulisan di laptopnya.

Brak

Gadis itu langsung menutup layar laptopnya setelah melihat seorang pria dibelakangnya dari layar laptopnya. Dan langsung membereskan barang barangnya yang tergeletak.

"Lo suka nulis blog ?" Tanya Ibra, yang sedikitpun gak dihiraukan oleh Vira.

"Kamu ngapain kesini?" Vira merasa terganggu dengan kedatangan Ibra.

"Ini tempat umum, siapapun bisa dateng kesini." Jawab Ibra langsung duduk disamping Vira dan Vira berdiri mulai berjalan menjauhi Ibra.

"Mau kemana? Ko langsung pergi gitu aja?" Ibra mengejar Vira dan berjalan disampingnya.

"Bukan urusan kamu." Vira masih aja cuek sama Ibra.

"Ngapain sih ngikutin terus?" Vira sengaja berhenti karena merasa risih dengan Ibra yang terus ngikutin dia.

"Gue followers lo sekarang. Followers real di dunia nyata." Ibra membuat Vira semakin kesal.

"Aku gak butuh followers." Vira mempertegas ucapannya dan berlari pergi menjauhi Ibra.

Vira terhenti sejenak untuk membereskan kerudungnya yang  mulai agak berantakan karena berlari. Dia memang sangat membenci Ibra, karna selama 3 tahun ini, dia masih saja mengejar ngejar Vira yang sudah jelas beberapa kali Ibra ditolak secara terang terangan oleh Vira.

"Ya allah, aku kesepian. Ara, Zafran, kalian dimana?" Vira mulai terlihat agak murung dan kelelahan.

***

Ya Allah, pertemukan aku dengan mereka, engkau lebih tau, siapa dari kata 'mereka' yang aku maksud. Hamba memohon yang terbaik darimu.
Vira berdo'a di dalam hati setelah melaksanakan ibadah sholat ashar di masjid.
setelah selesai, Vira berniat untuk pulang kerumah. Dan dirinya berada di pinggir jalan untuk menunggu taksi saat ini.

"Vira, assalamualaikum." Panggil seorang pria dari dalam mobil yang berhenti di depan Vira.

"Wa alaikumsallam, Kak, Rezca." Vira tersenyum ke arahnya tanpa menatap matanya.

"Vira, lagi ngapain?" Tanya Rezca agak berteriak karena suara bising kendaraan.

"Lagi nunggu taksi kak,"

"Gimana kalo bareng aja, kita kan searah?" Ajak Rezca. Vira hanya terdiam gelisah tak tau apa yang harus dia katakan, kalo bareng, gak enak, cuma berdua.
Kalo nolak, takutnya gak ada kendaraan umum, soalnya udah sore.

"Tenang Vir, dibelakang ada ponakan aku kok, kita gak akan berdua." Ucap Rezca sembari membuka kaca mobil pintu belakangnya. Dan Vira tersenyum setuju dan langsung masuk ke dalam mobil Rezca.

'kok aku berasa gak asing ya sama benda ini?' Desis Vira sembari melihat gantungan di kaca spion mobil Rezca.

.
.
.

Alhamdulillah selesai,
Pendek ya? Hehe... soalnya pikirannya lagi mumet, kekurangan imaginasi
Maaf kalo ada kata kata yang salah maklumin aja soalnya ini first time in my life saya publish cerita. Jangan lupa Vote ya,
Kritik dan saran i'll waiting for that.
Hope you'll like with my story.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SeninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang