two

26 3 0
                                    

Niki pulang ke rumahnya dengan muka kelelahan bercampur kecewa.
"Kamu udah pulang Nik, ko ga ngucapin salam?" tanya Nisa ibunya Niki. "Ngucapin mah, mungkin mamah ga denger kali" jawab Niki malas langsung meninggalkan mamahnya yang sedikit kebingungan dengan perilaku anaknya itu.

"Aduh itu anak kenapa sih?" ucap Nisa yang langsung disahut oleh kakak semata wayangnya Niki "lagi pms kali mah" Niko, dia kakak terjahil+rada oglek otaknya yang membuat Niki sering kesal tapi Niki menyayanginya.

Niki dan Niko hanya berbeda 2 tahun umurnya, Niko sekarang duduk dibangku kelas 3 SMA tapi satu hal yang perlu diketahui, Niki dan Niko tidak sekolah digedung yang sama karna keduannya menolak entah karena alasan apa.

~

Dia berangkat menggunakan seragam olahraga karna di sekolah sedang diadakan pekan kreatif siswa yang diisi dengan berbagai lomba.

Niki seorang gadis yang tidak tertarik mengikuti kegiatan itu apalagi menjadi peserta lombanya tapi terkecuali jika ada lomba tentang pembuatan sesuatu seperti kerajinan tangan atau sebagainya yang memerlukan kreatif,Niki selalu yang pertaman mencalonkan diri sebagai bagian peserta lomba tersebut. Namun kegiatan sekarang hanya mengadakan perlombaan seputar olahraga seperti main bola,balap karung dan sebagainya.

Niki dan teman sebangkunya Yeri hanya menonton teman sekelasnya yang sedang berlomba mewakili kelasnya.

Karna bosan, Yeri mengajak Niki ke gedung lantai dua yang dihuni oleh senior-seniornya. Awalnya Niki menolak karna malu *(ya,karna Niki anak yang sangat pemalu), tapi karna Yeri terus memaksa akhirnya Niki pasrah dan tanganya ditarik untuk mengikuti langkah Yeri ke tangga menuju lantai dua.

"Ah tuh kan diliatin" bisik Niki pada Yeri yang merasa bodoamat. "Tenang santai aja, kitakan sudah menjadi siswi di sekolah ini" ucap Yeri sekenanya karna ia masih menarik Niki agar cepat berjalanya.

"Sut..sut.." suara dari senior cowok yang sedang memerhatikan Niki dan Yeri sedaritadi. "Dek dek ini suka" timbal cowok tadi yang bersikap agak genit, "Eh ini yang suka dek" ucap temannya cowok tadi yang merasa kesal atas tuduhan itu.

Mendengar ucapan-ucapan seniornya tadi membuat Niki semakin malu dan menarik lengan Yeri agar segera balik ke bawah, Yeri sudah tau maksud Niki menarik-narik lengannya "udah terlanjur beberapa langkah lagi Nik" ucap Yeri meyakinkan Niki untuk bertahan menuju lantai dua.

Saat sampai dilantai dua, Yeri langsung menuju ke kelas senior entah dia mau menemui siapa. Tapi Yeri terus berjalan dan sampai dikelas XII A2, dia langsung menanya kepada seniornya yang kebetulan lewat "ka ka itu yang lagi duduk dimeja sambil Maen game siapa namanya?", mendengar Yeri bertanya seperti itu Niki langsung melihat orang yang ditunjuk oleh Yeri tadi. Ternyata, senior itu adalah.. Cowok sipit itu "Yeri apa maksudnya?" tanya Niki spontan. "Sudah diam aku tau ko, nanti kamu berterima kasih saja padaku" jawab Yeri yang merasa PD. "Oh yang itu? Itu namanya Genta dek" jawab senior yang tadi ditanyakan oleh Yeri, "ouhhh Gentar. Makasih kaka senior." ucap Yeri senang.

Setelah menanyakan itu Yeri langsung mengajakku turun kebawah, seperti tadi Yeri menarik tanganku agar aku bergegas turun. "Yeri apaan sih?" tanya Niki masih bingung, "Udah nanti dibawah kita bahas, tapi kamu harus mentlaktirku!" jawab Yeri bangga. "Hah?" Niki bingung dengan perilaku temannya ini.














   

Dukungannya🙏🙌
#tauko jelek ya ga:")

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRAGMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang