7 AM
"Good morning."
Suara husky itu samar-samar membangunkan Jungkook dari tidurnya. Hal yang pertama Jungkook lihat saat membuka mata adalah entitas Taehyung yang duduk di samping ranjangnya—seperti semalam. Tersenyum manis menyambut pagi Jungkook.
"K-Kau masih di sini?" Tanya Jungkook sambil memposisikan tubuhnya duduk menyandar pada kepala ranjang.
"Tentu, kau tidur nyenyak sekali semalam."
"Benarkah?" Jungkook menggaruk tengkuknya.
"Oh iya sudah kubuatkan teh hangat dan pancake coklat untukmu. Aku tunggu kau di meja makan."
"Eum.. nde."
Jungkook dapat melihat lelaki jenjang itu keluar dari kamarnya, berjalan menuju meja makan. Astaga mimpi apa Jungkook semalam. Setelah ibunya meninggal, tidak pernah ada yang menyambut pagi Jungkook. Lalu kini Taehyung ada di sini menemaninya.
Jungkook menggelengkan kepala, tak ingin terlalu larut dalam lamunan. Lantas ia bergegas bangkit dari ranjang. Ia sedikit merapikan poni dengan jemarinya. Paling tidak ia tak ingin terlihat berantakan di depan Taehyung. Setelah itu ia berjalan menyusul Taehyung ke ruang makan.
Ada Taehyung yang sudah duduk di sana bersama hidangan menggiurkan. Rumah sewa Jungkook tak luas. Bahkan yang dimaksud ruang makan sebenarnya menyatu dengan dapur. Tak ada meja makan mewah, hanya ada meja persegi berukuran sedang dan bantal kecil sebagai alas duduk.
"Ini sudah kupotong agar kau lebih mudah memakannya." Taehyung menyodorkan sepiring pancake dengan lumuran saus coklat.
"Terima kasih, Tae."
"Kau bisa memanggilku dengan sebutan hyung. Lagi pula aku dan Jimin seumuran loh."
"Hyung? Tak buruk." Jungkook tersenyum membuat gigi kelinci menyembul malu-malu dari bibirnya.
"Ternyata kau lebih manis 10% saat tersenyum ketimbang mengamuk."
"Ck! Hanya 10%?" Jungkook berdecak.
"Yap! Karena aku belum pernah melihat senyummu yang lain. Maka dari itu kau harus sering tersenyum agar aku tahu mana senyummu yang paling manis."
"Aish! Kau tidak mempan merayuku." Jungkook mengunyah pancake-nya.
"Jangan mengamuk saat makan. Kau bisa tersedak, Kookie." Taehyung menyodorkan segelas teh bhangat eraroma melati pada Jungkook. "Oh ya, kau tak perlu masuk kelas hari ini. Dosen Kang tak masuk kelas hari ini."
"Eh? Kau tahu darimana?" Jungkook membulatkan matanya lucu.
"Dari sini," Taehyung mengeluarkan ponsel Jungkook dari saku celana. "Jihoon menelpon tadi."
Hampir saja Jungkook tersedak bila ia tak segera meminum teh nya. Tolong jangan membuat Jungkook darah tinggi. Ini masih pagi!
"KAU MEMBUKA PONSELKU?"
"Santai, Kookie. Aku hanya menjawab telepon Jihoon, siapa tahu ada yang penting." Ada jeda, "Oh iya, aku juga sudah menyimpan nomorku di ponselmu. Agar kau lebih mudah bila ingin bertemu denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil in Disguise [VKOOK]
FanfictionJungkook yang tak pernah tahu sisi lain dari Kim Taehyung. Iblis berkedok malaikat. Hanya dua pilihan, bertahan atau menyerah. Top!Taehyung Bottom!Jungkook Sky-ri