Sweet Magic Moments

12 0 0
                                    

Hari ini, detik ini sama seperti tadi, sama seperti kemarin, atau beberapa puluh bulan yang lalu. Masih saja terpukau oleh pesonamu, walaupun kita sekarang hampir satu tahun tak bertatap muka. Entah magnet apa yang membuatku masih terpikat olehmu ditengah derasnya godaan sebagai mahasiswi teknik dengan mayoritas penduduk cowok. *ups

Seperti lirik dangdut yang sering di putar ketika hajatan tiba, "dia tidak jelek, ma. Dia tidak tampan, ma. Yang sedang – sedang saja, yang penting dia setia." Hehehe. Maklum ya, kalau liriknya rada salah, dengernya pas kondangan di RT sebelah sih.

Kekasihku sejak tiga tahun tiga bulan dua puluh dua hari lalu sampai saat ini –pernah putus dua kali cuma dalam hitungan beberapa jam, gara – gara pacarku ketahun menyimpan foto SNSD- mungkin bagi orang lain terlihat biasa saja. Tapi bagi aku, dialah pelengkapku. Berawal dari sahabat dekat bak kepompong, namun sejak tiga tahun lebih yang lalu, menjelma menjadi kupu – kupu di hatiku dan di hidupku. Ceileh...

Diriku yang bersifat sanguin cenderung korelis, memang sangat ceria, bisa mempengaruhi orang lain, easy going, mampu adaptasi dengan cepat, jiwa pemimpin yang kuat, serta pengejar mimpi yang gigih, berkarakter, eksis dimana – mana dll. Sayangnya, dibalik semua itu, aku tipe yang cepat bosan, kurang peka, dan sedikit pemaksa kehendak. Ya, memang kelebihan itu datang satu paket dengan kekurangan, meskipun begitu kita mesti selalu menyukurinya dan mengoptimalkan kemampuan yang ada kan?

Dia pelengkapku, karena cuma dia saat ini orang yang sabar menghadapi diriku, baik kelebihan, kekurangan, tingkah laku, watak, peraturan pacaran yang diberikan secara sepihak, dan lainnya.

Cuma sabar? Tentunya ada alasan lain lah yang membuatku hati kita menempel selalu seperti gumpalan permen karet. Mari kita urutkan dari fisik dulu ya, standar utama orang bisa jatuh cinta. Kalau bagi diriku, tinggi, itu alasan fisik yang membuatku menyukainya, aku pecinta cowok jangkung. Cowok tinggi syarat utama bagiku, walaupun wajah dan fisik lainnya nggak bisa bohong ikut mempengaruhi. Kalau sifat, sifat kalemnya itu loh, yang makin hatiku klepek – klepek tak menentu. Kalian pasti sudah dapat menebak aktor favoritku pasti Fedi Nuril. Ya, benar! Cowok jangkung nan kalem yang selalu bikin melting. Seperti itulah pacarku sekilas. Diam – diam namun berprestasi dan meninggalkan kesan mendalam di hati. Hahaha.

Selain itu dia bisa selalu menyesuaikan diriku, sehingga membuat selalu jatuh cinta kepadanya, dia juga mau berjuang untukku. Dan yang pasti dia setia. Untuk diriku, setia cuma dihati itu kurang ngaruh, setia kriteriaku adalah yang pasti mesti dihati selalu ada aku selain Tuhannya dan keluarga, dia juga nggak boleh lirik – lirik cewek lain sama sekali, nggak boleh ada kontak fisik dengan lawan jenis, nggak boleh ada sms atau chat lainnya selain tentang pekerjaan atau tugas, bahkan di memori hp atau komputer dan leptopnya tidak boleh ada foto cewek lain. Horor kan kriteria setiaku? Ditambah lagi, aku akan merengek – rengek ngambek jika pacarku terlalu memilih teman – temannya dibanding diriku. Posesif? Yap, it's one of my weakness in this relationship.

Complicated deh kalau dijabarin semua sebab akibat kita saling mencintai dan masih bertahan sampai sekarang, mungkin bisa dijadiin novel tetralogi, mungkin bisa – bisa saingan sama twilight-saga lagi. Hehehe.

Yang pasti saat ini kangen banget banget banget. Kangen makan bareng di abang – abang sate dekat kampus, hampir tiap malam kita makan disana, dan kini sudah hampir setahun kita nggak makan di sana, mungkin abangnya sangat bersyukur sekali, karena rugi punya pelanggan seperti kita di tempat jualannya yang bersistem bisa ambil nasi sepuasnya, soalnya kita pelanggan yang makannya kaya pengemis dua hari belum makan.

Kangen nyanyi, "I love u, u love me, we are happy family..." bareng di motor. Kangen rebutan dan melas – melas minta sambel kalau lagi makan bareng, soalnya perutku adalah tipe gampang mencahar, jadi bagi dia sangat nggak asik, kalau abis makan, aku langsung ngerengek – rengek minta ke toilet, mengurangi waktu berdua dengannya. Kangen sundul – sundulan helm kaya lagi main gundu kepala di motor dan momen ajaib nan konyol lainnya.

Kangennn... kangen semuanya tentang kita, about sweet magic moments kita. Jarak antara Surabaya – Medan memang tak dekat, tapi selama masih melihat jam yang sama (langsung liat jam couple. Ihir!) hati kita terasa selalu dekat.

Semangat buat masa depan kita! Walaupun kita sangat merindukan satu sama lain dan nyaris gila karena tergelung dahsyatnya rindu, kita harus berusaha sebaik – baiknya, sampai waktu yang tepat menyatukan kita kembali. Berjauhan namun selalu mengusahakan yang terbaik untuk masa depan itu jauh lebih romantis daripada bersama – sama tetapi keteteran buat masa depan. Jangan kaya abg yang menyatakan cinta hanya dengan selalu bersama – sama, inget tabungan buat nikah. (muka serius!) Hahaha. Jangan lupa target nikah aku umur 23. Hehehe. I love u, beibih balabala. Cepat jemput aku di momen yang tepat dan romantis ya! <3

Sweet Magic MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang