Prolog [Begin]

463 51 18
                                    

Awal dari segalanya,

--
Gerimis hari ini keliatan sedih, tetesannya agak kotor.

Sama kayak gue disini, ngeliat kakak kelas gue sendiri, kak Siyeon sama pacar gue lagi mesra-mesraan. Emang harusnya dari dulu gue ga terima semua kata-kata munafiknya Jungkook.

Berandal.

"Halo? Eh.. bentar ya. Iya, Chae?" Suaranya terlihat dibuat-buat. Dari sini gue bisa lihat ekspresinya yang gak ikhlas.

Iya, gue nelfon Jungkook. Mampus Lo.

"Kamu dimana? Aku mau ketemu." Jawab gue.

"Aduh.. Gimana ya sayang, masalahnya hari ini aku ada urusan sama papa. Besok aja ya?"

"Oh, gitu. Salam ya, sama papa kamu yang pake dress biru. Lanjutin aja mesra-mesraannya! Hari ini, sekarang juga, kita putus."

Jungkook kelihatan panik sama jawaban gue, dan akhirnya mata kami bertemu.

Terlihat penyesalan dimatanya, dengan cepat, gue memberikan jari tengah kepadanya dan pergi.

Ugh, sakit. Melihat kakak kelas sendiri bermesraan dengan pacarmu.

Gue disini, ditaman yang jarang dikunjungi orang, nangis.

Gue teriak juga ga akan ada yang denger.

"Apa.. Kak siyeon lebih cantik dari gue?" Ucap gue, sambil menengelamkan kepala ditangan.

"Bagi gue, lo lebih cantik kok dari kak Siyeon!" Belum sempat gue mengangkat kepala, lelaki -- entah siapa ini memelukku erat.

"Na.. Na Jaemin?"

Dan lelaki itu, hanya tersenyum simpul.

ⓢⓟⓐⓒⓔ ⓑⓔⓣⓦⓔⓔⓝ ⓤⓢ
---
TBC

-
Prolog (end)

Space Between Us | Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang