My eyes on you

"Woah, benarkah ini Haechan?"

Mark sudah membuka puluhan foto dan potongan video yang menampilkan cut teaser Black on Black.

Tapi sebanyak apapun ia membuka akun-akun fans yang lewat di timeline-nya, tetap saja ia masih merasa takjub dan tidak percaya.

Sekali lagi diperhatikannya video berdurasi beberapa detik dimana Haechan menjadi objek utama video tersebut.

Mark memperhatikan bagaimana beruang kecilnya mengangkat kepalanya, menampakkan leher jenjangnya yang langsung membuat Mark sesak nafas.

Lalu permainan mata yang begitu lihai, seolah setiap kedipan dan lirikannya adalah gerakan para penari surgawi yang penuh kelembutan dan keindahan.

Lekuk bibir yang sedikit terbuka, menghidupkan imajinasi kotor di kepala Mark dengan seketika. Garis rahang yang terpahat sempurna, kuat tapi juga lembut bersamaan.

"Astaga!!!"

Mark bagai tersengat arus listrik tatkala matanya menangkap saat-saat Haechan menyandarkan kepalanya di bahu Mark. Ia bahkan masih dapat merasakan tumpuan kepala Haechan di bahu kirinya pada saat pengambilan video itu.

Mark benar-benar kalah telak dengan semua pesona Haechan. Tapi ada satu hal yang mengganjal di hati Mark.

"Seharusnya hanya aku yang boleh memiliki semua tentangmu. Seharusnya hanya aku yang boleh melihat keseksianmu. Seharusnya hanya aku yang dapat mengagumi keindahanmu."

Mark masih larut dalam kegiatannya memuja kekasihnya dalam sebuah foto dan video pendek. Segala bentuk pemujaan dan pemaparan keindahan mengalir dari mulut Mark. Pemujaan yang tulus dari hatinya.

"Mark hyung, sedang apa?"

Sosok yang dipujanya tiba-tiba muncul dihadapannya dengan tatapan polos tapi begitu memukau.

Mark tidak menjawab, tapi tangannya dengan serta merta melepaskan iPhone nya dan beralih meraih lengan kurus Haechan, yang begitu pas dalam genggamannya.

"Mark hyung~~~"

Cicit Haechan saat Mark menariknya dalam sebuah dekapan hangat. Sedetik kemudian Haechan pun melingkarkan lengannya pada pinggang Mark.

"Aku cemburu, Haechan-ah", aku Mark.

"Huh?" Mendongakkan sedikit kepalanya untuk melihat wajah lelakinya, Haechan justru terperangkap di sana.

"Kau milikku, hanya milikku, dan selalu menjadi milikku."

Sekali kedipan mata Haechan dan Mark sudah melepaskan semuanya, mengecup bibir hati yang sungguh menggoda itu, meremas rambut belakang Haechan yang halus dan ringan. Mark menyalurkan segala kecemburuan dan cintanya pada Haechan, murni, tulus dan tanpa syarat.

Haechan tersenyum penuh arti mendengar klaim Mark atas dirinya, sebuah keposesifan yang justru disukai oleh Haechan.

"Hyung~~~"

Panggil Haechan setelah ciuman sesaat mereka berakhir, ditatapnya kembali mata Mark, diam-diam Haechan juga memperhatikan segala sudut wajah Mark.

'Tampan' inner Haechan.

Mark menatap balik dengan menaikkan sebelah alisnya, bertanya makna panggilan Haechan sebelumnya.

"Kau juga milikku dan selalu menjadi milikku, kan?"

"Haruskah aku menjawabnya?"

Haechan mengangguk pelan.

"Bukankah kamu sudah tau apa jawabanku, hmm?"

"Katakan!"

Haechan menekuk bibirnya ke atas, memaksa Mark dengan sebuah rengutan manis yang sangat diyakininya tidak akan ditolak Mark.

Terdengar kekehan Mark sebelum kemudian ia menjawab,

"Mark Lee adalah milik Haechan, selalu seperti itu."

Haechan mengulas senyum tipis.

"Bagaimana?"

Hanya senyum yang semakin manis yang diberikan Haechan, disertai pelukan hangat. Anak itu juga mengusak kepalanya pada perpotongan leher Mark.

Mark terkekeh dengan perilaku yang lebih muda. Kemudian membalas pelukannya lebih erat lagi. Ia juga mengecup puncak kepala Haechan berulangkali. Kali ini Haechan seutuhnya adalah miliknya, milik Mark Lee.

Mark tidak peduli lagi dengan foto dan video mereka. Karena tidak ada satu orangpun yang dapat melakukan apa yang sedang dilakukannya dengan Haechan, hanya dia yang bisa dan boleh. Hanya Mark Lee.

End

Kobam MarkChan hari ini 😍😍😍😍😍

First story with MarkChan 🤣🤣🤣🤣🤣