1

28.8K 1.5K 9
                                    

Budayakan menekan vote sebelum membaca





Meisalia Michelle Danuarga

Rasa nya waktu berlalu begitu cepat. Namun semuanya masih terasa sama. Begitu pun dengan ku. Aku merasa diriku masih sama seperti dulu. Berdiam diri di tempat ini. Tempat kelahiran kedua orang tua ku.

Indonesia..

Aku memang menyukai Indonesia. Begitu pun dengan orang-orang nya. Tapi aku merasa sepi disini.

Papa mengurus perusahaannya. Dan mama juga mengurus perusahaan milik mendiang kakek. Namun perhatian mereka tak pernah hilang pada ku. Aku merasa mereka bahkan semakin memanjakan aku. Ya, meski kini usia ku sudah 20 tahun.

Ya, aku memang memiliki segalanya. Harta, kedudukan, pendidikan.. Apa pun itu aku memiliki nya.

Aku punya banyak teman juga. Mereka sangat baik. Seperti di novel lain. Aku tidak bisa bergaul dengan sembarangan orang. Papa bilang aku harus menjaga jarak dengan beberapa temanku.

Mama bilang papa memiliki banyak musuh. Entah musuh apa maksudnya. Padahal aku tahu kinerja papah sebagai pemilik perusahaan begitu baik dan bijaksana.

Siapa musuh papa?

Aku takut.

Tapi aku tetap memiliki banyak teman dari berbagai kalangan karena aku tidak mau disebut sombong.

Aku tidak memiliki kekasih.

Tidak, papa tidak melarangku berpacaran. Hanya saja, aku membatasi diriku dari laki-laki. Karena papa pernah bilang dan bahkan menceritakan masa lalu nya dengan mama dulu.

Tentang kejahatan papa.

Ya, aku tahu semuanya. Aku benar-benar shock mendengar nya. Aku kira papa tidak sejahat itu karena selama ini beliau sangat lembut dan baik hati seperti malaikat.

Papa bilang, banyak sekali manusia di dunia ini dengan berbagai kepribadian. Termasuk papa yang mengaku memiliki dua kepribadian.

Papa menceritakan masa kelam nya pada saat usia ku 18 tahun.

Ok, apa sekarang aku boleh bilang kalau aku mulai merasa takut pada papa ku sendiri?

Oh aku tahu, papa memang kejam dan pernah menyakiti mama sampai-sampai saudari kembar ku yang masih berada di dalam kandungan nama tiada. Tapi tidak dengan aku, putri kandung nya.

Mungkin..

Saat ini aku sedang berada di perpustakaan kampus. Aku membaca sebuah novel berjudul Psychopath.

Aku hanya ingin tahu isi nya. Karena itu sangat membuat ku penasaran.

"Salia"

Aku terhenyak dan menoleh ternyata Grace, dia sahabat baikku. Ya, dia sahabat pertama ku di Indonesia. Dia anak seorang pengusaha kaya. Pengusaha Batu Bara.

Aku menyayangi nya karena dia sangatlah baik dan bukan orang yang pemilih dalam berteman. Aku banyak belajar sosial dari dia.

"Kenapa lo malah ngelamun? Kelamaan jomblo ya haha" kata nya.

Aku hanya tersenyum menanggapi nya. Sudah biasa aku di ledek seperti itu.

Cantik -cantik jomblo lah..

Jones lah..

Perawan cantik lah..

Terserah!!

"Lo marah ya? Sori-sori" kata nya sambil memasang wajah sedih sambil memegang kedua telinga nya.

"Maaf yaaaa" kata nya.

Aku memegang kedua tangannya. "Gak perlu lebay" kata ku menggerutu. Dia tersenyum kemudian memeluk ku. "Gue sayang banget sama lo" katanya.

Aku tertawa mendengar nya. "Sori, gue masih normal" Kata ku sambil tertawa.

"Oh ya, ada seseorang yang nanyain lo mulu" kata Grace.

"Siapa? " tanya ku. Sebenarnya sih aku juga tidak terlalu penasaran, karena hampir setiap hari ada saja yang bertanya soal aku pada Grace.

"Calvin, itu loh cowok ganteng blasteran Jerman.. Anak hukum"

"Gue gak tahu, gak pernah liat tuh" kata ku mengalihkan pembicaraan.

"Ah, setiap gue ngenalin cowok, loe selalu aja gak kenal gak kenal mulu"

"Ya lagian gue gak tahu, Grace " kata ku kesal.

"Bisa jadi dia suka sama lo kan? Daripada lu jomblo terus "

Aku ingat ucapan papa untuk tidak terlalu memikirkan soal itu untuk saat ini.

Dan ya, selain itu, aku juga mencintai orang lain.

Ku harap kalian tahu..

Ya, Refaldo..

Terakhir kami bertemu saat usia kami 15 tahun. Kami bertemu saat ulang tahun ku. Dia semakin tampan dan aku semakin mencintai nya.

Aku mencintai dia sedari kecil. Aku tahu ini konyol, tapi dia cinta pertama ku saat dia bilang aku itu pacar nya. Waktu itu aku di bully di depan mansion ku sendiri.

Ah anak-anak sialan yang bilang aku ini orang asing. Saat itu aku sedang berada di New York. Ya, mereka dari ras kaukasia jadi mereka menghina ku.

Ah lupakan.

Aku memang memiliki wajah khas Indonesia. Masih untung hidung ku tidak terlalu pesek, jadi ya setidaknya aku tidak di bully di negara ku sendiri.

Meski pun papa berdarah Brazil-indo, papa lebih ke indo begitu pun mama, Jepang-indo dan lebih ke indo juga jadi nya aku indo juga haha.

Gapapa.. Yang penting, orang bilang aku cantik.

"Ah lagi-lagi lo ngelamun. Gue salah ngomong lagi ya" kata Grace dengan ekspresi sedih.

"Ah enggak, lo baperan banget sih" gerutu ku.

"Ya udah, mentang-mentang ini di perpus, lu diem -diem bae, udahlah kita ke kantin aja, biar gak ngelamun mulu. Yuk" kata Grace sambil menarik tangan ku menuju kantin.

Baiklah, apapun untuk teman ku yang satu ini.

Dan ya, aku lupa tidak memberitahu kalian! Aku memiliki seorang adik laki-laki. Dia bernama Marcello Immanuel Danuarga

Dia sekarang kelas 11 SMA, tampan seperti papa dan dia cukup menyebalkan jika berada di dekat ku, dia selalu menggoda ku.

Mentang-mentang dia sudah punya pacar dan aku tidak.

Kurasa dia juga memiliki sifat dan sikap turunan dari papa semoga psikopat nya tidak...

Tapi aku tetap sangat menyayangi dia..

♡♥♡♥♡♥♡

Wa 085524677955

By

Ucu Irna Marhamah

LA'GRIMAS [MANGATOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang