Cumbuan keempat

21 0 0
                                    

(?)

Kau tahu.

Ada satu fakta yang kau abaikan begitu saja.
Kau enggan menggubris apa yang semestinya terdengar.
Kau tetap kekeh pada keyakinan yang menurutmu benar adanya.

Kenapa kau pura-pura tuli?

Padahal sudah jelas aku meneriaki namamu di ujung senja musim panas.
Teramat jelas sampai ku yakin telingamu berdengung kesakitan.

Tapi, kau kembali meneguhkan tekad bahwa fakta itu hanya opiniku semata. Kau selalu berceloteh jika diriku sedang bermimpi atau melawak dadakan.

Sial! Ini bukan lelucon amatir!

Aku tidak berkhayal tinggi. Faktanya memang begitu.

Dan Faktanya 'aku benar-benar jatuh hati padamu'.

Ku mohon mengertilah.

Mencumbu KelamWhere stories live. Discover now