#003 Part 3 itu biasanya setelah part 2 #B

33 5 12
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN!!!

'Satu kata yang terucap dari bibirmu bagaikan sebuah parsel panci anti lengket di hari lebaran'~

ⓖⓔⓢⓡⓔⓚ…

Dhira mulai memasang wajah cemberut plus kesal andalanya. Dengan sekuat tenaga Dhira mengumpulkan segala suara yang Dhira punya untuk ia keluarkan-berharap bapaknya mau membatalkan pernikahannya dengan Aras.

Bapak Soebarjo Pangastuti alias bapak biologis dari seorang Dhira Aprina Pangastuti menatap ke arah Dhira anaknya dengan takut-takut, plus was-was. Bukan apa-apa takut nya Dhira ngeluarin suara emasnya kan bahaja-eh bahaya maksudnya.

Bapak Soebarjo sudah mengambil ancang-ancang untuk keluar dari kamar Dhira, tapi tidak jadi kar--na…

"Huwwwaaaaa!!! Bapak jahat!! Bapak jahat sama Dhira!!! Emang Dhira pernah minta apa? Sama Bapak sampe tega mau jodohin Dhira sama Aras yang bahkan Dhira gak tau siapa orangnya!!!!!! Hiks-hiks-hiks! Huwaaa!!!"

Nah! Bisa kalian bayangkan seberapa menggelegarkan suara emas milik seorang Dhira Aprina Pangastuti?

Kalo author sih udah pernah denger jadi gak kaget, tapi…palingan author harus dibawa ke dokter THT buat periksa apa kuping author masih bener atau enggak.

Bapa Soebarjo hampir saja terjungkal kebelakan saat melihat Dhira yang kini sedang berguling-guling dilantai layaknya anak kecil yang tidak di beri permen oleh ibunya.

Dhira sudah tidak peduli dengan penampilanya yang akan menjadi berantakan jika Dhira terus-terusan berguling-guling dilantai yang Dhira akui memang--brr dingin, dan Dhira juga sudah tidak peduli dengan tatanan rambut atau riasannya yang sudah hancur sejak tadi.

Bodo amat!! yang penting gak jadi nikah sama Aras yang tijel asal-usul nya, rutuk Dhira dalam hati.

Karna sudah tidak tahan melihat kelakuan anaknya, Bapak Soebarjo berjalan merayap kearah luar-bermaksud mencari istri, kakak dan adik Dhira untuk menghentikan aksi na-ter-gul Dhira-alias NAngis, TEReak, GULing-gulingan yang sedang Dhira lakukan.

Dhira yang belum menyadari kalau Bapaknya sudah keluar, masih terus melakukan aksinya. sebagai protes bahwa Dhira tidak mau di jodohkan dengan Aras tijel.

Tak selang beberapa lama. Ibu Suminah-ibu Dhira, dan kedua anak nya alias Wiga-yang menjabat sebagai kakak Dhira, dan Diah-yang menjabat sebagai adik Dhira, masuk ke dalam kamar Dhira membawa sapu, tali, dan seperangkat kebaya plis make up nya lengkap bersama tukang riasnya-Njess yang hanya bisa melongo menatap Dhira.

Mereka menatap sinis pada Dhira yanh sampai sekarang masih belom sadar juga dengan keberadaan mereka.

Ibu Suminah memberi isyarat pada Wiga untuk mengambil bangku yang ada di meja rias dan Diah untuk mengikat Dhira di atasnya supaya Njess dan Ibu Suminah lebih leluasa memakaikan Dhira kebaya dan memberi Dhira make up.

Wiga dan Diah mengangguk, tanpa menunggu lama mereka berdua menerjang Dhira dan menyeret paksa Dhira untuk naik ke bangku.Yang sukses membuat Dhira mengeluarkan semua umpatan, yang Dhira punya.

"Weh anjing! Dasar sodara gak punya hati!"

"Eh goblok! Kaki gw sakit Diah bego!"

"Eh bangsadh! Mbak Wiga ngapain sih! Weh anjing pala gw lu apaing sih Mbak?"

Yah, itu dia sebagian dari sumpah serapah yang Dhira lontarkan untuk kedua saudarinya.

Tanpa memperdulikan teriakan Dhira, Diah dan Wiga mengikat Dhira diatas kursi dengan tali.

"Bacot lu Dhira tinggal diem susah amat!" teriak Wiga di depan wajah Dhira.

"Weh enak aja lu ngatain gw bacot! Lu gak tau kaki gw sakit nih Diah tarik! Terus malah pala gw lu kekep pake ketek, lu kira ketek lu Wangi apa kayak keringet Jungkook oppa, idola gw. Ketek bau badak aja gaya lu njink!" protes Dhira.

Flashback off~

3. Selama pernikahan Aras dan Dhira gak pernah berkomunikasi, jangan kan saling nyapa tukeran nomor telpon aja enggak.

Jadi kira-kira itu tadi beberapa fakta menarinya.

Makanya sekarang Dhira bingung kenapa tiba-tiba Aras mau ngomong sama Dhira. Dhira menyipitkan matanya berusaha untuk terlihat mirip sepeti Ngkoh-Ngkoh penjual mie ayam kesukaan Dhira. Abaikan.

Dhira berusaha meyakinkan dirinya sendiri, kalo sekarang dia enggak lagi ngigo ataupun halu karna terlalu lelah.

"Dhira sehatkan?, mata Dhira melek kan? gak merem? Aras ngomong ama Dhira kan? Bukan sama orang lain?" pertanyaan bodoh apa coba yang Dhira lontarkan itu.

Ya jelas-jelas jawabanya itu semua nyata, asli dan real, bukan real gak butuh pict buat mastiin itu hoax atau asli.

Aras berdecak pelan. Inilah gaenak nya ngomong ama kutil anoa. Bego, orang Aras ngomong bener-bener malah di bercandain.

"Jadi kamu mau liburan apa enggak? Saya ada rencana nih buat kita," tanya Aras dengan nada yang agak meninggi.

Dhira segera mengenyahkan pikiran-pikiran tak berfaedahnya dan segera menjawab pertanyaan Aras, sebelum Aras kehilangan moodnya dan mengacuhkannya lagi.

"Emang Aras ada rencana apa buat kita?" tanya Dhira sambil menahan gugup.

Sumpah ya! Yang Aras katakan tadi itu adalah kalimat terpanjang yang pernah Aras ucapkan pada Dhira. Bikin Dhira gugup sendirikan, udah mana nada bicaranya yang kayak menginterview mahasiswa magang yang nilainya pas-pasan. Brr, bikin merinding. Ngebayangin kayak gituian bikin Dhira meringis dalam hati.

"Jadi Gini--

ⓣⓐⓡⓛⓐⓝⓙⓤⓣ…

ciat gantung lagi≧﹏≦Ciat double update😆😆😆 janjinya abis UN tapi tangan gatel pengen publis😆😆Ugh khilaf kan sekarang😜. Oke guys keep VOTMENT YA. XOXO😘💋💕💕💕

~ISTRI SAHNYA WOOJIN WANNAONE😘😘💋💋~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang