PART 7

71 8 1
                                    

Underside HQ

Semua tengah sibuk mempersiapkan perlengkapan mereka untuk berperang sang pemimpin scoups memerintahkan bahwa malam ini mereka semua akan menuju medan perang, terlihat jeonghan dan joshua sedang memeriksa kelengkapan medisnya mereka sangat teliti ketika pemeriksaan berlangsung. Sedikit informasi jeonghan dan joshua mereka memiliki hubungan yang kuat ketika di medan perang, sejak perang 50 tahun yang lalu scoups selalu mempercayakan jeonghan pada joshua alasannya adalah karena kekuatan penglihatan joshua yang sangat tajam dan akurat bahkan joshua dapat melihat 360 derajat artinya tak ada yang tak bisa ia lihat.
“josh apakah semua kelengkapan medis disebelah sana lengkap?,” tanya jeonghan

“semua lengkap tanpa terkecuali,” balas joshua

“bagaimana denganmu apakah bagianmu sudah lengkap?,”

“semua aman terkendali, hahh aku tak menyangka akan menggunakan alat-alat ini bahkan tak pernah terfikir oleh ku akan menyentuh kembali alat-alat ini,” keluh jeonghan “ah iya aku ingin membicarakan perihal strategi kita ketika perang nanti kepadamu,”

“biar ku tebak...kau akan membagi seluruh pasukan medis kita menjadi 4 kelompok besar, dan setiap kelompok besar akan kau kirim ke setiap pasukan perang? Bukankah aku benar?,” tebak joshua

“aku lupa bahwa setiap peperangan 50 tahun lalu kau selalu bersama ku, namun ada satu lagi yang terlewatkan josh dan memang aku tak pernah membicarakan perihal ini kepadamu karena scoups tidak akan pernah memperbolehkanku melakukannya,” balas jeonghan

“kalau boleh ku tau apa rencana mu selain yang ku sebut tadi,” tanya joshua dengan wajah penasaran

“aku akan menggunakannya kali ini dan aku akan maju ke garis depan atau aku akan bertarung jika markas medis terkepung,” ucap jeonghan sembari mengelus keningnya yang terdapat gambar berbentuk wajit berwarna hijau

Joshua yang mendengarnya pun sangat terkejut, ia tidak menyangka bahwa jeonghan akan menggunakan ‘sesuatu’ yang ada di keningnya karena menurutnya itu berarti jeonghan melanggar peraturan yang ia buat sendiri dan joshua sangat tahu dampak yang akan terjadi pada jeonghan menggunakan ‘sesuatu’ yang ada di keningnya.

“kau sungguh akan menggunakannya? Kau tahu kan dampak apa yang akan kau terima jika menggunakannya?,” tanya joshua dengan wajah terkejutnya

“aku akan sungguh menggunakannya jika memang keadaannya mendesak josh, dan aku tak ingin siapapun mati dalam perang kali ini” balas jeonghan

“jika nanti aku harus bertarung hanya kau satu-satunya orang yang ku percaya untuk menjaga yang terluka jangan sampai apa yang sudah kuajarkan padamu menjadi sia-sia josh,” lanjut jeonghan

“kalau memang itu keputusanmu aku tidak bisa berbuat apa apa, dan perihal itu aku tak akan menyia-nyiakan apa yang sudah kau ajarkan padaku tak akan,” balas joshua mantap.

Disisi lain seseorang yang memang sudah mengetahui tentang apa yang akan dilakukan oleh jeonghan pada saat perang nanti hanya mendesah pelan dan berharap di dalam hatinya agar orang yang ia sayangi dapat bertahan.

Terlihat seseorang berambut hitam dan bertubuh tinggi sedang berlatih dengan target yang sedang ia pukuli saat ini, baju yang ia kenakan basah karena keringat yang keluar dari dalam tubuhnya ia terus memukul target itu sampai hancur dan terlepas dari gantungannya.
“hei..kau berlatih sendirian tanpa mengajakku? Saudara seperti apa kau,” ucap dokyeom yang baru sampai

“diamlah aku sedang berkonsentrasi dengan latihanku, jika kau ingin berlatih silahkan saja dan jangan menggangguku,” balas mingyu sarkastik

“hei hei tenanglah aku hanya bercanda kau serius sekali, aku mengerti perasaanmu gyu orang yang kau sayangi sedang dalam bahaya namun kau juga harus selalu berfikir jernih yakinkan dirimu bahwa tidak akan terjadi sesuatu pada wonwoo,” balas dokyeom dan mingyu pun hanya diam, dokyeom sendiri sudah menganggap mingyu seperti saudaranya jauh dalam hatinya ia sedih melihat mingyu yang seperti ini namun apa yang bisa ia perbuat.

“aku akan mendapatkan wonwoo kembali dan tak akan pernah ku biarkan seseorang mengambilnya dariku,” ucap mingyu dengan penu keyakinan dan ia pun melanjutkan kembali latihannya yang sempat terhenti tadi.

The clan HQ

Ditempat yan gelap ini terlihat sangat tenang dan tak sesibuk di markas besar underside namun dapat dilihat jun dan yang lainnya sedang membicarakan sesuatu,
“perihal stategi kita gunakan apa yang  sudah dibicarakan tadi, vernon akan di garis depan, minghao dan dino akan di garis tengah seungkwan akan berada dalam pasukan khusus yang akan membawa ‘dia’ ke medan perang terakhir hoshi dan aku akan berada di garis belakang,” ucap jun, semua terlihat mengangguk mengerti dan bubar setelahnya tersisa jun disana dan ia melakukan smirk andalannya

“kali ini akan ku hancurkan underside dan dirimu......kim mingyu,” monolog jun

The clan sudah terlebih dahulu pergi menuju medan perang mereka sudah mempersiapkan pasukan mereka dengan rapih dan mereka pun siap untuk menyerang underside kapanpun, kini perang 50 tahun yang lalu akan terulang kembali dan pertumpahan darah pun tak akan terelakan
“yang ku tunggu akhirnya datang, akan ku hancurkan mereka,” monolog jun dan disekitarnya terdapat aura berwarna hitam kelam.
.
.
.
.
.


Battle Ground

Underside sedang bersiap di medan perang, scoups sudah memberi perintah pada dokyeom, mingyu, jeonghan dan woozi untuk segera menuju ke tempat mereka masing-masing 
Kini woozi sedang membuat dinding pelindung disekitar markas medis ia membuat perlindungan dengan ruang lingkup luas yang memang dibutuhkan oleh markas medis.
“jeonghan tugasku sudah selesai apa ada lagi yang bisa ku bantu?,” tanya woozi

“tidak sudah cukup kau bisa kembali ke tempatmu woozi, ah dan kau sudah mengingat koordinat tempat ini kan? Jika nanti ada yang terluka kau langsung bawa kemari,” balas jeonghan dan hanya mendapat respon anggukan dari woozi kemudian woozi menghilang.

“han aku masih mempertanyakan ini, apa kau yakin akan menggunakannya?,” tanya johsua dengan nada khawatir

“aku sangat amat yakin josh dan bukankah sudah ku bilang aku hanya akan menggunakannya dalam keadaan terdesak jadi tenanglah,” balas jeonghan santai “seseorang tengah dalam fikiran kita josh jangan sampai ia merasakan keraguan kita buat ia yakin bahwa kali ini kita akan memenangkan perang ini,” lanjut jeonghan dan kemudia pergi meninggalkan joshua

Scoups yang mengetahui pembicaraan itu hanya tersenyum simpul, ia memiliki harapan bahwa perang kali ini akan ia dan teman-temmannya menangkan.
.
.
.
.
.
.
TBC...YEAHH AKHIRNYA PART 7 UP JUGA...MAKASIH UDAH BACA DAN INGET COMMENT DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN WKWK...IKUTIN TERUS THE CLAN!!!!!!

The CLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang