♤ 01 ♤

283 26 3
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Matahari belum menampakkan diri. Seisi rumah masih tertidur. Namun sang nenek telah bangun dan bersiap-siap. Ia membuka laci pakaiannya dan mengeluarkan sebuah sweater kuning. Tampaknya sweater itu telah cukup tua. Sang nenek berpakaian rapi dan mematut dirinya di cermin, menyadari kerutan-kerutan yang telah muncul di wajahnya. Ia adalah Jeon Jungkook.

Nenek Jeon melihat ponselnya dan tidak menemukan pesan apapun. Ia duduk di ruang tamu yang masih gelap, seakan sedang menunggu seseorang.

Seisi rumah telah bangun dan mereka sarapan bersama Nenek Jeon. Nenek Jeon tinggal bersama puteri, menantunya, juga cucu lelakinya di Amerika. Ia masih memiliki seorang cucu perempuan bernama Jungmin yang saat ini kuliah di Korea.

Nenek Jeon tampaknya sangat menyayangi cucu perempuannya ini. Ia ternyata menanti telepon Jungmin sejak pagi. Ibu Jungmin berkata Jungmin telah menelepon kemarin malam dan menanyakan keadaan neneknya. Nenek Jeon menggerutu karena Jungmin tidak meneleponnya langsung.

Ayah Jungmin berkata hari sudah malam ketika Jungmin menelepon dari Korea. Ibu Jungmin berkata mungkin Jungmin sudah memiliki kekasih. Semuanya terkejut. Nenek Jeon hanya tersenyum dan menganggapnya hal yang wajar, sedangkan ayah Jungmin sangat protektif terhadap puterinya.

Telepon berdering. Ibu Jungmin mengangkatnya. Itu adalah panggilan telepon untuk Nenek Jeon dari Korea. Namun bukan Jungmin yang meneleponnya. Begitu Nenek Jeon mendengar apa yang dikatakan si penelepon, ia nampak terdiam dan merenung. Anak dan menantunya nampak khawatir. Nenek Jeon melihat mereka dan berkata ia harus ke Korea.

***

Setibanya di Korea, Nenek Jeon dijemput oleh Jungmin. Mereka berpelukan dengan gembira. Jungmin mengantar neneknya ke suatu tempat. Selama perjalanan ia menceritakan kuliahnya. Ibu Jungmin sempat menelepon untuk menanyakan keadaan ibunya. Nenek Jeon menenangkan pada puterinya kalau ia sudah makan dan minum obat. Ibu Jungmin masih khawatir ibunya bepergian dalam usia yang sudah lanjut.

Nenek Jeon dan Jungmin tiba di tempat tujuan. Dulu Nenek Jeon pernah tinggal di tempat itu. Lokasinya jauh dari kota dan cukup terpencil. Jungmin berpendapat tempat itu menyeramkan, rasanya seakan-akan ada monster yang akan keluar.

Mendengar itu, Nenek Jeon berkata ia juga merasa hal yang sama ketika baru pindah ke sini. Jungmin bertanya berapa usia neneknya waktu itu. Nenek Jeon berkata kira-kira seusia Jungmin, saat ia masih cantik. Ia memandang rumah besar tua di hadapannya.

.
.
.
.
.
.
.
***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Werewolf Boy (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang