"Araaa! Bangunn! Ntar telat ke sekolah loh" teriak seorang wanita cantik, dari ambang pintu.
"Iyaa mah. Lima menit lagi ya" kata Ara yang masih memejamkan matanya.
"Lima menitnya kamu itu sejam Ara!" tegas Laudy, mamah Ara.
"Iya iya. Nih Ara udah bangun" segera dia bangkit dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju kamar mandi dengan langkah gontai.
Gadis manja dan juga cantik itu bernama Syafara Laurent Alexia. Dia telah siap dengan seragam SMA nya. Dia sekolah di SMA Langit Biru. Dan dia adalah anak tunggal dari keluarga yang kaya raya.
Setelah dia sarapan, dan berpamitan dengan Mama dan Papa nya. Dia segera pergi kesekolah dengan mobilnya yang berwarna putih.
*******
"Males nih Ra, dengerin penjelasan Pak Anto. Ribet tau gak, mana gue kaga ngerti pula. Muter muter ngejelasinnya" curhat Dinda. Teman sebangku Ara. Sedangkan Ara seolah tidak mendengar curhatan sahabat kecilnya itu.
"Araa woi woi" kata Dinda sekali lagi tapi tetap dengan nada pelan agar Pak Anto gurunya, tidak mendengarnya.
Sedari tadi Dinda seolah mengobrol dengan patung tidak ada respon sama sekali. Dan akhirnya Dinda menyadari di telinga temannya itu sudah terpasang earphone. Jelas saja kalo gadis itu tidak mendengarkannya.
Dinda pun menarik paksa earphone di telinga kanan Ara.
"Apaan dah lo Din" langsung Ara menoleh kearah Dinda
"Lo yang apaan monyet!" umpat Dinda
"Ara kan lagi dengerin musik, seru tau lagunya. Kenapa? Dinda mau dengerin juga ya"
"Kagak Ra, kagak makasi! Lo daritadi denger gak gue ngomong apa?" tanya Dinda mulai kesal
"Yahh kagak lah"
"Lo juga gak dengerin tuh penjelasan Pak Anto?" tanya Dinda lagi
"Kagak juga" Ara hanya terkekeh kecil
"Astaga Araa. Temen sapa dah lo"
"Temennnyaaa Dindaaa!" Ara kelepasan dia sontak berteriak. Semua teman sekelas Ara pun menengok ke sumber suara. Akhirnya mereka bedua menjadi pusat perhatian dikelasnya. Yah Dinda dan Ara kelas XI-Ipa 1. Ara tidak sadar dan kelepasan dengan suaranya tadi yang diatas volume rata rata.
Pak Anto yang sedang menjelaskan didepan akhirnya menyadari keributan anak muridnya.
"Dindaaa! Araaa! Apa yang kalian ributkan?" kata Pak Anto yang risih dengan mereka berdua
"It.. It.. ituu Pakk.." ucap Ara gugup dan langsung terpotong cepat dengan kalimat dari Pak Anto.
"Kalian berdua keluarrr! Berdiri dan hormat di lapangan sampai bel istirahat berbunyi!" suruh Pak Anto
Dinda dan Ara hanya bisa mengangguk nurut. Mereka berdua keluar kelas dan segera menuju lapangan. Dan sialnya kenapa siang ini panasnya terik dan menyengat sekali.
"Nih gara gara lo nih Ra. Kita jadi dihukum kan, mana panas lagi! Ntar gue hitam lagi" kata Dinda disela sela perjalanan mereka.
"Kok salah Ara sih. Makanya kek gue dong. Biar main panas panasan tetap putih namanya juga Ara putih dari lahir" Ara mengatakannya dengan bangga sekali
"Yahh masa gue mau nyalahin Pak Anto sih. Serah lo dah Ra, gue cantik gue ngalah" Dinda mengalah karena males menanggapi ocehan Ara
"Yah gpp, salahin Pak Anto aja noh" Ara seolah tak mau disalahkan dia mengucapkannya dengan enteng sekali.
"Au ah! Serah lo dah Ra"
Selama sejaman mereka pun menjalani hukuman dari Pak Anto.
Tinggg... Tinggg...
"Huhff, akhirnya istirahat juga. Tangan gue pegel nih hormat mulu daritadi, apalagi kaki gue capek banget bediri sejaman" Dinda legah saat bel istirahat berbunyi.
"Gue pegel juga kali Din. Ayo cepet ke kantin. Laperr nih. Cacing diperut Ara udah teriakan minta makan"
Saat Ara dan Dinda sedang berjalan menuju kantin. Tiba tiba..
'Plaakkk'
Kepala Ara terkena bola basket. Rasanya sakit sekali. Ingin rasanya Ara berteriak. Ara langsung membalikkan tubuhnya.
"Woii! Siapa yang ngelemparr? Bisa main gak sih kalian. Kalo main basket tuh yang bener dong" Ara berteriak kepada gerombolan siswa cowok yang sedang melongo ketika bola basketnya mengenai kepada gadis itu
"Sorry" ucap seorang cowok dengan nada datar
-Stefara-
Ini cerita pertama gue
Semoga suka ya
Jgn lupa komen dan vote❤Baca terus ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stefara
Teen FictionDia adalah Stefara Laurent Alexia. Panggil saja Ara, cewek cantik dan juga manja. Dia sangat menyukai es krim dan coklat. Warna pink adalah warna kesukaan Ara. Hingga suatu hari Ara dipertemukan dengan seorang cowok bernama Alva Lorenzo Alinskie. C...