tepat setelah ashar kami tiba di Taman Kota, kulihat duduklah wanita yang ia dambakan dengan paras yang begitu cantik. Aku cubit kawanku karena dia terus bilang begini, aku malu, aku malu. Aku memasang muka marah, jangan jadi orang pengecut, setelah itu dia memberanikan diri untuk menemuinya, kawanku duduk disampingnya, hai pita sapa Noval, Pita pun tersenyum manis, ia ada apa pake ngajak ketemu di alun – alun segala?, Novalpun memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaaanya yang telah lama ia pendam. Pita sebenarnya ku suka dan sayang sama kamu dari dulu sejak kamu SMP, tapi aku baru ungkapinnya sekarang, kumerasa tersiksa dengan perasaan ini yang telah lama aku pendam. Pita pun kaget dan berkata dengan sinis, haah serius? PD banget kamu, kamu tau kan kalau aku sudah punya pacar? Novalpun gelagapan, maaf ya aku berani bilang begitu sama kamu. Aku hanya ingin kamu tahu saja, Pita berkata, maaf aku tidak bisa nerima rasa sayang kamu, aku sudah punya pacar, aku sangat beruntung punya Angga dia baik, Noval pun memberikan sekuntum bunga melati dengan tangan penuh gemetaran, Pita pun langsung pergi dan berkata maaf aku tidak bisa nerima bunga dari kamu, kamu kasih saja sama orang yang lebih pantas untuk menerimanya. Aku segera menghampiri kawanku, oh tidak kawanku menangis sambil mencium bunga melati. Kawan jangan menangis kegagalan cinta itu sangat menyakitkan, semoga kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari dirinya, Sambil menangis ia berkata, aku tidak bisa aku tidak bisa. kupeluk kawanku, janganlah menangis, aku tahu kamu pasti sakit dan kecewa, tenang selagi ada aku, pasti akan selalu ada untuk membantumu, kamipun pulang. Kabar dari teman angga Baru tahu kalau angga itu adalah pria hidung belang, merasa orang paling kaya dia sering menyewa para pelacur dengan harga yang sangat tinggi, dan ia juga suka minum-minuman keras, sangat menyayangkan kawanku, wanita dambaanmu tersesat dihati pria yang bejat.
