~My Youth~
Seorang gadis remaja dengan dress berwarna senada dengan rambutnya, berjalan keluar dari bandara. Dia adalah Sani.
Sani berjalan santai ke arah mobil nya, tanpa menghiraukan pandangan orang-orang yang melihatnya aneh. Bagaimana tidak? Sani berjalan dengan sepuluh orang lelaki bertubuh kekar di depan, belakang, kanan, dan kirinya. Sani awalnya merasa risih dengan keberadaan mereka itu, tapi apa boleh buat, ketika orangtua nya sudah memutuskan, Sani hanya bisa menurutinya.
Setelah duduk santai di kursi penumpang, Sani menaruh kepalanya di kaca, menatap rintikan hujan yang mengenai kaca mobil. Ia menghela nafasnya. Kemudian ia menatap jam tangan Rolex Datejust Ladies Watch berwarna putih yang melingkar di pergelangan tangannya, masih pukul sepuluh.
Mobil yang Sani naiki sudah sampai di halaman sekolah, berpuluh-puluh mobil mencoba ingin masuk, bergantian sesuai dengan antrean nya. Sani mendengus kesal, lagi-lagi ia harus menunggu teman-teman nya turun terlebih dahulu. Sebenarnya kalau bisa, ia turun sekarang juga, lalu berjalan masuk, tetapi hal itu sia-sia. Tak akan bisa.
Setelah menunggu kurang-lebih lima belas menit, akhirnya tibalah saatnya ia turun, dengan sigap sang pengawal terbaik memberikan tangannya untuk Sani. Sani tersenyum terpaksa dan menerima nya.
Para pengawal itu tidak di perbolehkan memasuki gedung sekolah, mereka hanya diperbolehkan menunggu di halaman sekolah atau parkiran, mereka tak perlu khawatir dengan majikannya, toh majikannya pasti juga aman di dalam. Lagi pula, ada seorang wanita yang membantu nya membawakan peralatan sekolah.
Sani memasuki gedung, berjalan menaiki eskalator, dan pergi ke papan pengumuman yang berisikan peringkat siswa-siswi di sekolah ini bulan lalu.
"Excuse me, mrs. Ludov" pekik seorang lelaki berambut cokelat dengan kaki berdiri diatas papan skateboard dari arah kanan. Dengan cepat Sani menghindari orang itu.
"Kau tak apa, Nona?" Tanya asisten pribadi Sani, di balas senyum oleh Sani.
Sani menggelengkan kepalanya tak percaya, anak itu tak pernah berubah.
"Mrs Han, Kudengar kau habis ke Washington DC" kata seorang gadis yang sedang berkumpul di dekat jendela kaca dengan jari memilin ujung rambutnya.
Sekumpulan gadis itu terkenal dengan kesombongan mereka, menghabiskan liburan untuk menghambur-hamburkan uang. Padahal uang itu adalah milik orangtua mereka.
"Ya, aku menghabiskan waktu disana, menikmati musim semi yang sangat damai," balas Han. "Kalau kau kemana?" tanya nya balik.
"Oh, hanya ke Belanda, belanja, biasalah," Balasnya santai dengan tangan kanan melambai kabawah, dengan maksud pamer.
"Kalau kau Mrs Ahn?" tanya wanita yang mengaku berlibur ke Belanda, wanita itu adalah Kim Seon Woo.
"Hanya pergi ke Norwegia dengan kapal pesiar," jawab Ahn Soyoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Youth
Teen FictionSeorang gadis yang selalu menginginkan kepuasan, tapi tidak bisa ia dapat, karena selalu banyak halangan yang ia dapat. Hidup di dunia yang serba ribet, berkelakuan apapun harus menggunakan tata krama dan tata bahasa yang baik. Oh, ayolah. Sani juga...