four

63 4 1
                                    


  "Awww,,maaf tuan saya buru bur.."ucap nya terpotong saat melihat pria yang di tabrak nya..

"Salsha " ujar pria itu sambil tersenyum.

"Fahri.." salsha kaget dengan pertemuannya dengan fahri.

Fahri adalah masa lalu salsha. Dia adalah mantan pacar salsha tapi setahun lalu mereka putus karena kesalah pahaman. Tapi bagi salsha bukan salah paham yang menyebabkan mereka mengakhiri hubungan itu tapi karena ada sebuah penghianatan..

"Sha,kamu kuliah di sini jga?" tnya fahri sambil membantu salsha berdiri.

"Hmm" hanya itu yang keluar dari mulut salsha.

"K-kamu masih marah sama aku" seketika suasana menjadi canggung.

"Menurut lo?" ketus salsha. Bukan tanpa alasan salsha bersikap jutek pada fahri tapi ada banyak alasan mengapa ia jutek pada fahri..

"Sha aku bisa jelasin semua nya. Itu cuma salah paham." teguh fahri.

"Udah lah ri. Gua gak mau bahas itu.
Gua buru buru." ucap salsha lalu berlalu dari hadapan fahri.

Belum sempat pergi fahri langsung menarik salsha dalam pelukannya.
salsha ingin memberontak tapi tenaga nya tak cukup kuat untuk melawan tenaga fahri.

"Sha maafin aku. Aku masih sayang sama kamu. Pliisss maafin aku,aku bisa jelasin semua nya.. Itu semua jebakan sha"jelas fahri masih memeluk salsha..

Salsha yang mendengar itu hanya bisa membeku.. Ia sebenarnya merindukan pelukan dari fahri, iya sangat merindukan hangat dan kenyamanan pelukan fahri. Tapi ego nya mengalahkan hatinya egonya terlalu menolak untuk kembali pada fahri,, gengsi nya terlalu tinggi..

Sudah sepuluh menit mereka berpelukan tapi salaha tetap diam tak menjawab perkataan fahri. Dan akhirnya fahri melepas pelukan nya.. Ia sangat merindukan gadisnya ini tapi ia tau bahwa gadisnya ini sudah tak mau menerima nya lagi di hatinya..

Setelah itu salsha langsung berlari meninggalkan fahri yang menatap nya dengan tatapan sendu. 'Pliss sha tolong maafin aku' batin fahri...

Sedangkan dari jauh ada yng memperhatikan mereka dari mereka berpelukan. Hatinya sakit ternyata gadisnya sudah mempunyai pria lain apakah sudah tak ada celah lagi untuk dia masuk ke dalam hati gadisnya itu..
"Apa gua harus menyerah sebelum gua berjuang" gumamnya pada diri sendiri.

------------

  Sudah sejak lima belas menit yang lalu kelas usai tapi pria itu masih setia duduk di salah satu kursi di dalm kelas.. Yang ia lakukan hanya melamun memikirkan kejadian tadi pagi. Tampak jelas terlihat masih ada rasa cinta pada mata gadis itu tapi kenapa ia tetap tak bisa menghilangkan bayangan gadis itu.. Kenapa saat ia ingin membuka hati nya untuk gadis lain,, ada saja pengahalangnya apa memang dia bukan takdirnya.

"Gua sayang sma lo, tapi gua gak mungkin memaksa lo untuk membalas rasa yang gua rasain. Kenapa rasa ini harus dtang." ucap nya sendu.

"Ranzz... Kenapa belum pulang?" ucap gadis tiba² dari arah pintu.

Bukannya mejawab ranz malah pergi meninggalkan ruang kelas menyisakan gadis itu dan kesunyian.
'Sekarang lo cuekin gua, tapi liat nanti lo akan ngemis cinta ke gua' batin gadis itu.

"Bel ngapain lo di sini. Balik yu" ucap salah satu temannya..

"Yaudah ayok balik" ujar bella sambil berjalan mendahului temannya.

"Kenpa lu. Di cuekin ranz lagi yah" ejek temannya.
"Apaan sih lo."kesal bela.

-------------

"Loh sha mata kamu kenapa sembab gitu,kamu habis nangis?" tanya resya pada anaknya saat melihat salsha memasuki rumah nya.

cinta si vlogerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang