Malam begitu gelap-berbeda dari yang sebelumnya.
Penerangan yang menaungi dunia mendadak padam-ditelan dalam kelamnya malam hari. Sepercik cahaya muncul yang mempunyai tugas untuk menemani sang bulan berganti kewajiban dengannya. Tetapi, kawanan tersebut luput dari pandangan dalam sekejap, menyisakan kondisi cakrawala tak berisi.
Kota di bawahnya seakan mengikuti saran dari alam. Suasana aman dan tenteram, ditemani oleh gelap gulita di tengah malam. Tak terlihat setitik cahaya pun kala para manusia sudah mengistirahatkan diri dan berpindah ke alam lain sementara. Bahkan, gadis yang mengalami insomnia itu, mendapati dirinya tertidur nyenyak yang tampaknya tidak akan terbangun walaupun badai menyapa. Sesekali tangannya bergerak untuk menarik selimut yang hanya menutupinya setengah badan. Meringkuk seperti kucing disertai suhu dingin yang memenuhi kamar itu. Tanpa sadar bahwa jendela kamarnya sedikit terbuka dan angin menyeruak masuk dengan ganas.
Tampaknya tubuhnya tidak bisa menahan dingin yang amat menusuk kulit. Perlahan kesadarannya kembali, meski jiwanya bersikeras ingin tetap di alam mimpi. Gadis itu menggerutu pelan, sebal karena tidur berharganya terganggu. Ia sempat mengusap matanya sebelum beranjak ke penyebab perusak tidurnya. "Siapa sih yang membuka jendelanya," protes (name) mendongakkan kepalanya keluar jendela untuk melihat keadaan sekitar rumahnya.
"Woah! Di luar gelap amat. Aku yakin nggak ada yang sadar kalau ada hantu lagi jalan-jalan di depan rumah saking gelapnya." (Name) cepat-cepat menutup jendelanya setelah berkata demikian. Ucapannya sendiri membuatnya bergidik ketakutan, menyadari dirinya sendirian di kamar bersama kegelapan.
Gadis itu berlari kecil menuju tempat tidurnya. "Aneh," gumamnya ketika ia sudah dalam posisi tidur dan merenungkan kejadian barusan. (Name) berpikir, kalau ia sendirian di kamar, siapa yang membuka jendelanya? Rumahnya kosong, tidak ada siapa-siapa. Pagi hari, kedua orang tuanya baru saja pergi untuk mengurusi bisnis masing-masing. Kakak laki-lakinya juga sedang berlibur bersama teman-temannya, menitipkan rumah pada (name) seorang. Disaat menyadari hal tersebut, (name) lantas menarik selimut dan menutupi dirinya sampai kepala.
Dalam kamar yang terasa dingin akibat air conditioner yang menyala serta kegelapan total dengan embusan angin memasuki sela-sela selimut, (name) merasakan kehadiran seseorang di kamarnya. Sebuah bisikan di batinnya muncul. Mungkinkah hantu? Gadis itu segera menampar pelan pipinya agar terbangun dari ilusi belaka. Tidak mungkin di dunia ada yang bernama hantu. Segala hal bertema supernatural atau hantu di internet hanyalah kebohongan para manusia iseng yang ingin menakuti masyarakat. Cuman kesenangan sesaat jika berita yang dibuatnya menjadi viral di media-media sosial. Video atau semacamnya pastilah hanya editan profesional-atau begitu yang dipikirkan seorang gadis yang sedang berusaha untuk tidur walaupun otaknya terus berpikir yang aneh-aneh.
"Tenang, (name). Masa hantu aja takut. Lagipula itu tidak ada. Ayo tidur, mendingan mikirin doi," ucapnya pada diri sendiri sambil memejamkan mata dan memaksakan dirinya kembali ke alam bawah sadar.
Lima menit berlalu, kamar itu lengang tinggal menyisakan dengkuran halus yang keluar dari sela bibir (name). Cepat sekali tertidur sampai tidak terasa sudah beberapa jam lewat. Di tengah mimpi indahnya-dimana doinya akan menyatakan perasaan kepadanya, tiba-tiba sesuatu mengagetkannya. Seolah terasa seperti bulu sedang menggelitiki bagian luar hidungnya dan lantas menyebabkan (name) bersin.
Seketika sepasang matanya terbuka, bersiap untuk mengomel hingga sesosok pria muncul di hadapannya sedang melayang di udara kosong. Kedua bola matanya terbelalak dan pita suaranya bergetar. Ia berteriak kecil sebelum menyibakkan selimut miliknya ke makhluk aneh itu. "Pergi sana! Aku belum mau mati! Jangan bunuh aku!" serunya tak karuan seraya menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya yang meringkuk bagaikan hewan yang sedang menggigil kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost [KnB]
FanfictionApakah pertemuan pertama seorang hantu dengan manusia akan berjalan lancar? Kuroko no Basket owns by Tadatoshi Fujimaki Plot by @srelize