Epilogue

5.1K 542 65
                                    

Bee dan Harry menghabiskan waktu mereka bersama-sama dalam rangka menyambut kedatangan Harry yang sudah lama tak bertemu dengannya.

"Ku kira kau tidak akan kembali," ucap Bee. Ia merangkul Harry dan menyuapkannya Magnum Gold ke mulutnya. "Enak bukan?"

Harry mengangguk. "Yap. Tenanglah, aku pasti kembali. Walaupun jarak kita jauh, tetapi hatiku tidak pernah jauh darimu, Bee."

Bee tersenyum malu. "Gombal dasar." Ia menghabiskan ice cream-nya. "Kamu beneran pengirim dari empat belas post-it yang berisi kata-kata manis itu?"

"Ya." Harry menoleh ke arah Bee. "Emangnya kenapa?"

"Nggak, abis bahasanya manis banget." Bee mencubit pipi Harry. "Semanis wajah kamu."

Harry mengusap-usap rambut coklat Bee. "Kamu tuh yang gombal, Bee."

Bee terkekeh. "Nonton yuk." Ia menarik tangan Harry menuju depan poster film The Fault In Our Stars. "Mau nonton film ini."

Harry mengamati poster itu dan menoleh ke arah Bee. "Sad ending?"

Bee mengangguk dengan cepat. "Mau ya temenin Bee nonton kali ini?"

"Ya deh, tapi bayarin." Harry tersenyum miring. Ia mendekati wajahnya dengan wajah Bee. "Ya?"

"Iya deh," ucap Bee sembari menampakan wajah masam. Ia menarik Harry untuk mengantri bersamanya. "Temenin."

Harry mengikuti tarikan tangan Bee dengan malas. "Sendirian, nggak apa-apa kali."

"Sendirian itu nggak enak." Bee menopangkan kepalanya di atas bahu Harry. "Nanti beli tissue dulu ya?"

Harry menyerengitkan dahinya dengan cepat. "Buat apa?"

"Takut nangis."

"Ng?" Harry tergelak. Ia tidak tahu kalau gadis sekuat Bee bisa menangis hanya karena menonton film yang berakhir miris. "Bisa nangis?"

"Bisalah." Ia melepaskan kepalanya dari bahu Harry. Ia dan Harry melangkah maju ke depan petugas di counter tiket.

"Selamat siang."

Bee menyikut Harry-mengisyaratkan bahwa Harry-lah yang harus menjawab sapaan petugas cantik itu.

Harry tersenyum. "Selamat pagi. Pesan dua tiket The Fault In Our Stars."

"Ingin duduk di sebelah mana?"

Bee melirik susunan tempat duduk yang masih kosong. "Seat C."

"Okay. Dua buah tiket seat C The Fault In Ours Stars pukul satu lewat tiga puluh. Totalnya sepuluh dolar."

Bee mengambil dompet tangan di dalam tasnya. Ia mengeluarkan sebuh kartu kredit, lalu memberikannya kepada petugas itu.

Harry menoleh ke arah Bee dengan tatapan penasaran. "Ng?"

"Bukan urusanmu," ucap Bee sembari mencubit pinggul sahabatnya itu.

Harry meringis kesakitan. Petugas yang berada di depannya terkekeh geli melihat dua orang di depannya terus bergurau.

"Sudah berapa bulan? Oiya, silahkan tanda tangan di sebelah sini."

Bola mata Harry membulat sempurna saat mendengar pertanyaan petugas itu. "Bee, kamu hamil? Kalau kaya gitu kan, aku bisa bawa kamu ke rumah sakit buat check-up."

Bee menoleh ke arah Harry dan menampar pipinya. "Maksudnya, kita sudah pacaran berapa lama, bodoh."

Petugas itu semakin terkekeh geli."Silahkan, ini kartu kreditnya. Terima kasih."

Post-It // stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang