Angin yg berhembus di pagi ini membuat helaian helaian rambut berterbangan dengan lembut.
Hampir semua orang merapatkan jaket, hodie, atau semacamnya untuk menghangatkan tubuh mereka.
Namun tidak bagiku.
Bahkan angin ini tidak aku rasakan sama sekali.
Hatiku lebih dingin dari angin pagi yg berhembus ini.Sejak saat itu, tepat 1 bulan yg lalu hidupku berubah. Tak ada kehangatan yg aku rasakan.
1 bulan yg lalu kedua orangtuaku berpisah, lalu Eomma disibukan dengan kantornya, dan aku anak tunggal.
Berita itu tersebar di sekolahku, banyak yg menghinaku, menyindirku karena keluargaku hancur."Lihatlah keluarganya sudah hancur untuk apa dia bersekolah kkk"
"Kudengar orangtuanya berpisah, bukankah berarti keluarganya bukan keluarga baik baik?"
"Aku tidak mau berteman dengannya, bagaimana jika keluargaku jadi seperti itu juga, mengerikan"
Dan masih banyak lagi yg mereka katakan. Ada beberapa yg peduli padaku, tapi aku sangat benci dikasihani mereka.
Tidak hanya karena hancurnya keluargaku, banyak yg mencibirku karena aku di cap sebagai penghancur hubungan orang, atau mereka biasa mengatakannya Jalang.
Tidak, aku tidak seperti itu!
Semuanya hanya salah paham.
5hari setelah kabar orangtuaku, aku kembali jadi bahan bualan mereka.Bahkan persahabatanku hancur.
Aku berteman dengan Kang Daniel ketua basket sekolah ini.
Tapi sahabatku Jung Haeun dia menyukai Daniel.Haeun marah padaku karena dia mengira aku bermain dibelakangnya.
Tidak, bodoh! Justru aku membantu mendekatkanmu dengan Daniel.Tapi karena kesalah pahaman disaat mereka menjadi kekasih, Haeun menuduhku merebut Daniel darinya.
Aku hanya berteman dengan Daniel.
Tapi Haeun tidak mendengarkan penjelasanku, bahkan Daniel tidak membelaku atau mengatakan yg sebenarnya. Daniel hanya diam dengan bodohnya.
Kini sahabatku hanya Kim Nara.***
Tak terasa aku termenung di halte bis memikiran semuanya, semuanya yg merubah hidupku.Aku sempat berfikir, apakah aku harus mengakhiri semuanya?
Untuk apa aku masih disini?
Untuk apa aku hidup?Saat masuk kedalam bis yg sudah aku tunggu, tanpa sengaja aku melihat Ahjuma dan Ahjusi dengan bayi mereka yg lucu.
Dan juga aku melihat beberapa anak sekolah sama sepertiku sedang bercanda gurau dengan teman temannya.Aku hanya tersenyum miris melihatnya.
***
Setelah sampai di Sekolah ini, aku melangkah masuk.
Aku berada di Senior Hight School, tingkat akhir. Namaku Lee Hyowon, anak tunggal dari keluarga Lee. Mungkin sekarang margaku akan berubah menjadi Choi sama seperti Eommaku.Sudah kuduga banyak yg membicarakanku. Tidakkah mereka lelah? Setiap hari menjelek jelekanku?
Apa kalian merasa hidup kalian sudah sempurna? Heol.Aku malas mendengarnya, aku langsung memakai earphone lalu menyalakan musik dengan volume yg cukup keras.
Sesampainya dikelas, aku disambut dengan senyuman hangat dari Nara, sahabat sekaligus teman sebangku ku.
"Apa kau masih berani datang kesini?"
"Kau benar benar tak tau malu, jalang"
Beberapa teman kelasku mengatakan itu padaku. Teman? Cih!
"Jangan dengarkan mereka"
Kali ini suara Nara menenangkanku."Hmm. Aku mau ketoilet dulu"
Setelah mengatakan itu pada Nara, aku segera keluar dari kelas.Apa aku akan ke toilet?
Tidak, kakiku melangkah ke arah atap sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Shop [Two Shoot]✔
Short StoryTerinspirasi dari lagu : • BTS_Magic Shop • BTS_TTU Langsung baca aja yuu 😊