The Last Time (Justin Bieber Fanfict)

1.7K 49 3
                                    

*Carol P.O.V

"astaga Justin, ini...ini sangat romantis" ucapku ketika aku membuka penutup mataku dan melihat apa yang ada dihadapanku ini.

Ya, semenjak Justin menjemputku sepulang kerja tadi, Ia menyuruhku untuk menutup mataku sengan kain berwarna hitam. Aku kira Ia akan mengerjaiku dengan tingkah konyolnya seperti biasa. Namun, nyatanya tidak untuk kali ini. Ini benar-benar romantis!

Justin membawaku keatap sebuah gedung tinggi. Dari sini aku bisa melihat gemerlap lampu kota yang indah. Selain itu Ia juga sudah menyiapkan sebuah candle light Dinner disini. Sangat romantis!

"kau menyukainya?" tanyanya sambil menatapku.

"tentu, apa kau yang membuat semua ini?" tanyaku

"Well, ini ideku dan aku menyuruh anak buahku mengerjakannya" ucap Justin

Hari ini tepat 2 tahun aku berpacaran dengan Justin. Dan sebenarnya juga ada yang ingin aku katakan padanya hati ini. Entahlah, aku tidak tau aku bisa atau tidak.

"hey, kenapa diam saja? Apa kau sakit? Sepertinya kau agak pucat hari ini" ucap Justin menyadarkan lamunanku.

"tidak apa-apa kok. Aku tidak sakit, mungkin hanya perasaanmu saja kali" ucapku. Aku pun berjalan menuju pinggiran atap gedung sehingga aku bisa melihat pemandangan dibawah.

Kurasakan tangan Justin melingkar dipinggangku dari belakang.

"kau terlihat berbeda hari ini" ucap Justin masih sambil memelukku. Dapat kurasakan nafasnya menerpa leherku.

"berbeda? Apa yang berbeda?" ucapku balik bertanya.

"entahlah, hanya saja setiap aku melihatmu daritadi, aku merasa kau akan pergi jauh dariku. Entahlah, It's weird" ucap Justin. Aku pun memegang tangan Justin yang masih melingkar dipinggangku. Nyaman.

"kau tau? Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku mencintaimu"ucapku sambil membalikkan tubuhku dan mengelus pipinya.

"aku lebih mencintaimu"ucap Justin sambil tersenyum.

"lebih baik kita makan sekarang, nanti makanannya keburu dingin. Kau tau? Aku sangat lapar setelah seharian ini mengurus klienku yang menyebalkan" ucap Justin sambil menuntunku menuju kursi. Lihat kan? Disaat romantis yang Ia ciptakan, Ia juga bisa membuat suasana menjadi konyol seketika. Itulah mengapa aku sangat mencintainya. Ia berbeda dari laki-laki lain.
Ku harap, aku tidak akan meninggalkannya.

Selama makan malam, aku dan justin hanya mengobrol ringan. Ia menceritakan kegiatannya dikantor tadi termasuk klien wanita yang mencoba menggodanya.

"astaga, kau tau? Kalau aku masih single, mungkin aku akan tergoda dengan wanita tadi. Dia seperti hanya menjual penampilannya, bukan skill yang dimilikinya" ucap JUstin

"huh, kalau gitu, kenapa kau tidak terima ajakan wanita itu untuk makan malam?" ucapku berpura-pura marah padanya. Lucu rasanya melihat wajahnya yang panik ketika aku marah padanya.

"karna aku tidak mau membatalkan acara makan malam spesial dengan wanita yang spesial juga dihidupku" ucap Justin. Dasar gombal.

Kulihat Justin mengambil sesuatu dari saku jasnya.

"Carol..." ucapnya dengan suara yang kali ini lebih serius.

"ya?" balasku.

"aku tau aku tidak romantis. Aku tau di moment ini seharusnya aku banyak mengatakan kata-kata manis untukmu. Tapi aku hanya mau bilang, apa kau mau menikah denganku? Menjadi istri bagiku, menjadi ibu untuk anak-anak kita dan menjadi nenek untuk cucu-cucu kita?" tanyanya sambil memberikan sebuah kotak berudu terbuka yang berisi cincin permata yang indah.

The Last Time (Justin Bieber Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang