"Mulai sekarang,besok dan seterusnya kau adalah miliku, tidak ada yg boleh menyentuhmu dan memilikimu selain aku!!!! "
Aldrich Kenward
"S-s siapa kau berani sekali kau mengklaim diriku sebagai milikmu"
Elizabeth Olsen
Elizabeth olsen merupakan anak dari seorang mafia besar yg di takuti di Brazil, ia anak dari Massimo Olsen dan ibunya laura Tandon Olsen yang telah meninggal dunia akibat kecelakaan dan hanya eliza lah yg selamat saat umurnya masih kecil.
Lalu dirinya di asuh dan tinggal bersama nenek dan pamannya di brazil .Saat dirinya tamat sekolah di umur 17 tahun eliza meminta izin kepada neneknya untuk merantau dan bekerja di New York setelah mendapatkan izin dari neneknya akhirnya eliza berangkat menuju bandara dengan di antar nenek dan juga pamannya.
"Liza berangkat dulu ya nek" sambil memeluk dan menyalami tangan neneknya. "Jangan lupa minum obat dan istirahat yang cukup jaga kesehatan nenek dan jangan terlalu memikirkan hal yg membuat nenek strees " titahnya
"iya, nenek akan jaga kesehatan tapi kau harus ingat pesan nenek jaga diri baik baik disana jangan mudah percaya dengan orang yang belum dikenal ya, dan kalau sudah sampai hubungi nenek ya" ujarnya parau Eliza hanya mengangguk mengerti.
"Aku pergi dulu ya paman,tolong jaga nenek jangan sampai dia sakit "
"Iya paman akan jaga nenek dengan baik, tolong jaga dirimu baik baik ya nak,jaga kesehatan mu dan selalu hubungi kami jika kau ada apa apa"
"Iya paman aku mengerti, ya sudah aku pergi dulu sebentar lagi akan lepas landas, bye nenek paman" ujar eliza pergi meninggalkan nenek dan pamannya.
*******
Setelah beberapa jam akhirnya eliza telah tiba di kota new york.
Brukkk
Seorang pria tergeletak pingsan tepat di hadapan eliza.
Eliza yg melihat itupun langsung saja meminta tolong dan membantu pria pingsan itu di pangkuannya dan berteriak meminta tolong kepada semua orang dan memanggil ambulance.
Setelah pria itu di bawa kerumah sakit, Eliza langsung menelpon Tania teman semasa kecilnya dulu saat tania masih tinggal di brazil untuk menjemput dirinya karena dirinya baru kenal kota New York.
Setelah menunggu 1 jam akhirnya Tania datang bersama supir pribadinya, ya Tania memang terlahir dari keluarga yg berada
"Lizaaaa" teriaknya "Astaga kau semakin dewasa semakin cantik" ujarnya senang
"Hahaha kau bisa saja terima kasih sudah memujiku"
"Baiklah ayo, sebentar lagi akan turun salju" ujar Tania
Memang saat ini kota New york sedang masuk musim salju. Sepanjang perjalanan eliza dan tania saling bersenda gurau dan bercanda hingga sesuatu hal yg mengingatkan eliza saat dia melihat tangannya
"Astaga gelang tanganku dimana? " tanyanya panik
Tania yg berada di sampingnya pun juga ikut panik "Memangnya tadi kau menarunya dimana eliza? "
"Entahlah aku juga lupa, aduhh... Gimana ini Malah itu peninggalan dari almarhum orang tua lagi... Jika sampai nenek tau pasti dia kecewa"
"Sudah lah Eliza kau tidak usah panik nanti aku yang akan menggantinya, dan kau tidak usah bicara dengan nenekmu, kau rahasiakan saja ini dulu..... Tenangkan lah dirimu" ujar tania menenangkan Eliza
Setelah 2 jam perjalanan. Akhirnya Eliza dan Tania telah tiba di mansion milik keluarga Tania.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo masuklah Liza kedua orang tuaku pasti sudah menunggu mu" ujar tania sembari membantu eliza mengambil barangnya.
Sampai diruang keluarga terlihat sepasang suami istri yg sudah paruh baya sedang menonton televisi.
"Mom dad" merasa namanya dipanggil sepasang suami istri itu langsung melihat kearah panggilan dan berdiri tersenyum menyambut anak semata wayangnya dan Eliza .
"Mom dad kenalkan ini Eliza teman kecil Tania saat kita masih tinggal d Brazil"
"Oh benarkah,kau anak Alm massimo itu?" Tanya daddy Tania
Eliza yang ditanya hanya mengangguk dan tersenyum.
"Oh astaga sekarang kau sudah beranjak dewasa dan semakin cantik" ujar Mom Tania "Baiklah aku tahu kau pasti sangat lelah, lebih baik kau istirahat di kamar yang sudah aku siapkan, ayo Tania ajak Eliza ke kamarnya" lanjutnya
Memang sebelum Eliza tiba di NewYork,Tania sudah terlebih dahulu memberitahu kedua orang tuanya bahwa Eliza akan datang dan tinggal sementara waktu. Mendengar hal itu membuat kedua orang tua Tania sangat bahagia.
"Nah Eliza ini adalah kamarmu, kamarku ada di sebelah jika kau ingin sesuatu kau panggil aku atau asisten rumah tangga lainnya jangan sungkan ya" ujar Tania
"Iya Tania Terima kasih"
"Baiklah kalau gitu aku mau mandi dulu,jangan lupa nanti malam turun kita akan makan malam bersama" Eliza hanya mengangguk dan menutup pintu seusai Tania berlalu
"Huft sangat lelah"ujar Eliza sembari meregangkan tangan dan kakinya. "Lebih baik aku mandi dulu baru menghubungi nenek dan merapikan bajuku" lanjutnya langsung masuk ke kamar mandi
Setelah selesai 15 menit ritual mandinya Eliza membuka koper dan memakai baju ia hanya mengenakan celana hotpants dan kaus tipis berwarna pink setelah selesai ia langsung menelpon neneknya.
"Halo nek," ujarnya saat sambungan telepon telah terhubung
"Hallo nak, kau sudah tiba di sana?,kau baik baik sajakan" tanyanya
"Sudah nek, aku baik baik saja sakarang aku tinggal bersama teman kecilku dulu yang pernah tinggal di dekat rumah kita nek"
"Oh ya, syukur lah setidaknya kau tidak tinggal di pinggiran jalan seperti yang nenek pikirkan,sampaikan terima kasihku untuk mereka"
"iya nek, nanti akan aku sampaikan"
"Setelah ini kau akan apa di sana, tidak mungkinkan kau akan terus tinggal bersama keluarga Tania" ujar nenek
Eliza yg mendengar itu langsung terdiam dan memikirkan kata kata neneknya, ada benarnya juga ucapan neneknya tidak mungkin dia akan terus menumpang dengan Tania"aku akan cari kerja nenek,setelah itu aku akan mencari apartemen"
Tok tok
"liza kau didalam?" panggil Tania
"baiklah nenek aku tutup dulu nanti aku telepon lagi, bye nenek" tutup Liza
"iya nak, jaga diri dan kesehatanmu nenek tutup"
Liza langsung membuka pintu "Ayo liza kita turun kebawah untuk makan malam" ajaknya
