HNF 3

12 0 0
                                    

"Dilean lu dari mana aja sih?kok dari pelajarannya pak salim lu ga ada di kelas." Ucap seorang murid laki laki berperawakan tinggi yang kini merangkul Dilean.

"Uks" jawab Dilean singkat sambil terus berjalan menyusuri koridor sekolah untuk menuju parkiran. Karena ini sudah waktunya untuk pulang.

"Uks?ngapa lu,sakit? Atau bolos?"

     Dilean menghentikan langkahnya menatap sahabatnya itu dengan tajam. Ia lalu menyingkirkan tangan yang tadi merangkulnya.

"Sumpah yah,lo tuh bener bener sahabat yang paling buruk buat gue." Ucap Dilean masih dengan tatapan tajamnya pada sahabatnya itu.

"Wess sorry Dil sory. Btw gue nebeng lu ya. Mobil gue dipake nyokap"  si murid laki laki itu mengangkat kedua tangannya seperti ini🙌. Lalu mengubah ekspresinya menjadi seperti bocah yang sedang merengek meminta balon pada orang tuanya.

"Gue tau kalo lu lagi ada maunya sama gue dan. Makanya dari tadi lu nempelin gue mulu. Padahal mah biasanya lu jauh jauh dari gue"  Aldan sahabat Delian hanya menampilkan deretan gigi putihnya lalu menggaruk belakang kepalanya.

"Boleh ya Dil,gue beneran ga ada tebengan nihh" Dilean mengela nafasnya kemudian menganggukan kepalanya pertanda ia mau memberikan tebengan untuk Aldan."Lu yang nyetir,pala gue lagi pusing nih" Dilean melempar asal kunci mobilnya
. Untung saja Aldan bisa langsung menangkapnya kalau tidak, mungkin nasib kunci mobil aldan sudah berada di tong sampah.

'Bagi anggota kepengurusan osis 2013 diharap segera berkumpul di lapangan sekarang juga guna melantik anggota kepengurusan yang baru. Sekian dan sampai jumpa.

"Dil kumpul nohh" ucap Aldan pada Dilean yang baru saja membelokan tubuhnya ke arah gerbang sekolah.

"Males dan,gue mau bolos aja deh" ucap Dilean.

"Serius nih. Ntar disangka gue yang ngeracunin otak lo sama si Kiren .bisa di gorok gue sama tu anak" ucapan Aldan membuat Dilean berpikir sebentar kemudian dia berbalik dan berlari kearah lapangan sekolah.

"TUNGGUIN GUE DI WARUNG DEPAN. LU MAKAN AJA DULU NTAR GUE YANG BAYAR!" Teriak Dilean pada Aldan. Tubuhnya sudah tak terlihat oleh penglihatan Aldan namun suaranya itu masih bisa Aldan dengar.

        Sesampainya dilapangan Dilean justru dihadiahi pukulan dilengannya oleh kiren. Gadis itu nampak kesal pada Dilean yang malah datang terlambat ke lapangan, padahal seharusnya dia sudah ada disana sebelum jam terakhir selesai.

   "Aduh sakit ren, baru dateng juga" ucap Dilean kesal.

   "Heh DILEma maneh teh kamana wae. Waketos mah harusnya udah aya kadie dari jam terakhir." Dilean yang sedang mengusap usap lengannya berhenti saat kiren memanggil nama seseorang.

"Prisil!"

   Terlihat dari arah gedung Timur seorang gadis mungil berjalan mendekati mereka. Senyum yang terpatri diwajahnya membuat gadis itu semakin terlihat cantik saja. Dilean perlahan tersenyum saat memperhatikan wajah cantik gadis itu.

"Heh Dile kunaon maneh teh? Kesurupan jurig sakolah nya' senyum senyum oge." Dilean tak menghiraukan ucapan kiren yang jika di tanggapi akan semakin ruwet. Ia hanya fokus memperhatikan Prisil yang kini sudah ada di samping kiren.

"Cantik" Sebuah kalimat itu membuat kiren dan prisil menyergitkan dahinya. Kiren yang sedari tadi diam mulai mengikuti arah pandangan Dilean.

"Tau kok prisil cantik tapi gak gitu juga kali komuknya" Prisil yang merasa namanya disebut pun jadi semakin bingung. Pasalnya sejak ia datang tak satupun dari kiren maupun Dilean yang menyapanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HACKER NOT FAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang