Prosa 1

27 2 1
                                    

Tidak bersama, bukan berarti juga tak cinta.
Kamu mungkin sudah melipat-lipat lembaran kenangan di masa lalu yang penuh dengan aku,
lalu menyimpannya di sudut kepala yang jauh dari hiruk pikur agar tak kau temui setiap hari.

Tapi aku,
aku masih menikmati cinta itu.

Mataku bisa menjelajah menelusuri lorong-lorong waktu untuk menemuimu.

Aku bisa menyesap bau parfummu di ujung hidungku meski kamu jauh.
Tak peduli kamu bersama siapa, tak peduli aku bersama siapa.
Aku bisa mencintaimu tanpa kita harus bersama.
Cintaku padamu akan bertahan, apapun yang terjadi.
Kita berdua akan memiliki pasangan lain,
kita berdua akan mencintai orang lain, dan ketika waktu itu tiba, aku tahu kita akan sama-sama berpura-pura sebagai orang asing.
Orang asing yang memiliki banyak kenangan di belakangnya.

Kepura-puraan itu akan menjadi pedoman kita nanti.. 
Mengenal hingga sapaan tak akan kita terlihat lagi. 
Iya,  disini aku berusaha untuk mempelajari tentang diri ku sendiri.  Menafsirkan semua yang telah terjadi.  Aku tidak pergi untuk meninggalkan luka. 
Tapi aku pergi dengan beribu kenangan dengan mu. 
Jika kelak nanti aku akan menceritakan kisah seperti tutur dongeng dalam seribu bahasa.  Tidak apa! 

Yang terpenting aku tidak akan melupakan mu.
Walau dengan luka sekaligus aku mengingatnya lagi... 

Terima kasih telah mengingatkan ku untuk menjaga diri ku agar tidak terluka seperti ini.

Terima kasih telah mengantarkan ku ke masa dimana ada harapan baru dalam kehidupan nyata ku. 

Terima kasih telah pernah menjadi fatamorgana ku.


Dii, 10April2018

PROSA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang