Day : 1

50 2 0
                                    

Entah kenapa sejak pagi tadi terbangun, matanya terasa gatal dan kini pandangannya terasa tidak jelas.
"Yash, Ae Ra berapa kembalian yang kau berikan? Apa kau tidak melihat angka di monitor itu hah!!" Ucap seorang pria dewasa dengan nada kesal kepada Ae Ra yang sejatinya adalah kasir di toserba miliknya.

"Maafkan aku pak, maaf." Ae Ra meminta maaf dengan menganggukkan badanya berkali kali didepan bosnya itu.
"Kalau begini terus aku bisa bangkrut, ini pelanggan ke berapa yang sudah terjadi kesalahan, bahkan kau memberikan uang kembalian dua kali lipat pada orang ini, lihat catatan ini aku rugi hampir 1 juta won dalam sehari." Ucap pria itu tetap dengan suara tinggi.

Ae Ra mengamati kertas itu, sungguh angka angka itu tak terlihat, yang terlihat hanya seperti titik titik hitam.
"Sudahlah sekarang ganti pakaianmu dan pergi, jangan pernah kembali lagi."
tungkas pria itu lalu pergi menuju luar toserba.

Tak ada yang bisa ia lakukan, dengan lemas keluar dari toserba itu setelah mengganti pakaiannya.

Ae Ra menuju rumah sakit untuk memeriksa keadaannya, dokternya yang tak lain adalah pamannya sendiri.

"Bagaimana paman, apa yang terjadi dengan mataku?" Ae Ra yang duduk dikursi pasien mendongakkan kepalanya melihat dokter itu berdiri dan mondarmandir dengan ekspresi cemas.

"Ini tidak bisa dibiarkan lagi Ae Ra, kau harus melakukannya ini sudah semakin parah." Dokter itu akhirnya duduk dikursi kebesarannya berbicara dengan ekspresi tegang dan serius.

"Tidak paman, berikan saja aku kaca mata agar pandanganku menjadi lebih baik." Ae Ra lagi lagi menolak tawaran itu, sudah lama sekali mungkin sudah hampir 2 tahun ini.

"Aku tahu kau akan menolaknya, aku akan membuatkan eresep kau bisa membelinya di optik dilantai bawah dan jangan lupa Vitaminnya harus terus kau minum." Ini terdengar seperti nasihat seorang dokter kepada pasiennya dan itu membuat Ae Ra merasa senang dan mengangguk dengan senyum cerahnya.

"Terima kasih paman Min Kyu." Ae Ra memeluk pamannya sebelum akhirnya keluar menuju lift untuk turun ke lantai dasar.

Ae Ra tampak antusias mencoba kacamata yang menurutnya cocok untuknya, pilihannya jatuh pada kaca mata dengan bingkai hitam dengan kaca sedikit lebar, ia langsung memakainya setelah lensa kaca mata itu sudah disesuaikan dengan resep dan juga ia mendapat Vitamin yang harus selalu ia minum.

🌸🌸🌸

"Wahh kau terlihat cantik sekali dengan kaca matamu itu." Puji ibu ibu bertubuh gempal bernama Park Seo Jin yang tak lain adalah tetangga terdekatnya karena jika dilihat Desa tempatnya tinggal tidak begitu ramai dan jarak antar rumah tidak sedekat rumah rumah di Gangnam tapi rumah Ibu Seo hanya berjarak satu pagar penjek dengan rumah Ae Ra.

"Terima kasih ibu." Ae Ra memeluk wanita itu, ia sudah menganggap orang itu sebagai ibu kandungnya.
"Sepertinya Ibumu datang, pergilah dia suadah lama disana." Ibu Seo menyuruhnya pulang sambil menunjuk mobil yang terparkir di pinggiran jalan depan rumahnya.

Ae Ra hanya tersenyum sambil mengangguk kemudian berjalan mundur sambil melambaikan tangannya.

Ekspresinya berubah datar saat akan membuka pintu.
"Ahh kelihatannya kalian akrab sekali ya, aku jadi cemburu." Ucap Ibunya yang kini terlihat berdiri di  jendela mungkin ia sedang mengamatinya dari tadi.

"Ada apa Ibu kemari?" Tanya Ae Ra dengan nada ketus pada Ibu kandungnya dengan name pag SEOL NAH KIM.
"Apa sekarang? Kau memakai kaca mata agar kau terlihat seperti orang jenius?" Ucap Ibunya diakhiri senyuman sinis, ini yang paling Ae Ra benci dari Ibunya itu.

LOVE SEASON : SPRING DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang