Nama gua Divey Swastika, biasa dipanggil dipey, pey, dip atau terserah kalian. Gua baru kelas 11 SMA, gua anak dari kelurga yang tidak terlalu terpandang, gua juga termasuk siswa dari kalangan bawah/? Enggak juga deng, gua tuh b aja gitu. Hahaha.
Dah skip, ntar lu pada juga kenal sama gua.Pagi itu mungkin akan jadi pagi yang terberat buat gua. Kenapa? Karena itu adalah hari Senin, hari dimana semuanya baru akan dimulai. Ah, mendengarnya saja gua seakan enggan bangun dari mimpi ini.
Tokk tokk tokk!!
"Dipey, bangun sayang!! Kamu nggak sekolah?"
"Eungh, iya bun. Dipey udh bangun."Gua bangun, dalam keadaan yang berantakan. Kebiasaan gua yang nggak pernah bisa diem kalo tidur. Gua langsung lari kamar mandi, karena jam menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit. Sedangkan jam sekolah masuk sekitar jam enam lebih empat puluh lima menit. Gua cuma punya waktu tiga puluh menit.
Sesampai disekolah...
"Woi dip, gak telat lu?"
"Kagak lah, mana ada sejarahnya cegan kayak gua telat."
"Haha, tolol lu."Dia adalah Awrel, teman sekelas, dan sebangku sama gua. Dia anaknya pendiem, padahal kalau sama gua cablak abis. Cantik loh dia, tapi sayangnya dia mencintai orang yang cukup berat buat didapetin.
Bel masuk pun berbunyi, kebetulan mapel pertama diisi dengan pelajaran kimia. Membosankan, gua hanya dengerin headsheet(?) hingga tertidur.
Tak lama, tiba-tiba ada yang melempar penghapus ke arah gua. Karena kaget, sontak gua teriak
"Anjingg, siapa yg lempar gua?!"
"Saya, kenapa kmu tidur? Sana keluar dari kelas saya."
Ahhhrg sial, padahal jelas-jelas tadi gua mimpi ketemu sama cogan. Gua berinisiatif buat pergi ke kantin.
"Buk, pesen sotonya satu!"
"Iya neng sebentar,"
Mungkin karena gua tadi pagi nggak sarapan jadinya gini. Gua ngehabisin dua mangkok soto.
Maaf belom sampai inti yaa. Ini baru awal, akhirnya belom tau juga gimanaa. Thanks yang mau baca. Wkakakak
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Have U (gxg)
RomanceWarn!!! 17+ Malam itu aku bertemu denganmu. Melihat matamu, senyummu, atau mungkin aku menyukai canda tawamu. Kamu tak pernah melihatku, iya karena aku memang bukanlah seorang lelaki(?). Namun, akankah aku akan bisa menggapaimu? Maaf, aku mencintaim...