Jakarta, ibu kota Indonesia, tempat bagi jutaan warga yang mecari nafkah darinya. Setiap orang bertaruh peruntungan disini, meskipun tidak semua akan mudah mendapatkannya. Ada pepatah bilang "siapa suruh datang ke Jakarta" bagi orang yang belum berhasil mewujudkan mimpinya disini.
Hal itu menjadi prinsip bagi Kayla, wanita yang jauh merantu ke Jakarta sejak dirinya lulus kuliah. Awal perjalan karirnya penuh batu krikil, tapi tekad kuat dan sifatnya yang workaholic berhasil membawanya ke posisinya saat ini. Meskipun sudah terbilang sukses dengan karirnya, Kayla tidak menghilangkan sifat workaholic yang membuatnya mengabaikan kehidupan sosialnya.
Untungnya dia bertemu Anindia, atau bisa dibilang Anindia yang bertemu dengan Kayla. Sifatnya super friendly yang tidak memperdulikan fakta bahwa Kayla beberapa kali menutup dirinya untuk Anindia, tapi bukan Anindia namanya kalau tidak bisa membuat Kayla menyerah dan membiarkan dirinya masuk ke dalam lingkup kehidupannya.
Sudah hampir 2 tahun mereka bersahabat, dan selama itu juga Kayla selalu menolak tawaran Anindia untuk sekedar hangout bersamanya.
"Please please, kali ini lo harus ikut...." dengan tampang memelas dirinya tidak menyerah, tapi hanya suara ketikan keyboard yang terdengar
"Udah hampir 2 tahun gue ngemis kaya gini, masa lo tega Kay?" Masih belum menyerah, berharap kali ini dirinya sukses
Mata Kayla memandang wajah memelas sahabatnya, benaknya sedikit berbisik untuk mengiyakan ajakannya. Masa untuk satu kali saja dia tidak bisa mengiyakan permintaan sahabat yang selalu ada untuknya? Bisik hati kecil Kayla.
"Oke, but this is the first and the last?" Potong Kayla saat wajah Anindia sumringah tak terkira
"Iya iya" rona wajahnya yang ceria karena kali ini dirinya bisa membawa Kayla ke dunia luar bukannya kerja terus2an
"Jam 7 kita berangkat, dan gue udah bawa baju untuk lo" sambungnya
Kayla hanya bisa memberi tatapan "what the hell?" Ke arahnya
"Dasar dikasih hati minta jantung lo" umpatnya tapi hanya dibalas wajah meledek Anindia dan keluar dari ruangan KaylaMentari sudah berganti dengan cahaya bulan, sementara Kayla masih sibuk.
"Come on Kay, nanti kita kena macet" Anindia berusaha menarik Kayla dari mejanya
"Oke oke, oh god, kenapa sih lo batu banget" keluhnya
"Kalo gue gak batu, mana bisa gue sahabatan sama lo dan ajak lo keluar?" Balas Anindia sambil menyeret Kayla ke toilet
"Nah sekarang lo ganti baju, kita gak bisa ke sana pake baju kerja kaya gini"
"Udah buruan" Anindia sudah kehabisan stok kesabaran untuk hari itu, dia buru2 menyodorkan baju untuk Kayla
"Nahh kan gini lebih oke, tinggal digerai rambutnya, and done..." wajahnya puas melihat sahabatnya yang kini memakai mini dress warna merah maroon dengan rambut hitamnya, lengkap dengan lipstick nude yang mempercantik dirinya.
"Mesti banget gue kaya gini?" Protes Kayla
"Udah, lo perfect banget, yuk jalan" Dengan cuek Anindia tidak menggrubis protes Kayla dan langsung menuju tempat biasa dia hangout di daerah Kemang
Bukannya tidak ada lelaki yang mencoba mendekati Kayla, bahkan dengan tanpa riasan pun dia begitu cantik dan mempesona, tapi mereka tidak bisa menembus dinding pertahanan nya.
"Nih, gue udah pesenin minum"
"Apaan?" Suara musik yang terlalu keras untuk Kayla membuat dirinya berteriak dan sulit mendengar
"Biasa aja, lo cukup ngomong deket kuping gue kaya gini" Dengan sabar Anindia menjawab sahabatnya
"Nih minum biar lo gak pusing denger suara bising kaya gini" tambahnya
"Dih apaan sih, panas tenggorokan gue" Alkohol pertamanya jelas tidak berjalan mulus
"Udah paksain minum, nanti juga enak rasanya" ucap santai Anindia sambil menyodorkan kembali gelas minuman ke mulut Kayla
Kayla sudah pasrah dan mungkin juga karena ada sedikit pengaruh alkohol membuatnya meminum habis, malah minta satu gelas lagi.
Anindia sumringah bukan kepalang, bukan karena menjerumuskan sahabatnya tapi dia hanya ingin Kayla mencoba menikmati apa yang seharusnya dia dapatkan. Bukannya kerja terus menerus tiap harinya.
"Gue tinggal bentar ya?" Tanyanya
"Apaan?" Dengan wajahnya yang merah akibat dirinya sudah mulai mabuk, tapi Anindia dengan santai ngeloyor pergi meninggalkan Kayla di meja bar
Kini Kayla yang sudah mabuk, duduk dengan posisi tidur diatas lengannya, kepalanya sedikit pusing, dengan baju yang ia kenakan membuat tubuhnya semakin terlihat seksi, bahkan ditempat yang minim cahaya wajahnya yang merona bisa terlihat.
Dari kejauhan terlihat ada beberapa lelaki yang sepertinya ingin mencoba mendekati Kayla, pandangannya seperti Heyna yang ingin memangsa makhluk tak berdaya.
"Hei sayang" tiba2 datang pria lain, membuat mereka berhenti dan putar arah
"Uhhh?" Ekspresi wajah bingung Kayla menatap sosok didepannya, masih tidak jelas siapa
Tapi tangan kekarnya mengangkat Kayla bangun dari duduknya, membawanya keluar dari tempat itu. Langkah gontainya ditopang oleh pria itu, dia membawanya ke sebuah kamar hotel dan menaruhnya di kasur.
"Eenggg" tangan Kayla memegangi kepalanya, dengan susah payah dia mencoba duduk dan memandangi sekitar mencoba mencari tau dengan sisa kesadaran yang ia punya.
Samar-samar dia melihat pria sedang berdiri di hadapannya, wajahnya gak begitu jelas tapi yang pasti dia punya postur tubuh yang oke banget, sedikit senyuman hiasi ujung bibir Kayla, jelas pengaruh alkohol membuat pikirannya gak jernih lagi.
Dengan juntai dia mendekati pria itu, ada dorongan aneh yang membuatnya seperti panas dan gerah.
Dia mencoba melepas bajunya, tapi tangannya terhenti
"Kamu mau ngapain?" Tanya si pria heran"Panas, gerah" jawab asal Kayla dan menapis tangan yang menahannya
Kini dia hanya mengenakan pakaian dalam berwarna hitam senada, memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuhnya, paha mulusnya, juga belahan dada yang tidak pernah ia tunjukan selain ke Anindia
Sebagai pria normal, dia mulai gelisah entah apa yg harus dia lakukan, Kayla jelas tdk menyadari apa yg terjadi, tp insting nya menginginkan sesuatu.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Night
RomanceKalya wanita workaholic yang tidak pernah memperdulikan kehidupan sosialnya, sampai satu malam merubahnya Anindia sahabat Kalya, atau satu2 nya sahabat yang dimilikinya, sifatnya yang super friendly mampu menembus benteng pertahanan Kalya Adam adala...