Yuki Atena Tomlinson POV
"Chaca gue galau" Gue sama Chaca lagi ada di kelas. Gue walaupun gini-gini gue juga anaknya rajin. Makanya gue udah ada di sekolah sebelum nih sekolah buka hehehe. Maksud gue, gue datangnya lebih awal dari pada yang lain. Dan untungnya Chaca juga datangnya awal. Cuman Bella doang tuh yang males nya nggak ketulungan. Seminggu tuh anak bisa telat sampe 10 kali. Lu bayangin aja seminggu cuman 7 hari, gue sekolah cuman 6 hari dan Bella bisa telat sampe 10 kali. Wow! Super sekali.
"Perasaan hidup lu nggak pernah bahagia dah. Galau mulu"
"Ye kek lu nggak aja, tiap hari ngomongin Pak Nathan aja. Pak Nathan gini lah.. Pak Nathan gitu lah.. Sadar Chaa sadarrrr.. Dia itu guru lo"
"Ye biarin.. Yang penting dia pinter. Nggak kayak Harry. Oon ew"
"Enak aja oon. Harry nggak oon cuman rada telat mikir"
"Sama aja dodol. Dan satu lagi Yuki, cinta itu nggak pandang orangnya itu siapa. Mau dia jelek kek cakep kek, guru kek, yang jelas yang gue tau itu jantung gue berdetak kencang pas dia ada didekat gue" Kata Chaca sambil mempraktekkan seperti orang yang membacakan puisi. Nih anak emang lebay jadi, jangan pada heran yak!
"Lebay lu Cha. Tapi yang lu bilang juga ada benernya. Tumben lu pinter"
"Lah emang gue pinter. Lu aja yang baru sadar sekarang" Gue memutar mata gue malas.
"Iye dahh Chaca ku sayang"
"Oh iya Ki. Lu bilang tadi lu galau.. Galau kenapa lu? Sini cerita sama mamah dedeh" Kata Chaca sambil menirukan gaya seorang mamah dedeh.
"jadi gini-"
"Password nya apa? Pake password dong" Gue kembali memutar mata gue. Emang kalau sama Chaca harus ekstra sabar.
"Curhat dong mahh.."
"yah gitu dong.. Silahkan dilanjut"
"Jadi gini mah.. Saya kan suka sama cowok-"
"Astagfirullah.. Nak kamu ini masih kecil belum tau apa-apa, dan didalam Islam itu nggak boleh pacar-pacaran ckckck" Kata Chaca dengan logat Mama Dedeh sambil mengelengkan kepalanya.
"Sialan lu Cha.. Udah ah nggak mau cerita lagi gue ama lu" Gue membalikkan badan gue jadi membelakangi Chaca.
"Dih ngambek. Lagi PMS yah Ki? Sensi amat" Kata Chaca sambil noel-noel pipi gue.
"Au ah gelap" Kata gue sambil menepis tangannya lalu membelakangi Chaca. Orang lagi serius juga malah di becandain.
"Maapin guee Yuki.. Jangannn ngambekk donggg Ikuy, My baby Ikuy bala-bala ulalalala cetar membahana halilintar." Kata Chaca sambil meluk gue dari belakang.
"Apasih Cha, Sana ah. Apaan coba Ikuy-Ikuy geli tau nggak" Kata gue dengan nada kesel. Saat gue pengen lepasin tangan Chaca tiba-tiba ada suara dibelakang kita.
"Main mulu lu berdua, sekolah diienget!" dan pemilik suara itu adalah Harry. Harry baru saja datang dan memakai hoodie putih yang membalut baju seragamnya. Oh god.. bunuh hayati di rawa-rawa bang.. Hayati udah nggak kuat. Sumpah dia ganteng banget njirrr.
"Dih sirik amat lu" Kata Chaca sewot dan makin meluk gue. Perbuatan Chaca membuat Harry memutar matanya.
"Chaca lu harusnya nggak boleh gitu, lepas ah!" Kata gue sambil melepas pelukan Chaca dari gue.
"Elu sih. Yuki jadi ngambekkan sama gue" Kata Chaca ke Harry, membuat Harry menaikkan alisnya.
"Lah kok gue? Gue nggak ada buat salah sama lu yah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Peka?
FanfictionYuki, Bella dan juga Chaca adalah 3 sekawan yang menginginkan doi-doi mereka peka akan perasaan mereka. Mereka ingin doi mereka itu melihat mereka dan sadar jika mereka itu ada di dunia ini, mereka ingin doi mereka mengerti akan perasaan mereka dan...