Trouble

769 128 19
                                    

Happy Reading 😊

***

Uchiha Sasuke, seorang petani tampan bak model iklan dan yang pastinya sudah mapan. Tinggal di desa kecil yang masih sejuk nan asri dan pastinya bebas polusi, Desa Konoha. Dibesarkan di keluarga petani yang sederhana namun sejahtera membuatnya mengikuti jejak kedua orang tuanya.

Dua bulan lalu, ia resmi membagi nama keluarganya dengan sang isteri, Uchiha Sakura. Melalui perebutan yang cukup sengit karena ia harus melawan 3 orang pemuda, yang notabennya lebih baik darinya dari segi ekonomi.

Dua bulan, usia pernikahan yang masih lekat dengan momen romantis, apalagi jika ada kabar kehadiran anggota baru, lengkap sudah. Tapi, sepertinya itu belum terjadi pada sang isteri. Walaupun begitu, ia tetap bahagia dan menyayangi isterinya.

"Malam ini kau tidur di luar!" teriak Sakura. What the?!

"T-tapi ak--"

Blamm!

Belum sempat Sasuke menyelesaikan ucapannya, pintu rumah warna coklat itu sudah dibanting oleh isteri merah mudanya. Sepertinya mereka bertengkar.

Toktoktok!

"Tsumaaa... buka pintunyaaa!"

Sasuke mengetuk pintu rumahnya disertai rengekan memelas yang cukup kencang. Beruntung sore ini keadaan di sekitar rumahnya sepi. Jika tidak, entah apa pendapat orang-orang mengenai sepasang suami-isteri ini. Kalian bisa membayangkannya sendiri. Aku tidak kuat.

"Sasuke-kun, kau menyebalkan!" Sakura menggeram kesal, ia melangkahkan kaki jenjangnya menapaki lantai dapur. Ada apa ini?

Flashback...

Sakura baru saja kembali dari pasar setelah membeli beberapa kebutuhan bulanan untuk rumahnya. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu rumah utama dan membukanya.

"Tadaima, Sasuke-kun!" Sakura berseru lantang saat memasuki rumah.

Hening.

'Mungkin ada di kebun,' pikirnya.

Setelah meletakkan belanjaannya di dapur dan membuat teh, ia langsung pergi ke tempat suaminya. Kebun belakang rumah.

Sementara itu, di kebun seluas satu hektar ini, Sasuke sedang menyiram tanaman tomat miliknya.

"Lihat kebunku, penuh dengan tomat.
Ada yang hijau dan ada yang merah." Sasuke menunjuk tomat yang masih hijau dan yang sudah merah.

"Setiap hari, ku siram semua.
Tomat-tomatku, semuanya indaaah!" Diakhir nyanyiannya, ia berseru senang sambil berputar dengan merentangkan tangannya.

Sakura terdiam dengan mulut menganga lebar saat ia melihat tingkah ajaib suaminya. Sedangkan Sasuke sendiri, ia belum menyadari kedatangan isterinya yang sekarang sedang berjalan pelan mendekatinya.

"Kau tahu sayang?" Sasuke berujar lembut seraya memegang buah tomat miliknya yang paling besar.

"Kau adalah belahan jiwaku sebelum Sakura datang. Kau segalanya bagiku."

Chuuu~p!

Diakhir ucapannya, Sasuke mencium tomat itu sayang.

"Bahkan jika aku memilih, antara tidur dengan ratusan tomat atau empat orang Sakura, aku akan memilihmu... satu Sakura saja sudah cukup membuatku sulit terlelap. Kau tahu? Walaupun wajahnya cantik, tapi cara tidurnya itu sangat tidak cantik."

Ctakk!

Satu perempatan muncul di dahi Sakura. Ia mendengar itu.

'Shannarooo!!!'

TROUBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang