Bab 1

87 23 9
                                    

Suasana yang hinggar bingar membuat jane mengeryitkan matanya. Dia tidak suka suasana ramai dan menyesakkan seperti ini. Dia merindukan kamarnya, kamar tenang yang damai, tempat dia bisa duduk dan belajar dengan sangat nyamannya.

Tapi suara yang sangat keras ini hampir melampaui batas toleransinya, ingin rasanya dia pergi dari tempat ini, tapi dia tidak bisa. Pangeran  itu, pangeran  jahat itu......
menurut sumber yang dia dengar pangeran yang sangat jahat tersebut akan datang ke tempat ini beberapa saat lagi.

Jane mencoba merapikan  gaun  hitam panjangnya dan mulai mengepal tangannya yang disamping gaun hitam panjangnya tersebut . Gaun bar tersebut  amat sangat tidak nyaman, dengan belahan dada yang begitu rendah dan gaun yang sangat panjang, jane  seperti dipaksa menyamar menjadi orang yang tidak dikenalnya. Tetapi bukankah itu memang tujuannya? Dia tidak ingin pangeran  itu mengenalnya, meskipun hal itu sepertinya tidak perlu ditakutkannya. Mereka hanya pernah bertemu satu kali, pada perjamuan singkat yang tak disengaja, saat pangeran  itu menemui ayahnya di dalam perjamuan makan dikerajaan . Saat itu penampilan Jane  tidak seperti sekarang, rambutnya masih panjang terurai dengan sangat indahnya,  gaun yang sangat bagus dan mewah dan memakai semua perhiasan mahalnya beda sekali dengan sekarang.
Jane mengernyitkan matanya lagi, Aku benar-benar berpenampilan seperti seorang pelayan, desahnya. Suara berisik dari arah pintu masuk mengalihkan perhatian Jane, matanya mencari-cari dan itu dia! Lelaki itu ada di sana, dengan kedatangannya yang begitu heboh dikelilingi banyak sekali pengawalnya yang sangat setia menemaninya kemanapun ia pergi. Tanpa sadar jane mendengus, yah karena dia lelaki jahat yang suka menyakiti orang, dia pasti punya banyak musuh yang ingin membunuhnya dan menjatuhkannya.
Dengan penasaran Jane menjinjitkan kakinya, berusaha melihat dengan jelas sosok lelaki itu, Henry Raveno. Sosok pangeran yang ditakuti karena tidak segan-segan membunuh siapapun yang menghalangi jalannya. Siapapun yang berani melawan Henry Raveno, akan berakhir dalam sebuah traged yang sangat mengerikan . Seperti ayahnya dan juga seperti seluruh keluarganya. Desah Jane pahit.

Dulu keluarga Jane adalah keluarga kerajaan , ayahnya adalah seorang raja yang sangat kaya raya .  Dan mereka juga mempunyai wilayah kekuasaan yang sangat luas  ada berhektar-hektar di luar pulau, dan mereka sangat kaya raya. Bagi Jane keluarga mereka adalah keluarga bahagia, meskipun ibunya adalah  seorang ratu  yang sakit-sakitan, tapi selain itu dia adalah ibu yang sempurna.
Pikiran Jane menerawang di saat-saat bahagia itu, saat dia, ayahnya dan ibunya berkumpul bersama di meja makan istana, menyantap sarapan pagi bersama ayah dan ibunya yang Sudah selesai disiapkan oleh pelayan istana . Ayahnya akan bercerita tentang pengalaman-pengalaman hidupnya, dan ibunya akan menatap sang ayah dengan tatapan memuja. Semua terasa begitu bahagia, semua terasa begitu sempurna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Man Of The BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang