Oneshoot -Hope-

2K 163 72
                                    

Warning : Typo bertebaran, Gaje, membuat para pembaca muntah dan kelelahan, pusing berkunang-kunang ,muntaber.

Harap vote sebelum membaca 😊.

Hope.
Sasusaku ~oneshoot~
Hurt and conform.
Rate:M bukan untuk lemon, hanya lime karena ada adegan kekerasan dan bahasa kasar.

Seorang pria bersurai reven terduduk lemas di pinggir jalanan sepi. Jam sudah menunjukkan angka 22:00,itu berarti sudah lewat 3 jam pria itu duduk disana.

Pria yang memiliki perawakan tinggi dan tubuh tegap itu kini menatap jalanan dengan tatapan sendu. Beberapa kendaraan yang berlalu lalang melintas begitu saja tanpa mau berbasa-basi padanya.

"Hiks.. Maaf kan aku sakura. Aku memang.. Hiks.. Orang yang bodoh" isak tangisnya kini mulai terdengar pilu.

"Jika saja aku.. Hiks.. Hiks.. Aku tidak menuruti mereka.. Hiks.. Kau tidak akan seperti ini.. Hiks.. Maaf.. Maaf.. Maaf.. Maaf" gumamnya pelan sembari terisak.

Ia mencoba berdiri namun setelah beberapa saat berjalan, ia terjatuh kembali. Itu dilakukannya berkali-kali sampai ia berada di depan sebuah rumah kumuh yang gelap.

Ia memasuki rumah itu masih dengan tatapan sendu dan bergumam lirih.
"Sakura.. " panggil nya lirih.

"Sakura.. "

Ia berhenti tepat di depan meja kecil dengan sebuah bingkai foto yang nampak berdebu. Pria itu mengelap kaca bingkai itu, ia mengelus foto itu lembut.

"Sakura.. Aku merindukanmu" gumamnya parau. Kini air mata kembali mengucur deras di wajah tampannya.

Bingkai foto itu berisikan selembar foto dua orang remaja yang tengah bergandengan tangan. Wajah mereka tampak bahagia, dengan si gadis yang tersenyum lebar ke arah kamera dan si pria yang tersenyum kecil.

"Kau tahu... Aku sangan mencintai mu.. Sakura.. " gumamnya lagi.

Ia terus ber-monolog ria disana. Sesekali di selingi kekehan lirih dan suara hembusan nafas.

Ini semua tidak akan terjadi kalau saja sang pria tidak mengikuti taruhan konyol yang dia lakukan dengan teman-temannya.

"Aku memang bodoh.. Hiks.. Bodoh"

***

Flashback on..

Satu tahun lalu.

Hiruk pikuk kota Konoha yang besar ini memang menjadi salah satu ajang untuk mengadu nasib. Beberapa orang berlalu lalang dengan urusannya masing-masing.

Bahkan seorang gadis bersurai merah muda yang kini nampak memikirkan sesuatu dan sesekali menengok kanan kiri juga ikut beraktivitas di kota itu.

"Aduh.. Dimana sih sasuke-kun?" gumamnya pada diri sendiri. Ia menggigit bibir bawah nya dan meremas tangannya.

"Sasuke-kun!!" pekinya saat menoleh ke arah gang sempit yang kini beberapa remaja  sedang mendiskusikan sesuatu sepertinya.

Gadis itu berlari kecil ke arah gang itu. Gang sempit yang basah dan kotor.

"Hei Sasuke!! Kau mau tidak? Atau jangan-jangan kau takut ya?" ujar pemuda berambut coklat pada pemuda berambut biru tua.

"Ti-tidak. Siapa takut?aku berani kok.jangan remehkan aku" balas pemuda berambut biru tua itu.

"Baiklah, jika aku menang aku akan menjadikan mu teman kami. Dan.. Jika kau kalah.. Kau harus melakukan apapun sesuai keinginan kami. Bagaimana?" tawar pemuda berambut coklat itu.

Hope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang