VMinizm [VMin]

3. Indigo (b)

(Sebelumnya, aku minta maaf atas keterlambatan updatenya.)

Continuing from xiuruna's side.

Horor Alert!

3,8k+ words.

.
.
.

Sejak kecil, Jimin itu selalu tertarik dengan kisah-kisah hantu yang diceritakan oleh beberapa orang di sekitarnya.

Bahkan ayahnya saja menganggap Jimin itu aneh, karena selalu penasaran tentang hal berbau menyeramkan.

Pernah saat umur Jimin baru 14 tahun, ia dirasuki oleh makhluk halus karena melamun di bawah pohon beringin dekat rumah. Awalnya semua orang hanya menganggap bahwa anak semata wayang keluarga Park tersebut meracau akibat demam yang diderita.

Semua perkiraan itu patah ketika Jimin tidak mengenali lingkungan sekitar, dengan mata tidak fokus ia menatap kosong pada semua yang hadir untuk melihat kondisinya.

Pada akhirnya, kedua orang tua Jimin meminta orang pintar untuk menyembuhkan sang anak, dan benar saja ada sesuatu yang berniat untuk mengambil raga pemuda mungil itu.

Setelah kejadian tersebut, Jimin mendapat banyak petuah tentang berbahayanya tertarik pada dunia alam sebelah. Maka, ia tidak pernah lagi mencari tahu hal-hal yang menyangkut itu.

.

Siapa yang menyangka, keputusan yang dibuat Jimin dulu kini goyah, saat sudah menjadi seorang mahasiswa KAIST jurusan Ekonomi. Ia kembali tertarik dengan dunia yang tak bisa dilihatnya sejak dulu.

Semua ini karena thread dari pemuda bernama Kim Taehyung yang menarik perhatian Jimin. Tidak pernah bosan ia membaca semua kisah milik pemuda yang bahkan belum pernah ia temui tersebut.

Rasa penasaran Jimin mulai timbul kembali. Sebuah keinginan kuat menguasai hatinya untuk dapat melihat 'mereka' yang berbeda alam.

Ia pernah mendengar, jika kita menginginkan 'penglihatan' maka dengan sendirinya akan mulai merasai berbagai macam aura alam yang berbeda. Jimin tidak mengerti apa maksud dari hal itu, hingga kemudian ia merasakannya sendiri.

Jimin tidak ingat bagaimana awalnya ia bisa merasakan sesuatu tengah mengikuti. Sejak bangun dari tidur pulas pagi itu, ia merasa berbeda. Seperti ada sesuatu yang tengah memperhatikan.

Awalnya ia abai akan hal tersebut, namun perasaan tidak nyaman semakin kuat ketika berjalan di koridor kampus yang masih sepi kala itu.

Setiap suara langkahnya, akan diikuti oleh suara langkah yang lain. Berkali-kali Jimin menoleh ke belakang namun tak ada siapa pun. Bulu kuduk mulai meremang.

Jimin yakin, ia sedang diikuti.

.

Semakin hari, Jimin semakin terganggu. Tiap pukul satu malam pasti ia akan terbangun entah karena apa. Sebelumnya, hal ini tidak pernah terjadi, apalagi ketika dirinya sedang lelah akibat kegiatan kampus.

Puncak dari semua itu adalah saat Jimin menonton TV pada malam hari untuk melepas penat. Awalnya tidak ada yang aneh, namun saat ia merasa cukup mengantuk dan mematikan layar TV.

Ada satu sosok yang dilihatnya pada layar gelap tersebut.

Tidak tahu apakah itu perempuan atau lelaki atau apa pun jenis makhluk tersebut. Yang jelas, sosoknya melayang, hanya terlihat bagian pinggang hingga kaki yang tidak menapak pada lantai.