chapter 1

2 0 0
                                    

Mentari sudah mulai menimbulkan dirinya,  menandakan fajar sudah tiba.  Seperti biasanya diriku  memulai kegiatanku sehari-hari dirumah. Tidak lupa pula diriku memberi pesan yang berisikan selamat pagi ke pasangan hidupku Ayuka melewati handphone Android milikku .  Dengan mengatakan selamat pagi dan mengatakan bahwa aku akan menjemput dirinya seperti biasanya kami lakukan. 

Setelah menyelesaikan semua kegiatan,  akupun mulai mempersiapkan diriku untuk pergi ke tempat yang dinamakan Sekolah,dan menjemput dirinya.rumahku ke rumah Ayuka sekitar 10 menit, jadi diriku selalu senang menjemput dirinya.  Bukan karena  dekat atau semacamnya,  tapi aku ingin menjadi orang pertama yang ingin melihat kecantikan wajahnya di pagi hari,  dan wangi shampoo yang dia pakai ketika setelah siap mandi. 

Setelah  beberapa menit berjalan menuju kediaman ayuka.  Aku melihatnya wajahnya, serta tubuhnya yang  molek  yang sudah aku setubuhi beberapa kali, membuat kami terikat lebih erat dalam hubungan kami.  "Ohayou mochi, seperti biasanya kamu datang dengan cepat ya. "
Ucapnya sambil tersenyum
" hehe tentu  saja aku tidak ingin membuat dirimu menunggu, apa lagi orang yang kunanti, adalah dirimu hehe. "
kataku sambil mencium pipi kanannya.  Seketika aku melihat wajah memerah, tapi mungkin hanya perasaan diriku saja. 
" hmm kamu bisa saja, ya sudah ayo kita pergi...  ahh iya ini buatmu. "
tiba-tiba sebuah kotak  yang dibungkus dengan kain warna biru terlempar mengarah kepadaku. Refleksku yang sedikit cepat membuat aku bisa menangkap kotak kecil itu ke tanganku.
  " hmm ini apa?  " tanyaku bingung sambil melihat sekitar kotak itu.
" itu jatah bekal untukmu,  lagi pula kamukan pacarku.  " 
katanya sambil mulai berjalan.  aku tersenyum dan menggelus rambutnya lalu berjalan sambil berbincang kepadanya di perjalanan sampai kesekolah. 

Sesampainya di sekolah aku melihat awan disekitar sudah mulai berwarna hitam kelam ,  membuat kami bergegas untuk cepat menuju bangunan sekolah. Sesampainya  disekolah kami belajar seperti biasanya,  meskipun kami berbeda kelas kami selalu chatting dengan apk line setiap menunggu pergantian pelajaran.

Meskipun  begitu perasaanku sungguh tidak enak, hawa di sekitar sekolah ini bukan hanya terasa dingin tapi seperti akan terjadi sesuatu yang besar.  Aku bahkan tidak sadar kalau bulu-bulu pada kulitku mulai berdiri-diri seperti ingin keluar dari tubuhku. Meskipun aku berpikir mungkin ini hanya akan hujan badai,  tapi aku sangat menghawatirkan Ayuka. Akupun ingin hendak memberinya sebuah pesan untuk menemuiku di kantin saat istirahat,  namun setelah selesai menulis pesan di handphoneku tiba-tiba.... Lampu sekolah  kami padam.  membuat penglihatan di sekitar begitu minim akibat hitamnya awan membuat sinar matahari dan lautan biru yang ada di langit tertutup oleh awan hitam ini.   Beberapa murid mulai menghidupkan ponsel mereka masing-masing,  dan melihat  temannya di sekitarnya.  Kondisinya juga semakin mencekam ketika generator bangunan ini tidak bisa di hidupkan.  Tidak lama setelah itu di tengah halaman muncul sebuah cahaya berwarna merah dan menjulur keatas,memiliki 4 sudut yang membuat bentuk cahaya itu persegi.  Persegi cahaya tersebut mulai menyebar luas dan sedikit demi sedikit mulai membalut bangunan sekolah ini. Beberapa orang mulai merekam momen tersebut karena sesuatu yang langkah.  Namun tiba-tiba....

To Be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love warTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang