[R] Stupid!

723 66 17
                                    

Hari ini menjadi hari yang buruk untukku. Tidak benar - benar buruk, hari ini menjadi terasa buruk hanya karena aku terlalu berekspektasi tinggi.

Terlalu berharap untuk tetap bertahan di peringkat 5 besar kelas. Walaupun peringkat 4 yang aku dapatkan di semester sebelumnya hanyalah sebuah kekeliruan, tapi tidak salahkan kalau aku berharap lebih lagi ?

Bodoh memang! Mana mungkin guru - guru perfeksionis itu merelakan peringkat itu lagi untukku. Mereka tidak sebodoh itu untuk membuat kekeliruan sebanyak dua kali.

Akibatnya, aku menerima kenyataannya sekarang. Kenyataan tentang dimana posisiku seharusnya di kelas paling istimewa kebanggaan guru - guru kami.

31 dari 32 orang siswa.

Menyakitkan bukan ?

Rasanya aku ingin menangis saat itu juga, tapi entah kenapa yang keluar malah suara tawa yang terdengar sumbang.

Bolehkah sekarang aku berharap kalau ini juga hasil kekeliruan para guru /??

Dimana letak salahnya ? Aku tidak tau! Seingatku aku sudah berusaha semaksimal mungkin agar aku dapat mempertahankan peringkat tinggi itu, tapi hasilnya malah seperti ini.

Memang kadang hidup rasanya lucu. Disaat kau tidak mengharapkan apa - apa kau malah dijejali dengan banyak hadiah manis. Namun, disaat kau mengharapkan sesuatu yang lebih kau malah dihempaskan ke dalam jurang oleh dewi fortuna.

Percayalah! Aku sudah menghadapi situasi ini ribuan kali.

Aku benar - benar merasa kacau, apa yang akan aku katakan nanti saat orang tuaku pulang dari bekerja dan menanyakan hasil raportku, upss maksudku peringkatku. Hahaha, orang tuaku tidak pernah terlalu peduli dengan nilai, mereka hanya fokus ke peringkat, btw.

Rasanya aku ingin ditelan bumi saja. Ini terlalu memalukan. Bahkan, sebelumnya, saat masih di sekolah, teman - temanku terus menanyakan peringkatku namun kuacuhkan dan memilih meninggalkan sekolah lebih awal.

Dan saat sampai rumah pun, perasaan kacau itu masih ada. Membuatku tidak dapat melakukan apapun kecuali bermain dengan ponselku.

Sekedar membuka - buka aplikasi chatting bernama 'BBM' yang sedang naik daun pada saat itu. Melihat status - status temanku yang membicarakan hasil raportnya membuatku makin down. Mereka seolah - olah sedang menertawakanku.

Satu dari sekian banyak status baru yang dibuat teman - temanku membuatku tertarik.

Jeno membuat status baru.






'You've tried your best! 👍'
katanya.


Entah mendapat dorongan dari mana aku membuka ruang obrolan chatting kami.

Tidak ada pesan apapun. Hanya terdapat beberapa BC promote yang kami kirimkan saling berganti.

Mengingat kami memang tidak sekels lagi —walaupun masih satu sekolah—, dan ditambah aku memang bukan tipe orang yang suka berbasa - basi tidak penting dengan teman yang tidak terlalu dekat, ini memang wajar terjadi.

Terlepas dari kenyataan aku mencintainya sejak kami duduk di bangku SD, saat kami ada di kelas yang sama.

Aku terlalu pemalu untuk mengekpresikan rasa cintaku padanya, jadi aku memutuskan untuk memendamnya lebih dari 5 tahun.

Aku diam sejenak memperhatikan ruang obrolan kami. Haruskah aku memulai pembicaraan dengannya ?

Tapi, memangnya apa yang akan aku bahas ? Lagian memangnya dia sudi membalas pesanku /??

BreathlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang