Karena Aku Suka Hujan - [MidoTaka]

433 51 4
                                    

Langkah pemuda bersurai hijau itu terhenti kala dari kejauhan manik hijaunya menangkap sosok yang tidak asing baginya. Sedikit memicingkan mata untuk memastikan penglihatannya.

Sosok yang berdiri jauh di depannya itu kini tengah berdiri di bawah guyuran hujan. Matanya terpejam seolah menyesapi setiap butir air yang membasahi tubuhnya.
Ia dapat melihat sebuah payung yang di pegang di tangan kirinya, namun tidak digunakan sama sekali. Sosok itu lebih memilih tubuhnya basah kuyup.

Bodoh!
Satu kata yang tepat untuk menggambarkan orang itu

Sebenarnya apa yang sedang dia lakukan? 

"Tch. Abaikan saja dia nanodayo". Beruntunglah sebuah payung kini menjadi lucky itemnya hingga ia tidak perlu menunggu sampai hujan reda. Oha Asa benar-benar menyelamatkannya,  pikirnya.

Berniat tidak peduli, namun langkahnya malah terhenti tepat di belakang sang raven. Tindakannya seolah bertolak belakang dengan yang dipikirkannya. Mungkin detik selanjutnya ia akan merutuki dirinya sendiri.

"Kau selalu melakukan hal bodoh nanodayo". Membuka suara lebih dulu saat Takao tidak juga menyadari keberadaannya. Perlahan kelopak mata itu terbuka memperlihatkan manik kelabunya. Sontak ia membalikkan badannya, menoleh ke asal suara.

" Shin chan?" Menatap Midorima tepat di depannya, begitupun sebaliknya. Mata mereka bertemu.

"Bukan berarti aku peduli padamu, tapi untuk apa kau berdiri di tengah hujan? Dan untuk apa payung itu jika kau tidak memakainya? Dasar Bodoh!". Ucap Midorima sarkatik

" Pfft--- aku tau kau peduli Shin chan, kau hanya tsundere". Ucapnya mengabaikan pertanyaan Midorima dan lebih memilih terkekeh pelan

Mendengar kekehan Takao membuat keningnya berkedut kesal.
"Urusai! Untuk apa aku peduli padamu?! Itu hanya membuang-buang waktuku nanodayo". Timpalnya seraya membenarkan letak kacamata yang tidak bergeser seinchi pun lalu menatap Takao dengan death glare miliknya

Namun death glare itu sepertinya tidak mempan bagi si raven. Ia kembali membalasnya dengan cengiran lima jarinya.
" Sayangnya sekarang kau memang sedang membuang waktumu Shin chan". Balas seraya terkekeh kembali.

Tak berselang lama ia kemudian kembali menatap Midorima, namun sang empunya lebih memilih memalingkan wajahnya

Tanpa diperintah, sang raven kemudian masuk ke dalam payung Midorima dan membelakanginya. Sementara sang empu yang punya payung terkejut saat Takao dengan seenak jidatnya berteduh di payung miliknya

"A-apa yang kau lakukan!? Bajumu basah Bakao! Keluarlah dari pa--"

"...aku menyukainya--". Ucapnya memotong perkataan Midorima

". . . ." Terdiam dan membiarkan Takao melanjutkan perkataannya

"--- aku menyukai hujan". Gumamnya pelan seraya menikmati air hujan yang jatuh di atas telapak tangannya

"Tch. Memang siapa yang peduli dengan ucapanmu itu?". Balas Midorima seraya memutarkan kedua bola matanya

Wajah Takao yang mendongkak membuat surai hitamnya yang basah sedikit menyentuh wajah Midorima.

" Bukankah tadi kau menanyakannya Shin chan? Itu berarti kau peduli padaku "

"Huh? Aku sama sekali tidak peduli!" Masih tetap mengelak. Takao tau, ketsunderean Midorima sudah mendarah daging. Untuk itu ia selalu senang menggodanya

"Ha'i.. ha'i.. Kau memang tsundere Shin chan, aku bisa memaklumi itu. Tapi---". Perkataannya terhenti kemudian membalikkan badannya untuk menatap Midorima

" Nani?! " Ucap Midorima sedikit ketus

" Iie.. Aku hanya ingin bilang kalau terus tsundere kau akan menjomblo seumur hidupmu Shin chan bwahahahaha" Tawa Takao membuat siku perempatan kembali muncul di kening Midorima. Anak itu paling bisa membuat emosinya naik

"Tch!". Mendengus kesal. Midorima lebih memilih berjalan lebih dulu,  sementara Takao masih berdiri di tempatnya kemudian menghentikan tawanya.

Setelah beberapa langkah Midorima kemudian kembali menghentikan langkah untuk kesekian kalinya. "Mau sampai kapan kau berdiri disitu? Cepat pulang sebelum malam Aho!". Ucap tanpa menoleh pada Takao

" Shin chan...". Gumam pelan seraya menatap punggung midorima yang kini berdiri tak jauh di depannya. Takao pun tersenyum tipis mendengar ucapan Midorima. "Un.." mengangguk lalu melangkah menyusul Midorima dan berjalan berdampingan dalam payung yang sama.
Sesekali Takao mencuri pandang pada Midorima

Kami-sama.. Aku suka hujan dan arigatou karna kau mengabulkan permintaanku agar hari ini turun hujan
Kalau begitu bisakah aku juga meminta hal lain?
Aku tidak akan meminta agar pemuda disampingku ini menyadari perasaanku atau membalas perasaanku tapi aku hanya ingin---perlambatlah waktu.. Aku tidak ingin hari ini cepat berakhir. Berada di sampingnya seperti ini itu sudah lebih dari cukup

Arigatou Kami-sama


END

______________

Oke MidoTaka Shipper mana kakinyaaaa *plakk :v
Huwaaaa sumimasen bila ff ini gaje minna
Ini ff pertama saya jadi harap maklum kalo bahasanya masih agak berbelit :3
Jangan lupa tinggalkan jejak :)
Jaa ne..
*kiss bye*

🎉 Kamu telah selesai membaca Karena Aku Suka Hujan [MIDOTAKA] ~ [ONE SHOOT] 🎉
Karena Aku Suka Hujan [MIDOTAKA] ~ [ONE SHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang