"..."
"......"
"........"
"Apaan setan?"
Wonwoo menggaruk kepalanya, "Oh maaf."
Efek Wonwoo yang dasarnya mayat berjalan dan Momo yang orangnya mager buat menggerakkan mulut. Alhasil jadi gini.
"Apa kabar Mo?"
Momo terdiam lalu ia ketawa, "Won, lo tadi habis ngapain? Kaku banget."
"Hehehehe."
"Gue baik kok." Momo jadi ikut kaku
Wonwoo berdeham, "Itu.. Hoshi gimana?"
"Hah. Gatau. Udah beranak kali sama Jihyo." Momo tiba tiba kesel
Mata Wonwoo berbinar, "Hah? Apa? Lo putus Mo?"
"Iya. Gua nemu singlet putih kumel di bawah kasur, merknya dispidolin PJ." jelas Momo
Wonwoo pengen sujud syukur di tempat itu sekarang juga.
"Muka lo kenapa merah?"
Shit, ketauan.
"Hehehehe" Wonwoo bego
"Demam?" tanya Momo
"Hehe iya nih, agak meriang." Wonwoo maksa banget ketawanya
Momo memukul lengan Wonwoo, "Lo blushing kan, sat. Udah bilang aja." Momo ketawa kecil
Wonwoo jadi gagap. "Aa ii uu ee oo"
Momo mengambil segelas air lalu ia pindah duduk ke sebelah Wonwoo. Wonwoo nya makin ketar ketir.
"Minum dulu ya." Momo ngasih gelasnya sambil mengusap usap punggung Wonwoo
"Eh...anu... ma..makasih." Setelah diminumnya, Wonwoo meletakkan gelasnya ke meja.
"Lo awalnya dari Limbad jangan berubah jadi Azis Gagap dong. Susah komunikasinya."
"Yaudah, kita komunikasinya pake hati aja." kata Wonwoo sambil menatap dalam mata Momo.
Momo ketawa kecil, "Apa sih, candaan lo bikin baper aja."
Bagus kalo lo baper, tapi sayangnya gua ga bercanda.
Wonwoo senyum, masih menatap mata Momo, berusaha meyakinkan bahwa dia nggak bercanda.
Tiba tiba Momo menjentikkan jarinya.
"Oh iya! Gua lupa mau cerita ke lo."
Senyum Wonwoo makin lebar, "Apa?"
"Gua ketemu sama anak perminyakan kemaren di perpustakaan kampus."
"Siapa namanya?"
"Tau Nakamoto Yuta nggak?"
"Oh tau, dia temen basket gue. Kenapa emangnya, Mo?" Wonwoo penasaran
"Dia ngajak gua nge date! Besok lusa sih." Momo jawabnya seneng banget
Senyum ceria sekali seabad di wajah Wonwoo seketika menjadi samar.
"Oh." jawab Wonwoo singkat
"Tolong temenin dong, Won. Double date sama Mina." Momo memelas
"Mina? Enggak ah. Tar kalian pada pake bahasa jepang. Gua sendiri melongo di sana, Enggak enggak." Dia bilang enggak alasannya bukan itu dong.