Prolog

9K 644 319
                                    

Seorang pria berjubah hitam panjang duduk dilantai yang beralaskan bantal, menyimpulkan senyuman tipisnya saat matanya tengah terfokus pada sebuah laptop didepan mejanya.

Pekerjaannya sebagai seorang dukun yang terbilang sudah memiliki jam terbang tinggi membuatnya harus bekerja ekstra lebih giat dengan membuka layanan online untuk menampung para pasiennya yang tidak berkesempatan bertemu dengannya karena lonjakan pasien yang  ingin bertemu dengannya semakin hari semakin membludak berdatangan ditempat prakteknya.

Pria bermanik musang ini memainkan jari-jarinya dengan lincah diantara tombol-tombol keyboard laptopnya, menuliskan sebuah kalimat pada setiap pasiennya yang berkonsultasi padanya melalui layanan chatting.

Jung Yunho aka Yunho, pria yang berusia 35 tahun ini memilih pekerjaannya sebagai dukun abal-abal dikarenakan tuntutan orang tuanya yang sejak muda hingga saat ini sangat ahli dalam dunia tipu-menipu di dunia hitam seperti ini, menjadikannya sebagai penerus satu-satunya dalam keluarga Jung dibidang ini untuk menghasilkan lebih banyak lagi pundi-pundi uang yang harus ia kumpulkan.

Yunho menghela nafasnya setelah jam pulangnya sebentar lagi tiba dan hanya tersisa satu pasiennya saja yang masih menunggu gilirannya, ia pun mematikan laptop yang tadi digunakannya, bersiap-siap sebelum ia memanggil pasien terakhirnya, sesungguhnya ia tidak menyukai jenis pekerjaan dibidang ini.

Sejak ia bekerja sebagai dukun abal-abal, romansa asmaranya bagaikan tak terjamah sama sekali. Kekasih mana yang mau bersama dengannya jika tahu ia bekerja sebagai penipu yang berprofesi dibalik nama dukun yang hanya bermodalkan dunia magis dan hanya membual untuk sekedar menyenangkan setiap orang yang datang ke tempatnya atas permintaan mereka.

Berkat pekerjaan ini jugalah sesekali ia menseleksi para pelanggannya yang kebanyakan seorang wanita, mencoba mengamati dan berharap ia menemukan sosok yang bisa membuat hatinya berdebar dan mau menerimanya apa adanya. Namun hasilnya adalah nihil selama bertahun-tahun ini ia menjalaninya  jangankan menarik dimatanya, malah tak satupun yang dapat menggugah hatinya selama ini.

Tokk Tokk ~~

Yunho berdiri dan mempersilahkan masuk, menyamankan posisi duduknya, kedua tangannya ia letakkan diatas meja didepan tubuhnya, tersenyum ramah saat melihat pasiennya sudah berjalan masuk menuju ruangannya, setelah diantarkan oleh salah satu petugas didepan ruangannya.

"Silahkan duduk", ucap Yunho pelan tersenyum ramah mempersilahkan seorang pria cantik yang sedang menyamankan duduk dihadapannya.

Deg

Yunho tersenyum debaran hatinya tiba-tiba terasa berdegup kencang dan cepat, ini pertama kalinya ia merasakan perasaan berdebar seperti ini pada pasiennya sendiri. Jatuh cinta sejak pandangan pertama, mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk perasaannya saat ini.

Ia tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang tampak seperti malaikat saat ini. Bersyukur, mungkin ini hal pertama yang ia rasa selama ia bekerja sebagai dukun abal-abal bisa bertemu dengan sang pemilik doe eyes beerwarna cokelat.

Jaejoong yang masih memakai lengkap seragam sekolah, duduk menyamankan dirinya setelah dipersilahkan, merasa gugup karna ia sudah dengan beraninya atau bisa dikatakan nekat datang sendiri ke tempat magis ini setelah mendapat anjuran dari teman-tema sekolahnya.

Mengecap bibir bawahnya, Jaejoong melirik sedikit dengan ekor matanya, merasa pria didepannya ini sangat tampan. Dibalik balutan jubah hitam yang menjuntai hingga ke lantai, rahang yang tegas dan bibir yang tipis, belum lagi postur tubuhnya yang terlihat tegap dan tinggi, sangat tidak cocok jika bekerja sebagai dukun, justru seharusnya kelebihannya itu dipergunakan untuk bekerja sebagai modellah yang terlihat cocok dilakukannya.

Dukun Cabul (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang