18 || Delapan Belas

117K 4.2K 372
                                    

||D E L A P A N  B E L A S||

Berani bertanggung jawab, itu yang seharusnya dipikirkan pertama kali setelah melakukan kesalahan.

***

Suasana justru semakin menunjukkan bahwa Vanesa memang bersalah. Itu terlihat dari hilangnya seluruh akun media official-nya. Seluruh akun-akun itu lenyap. Publik menyebut Vanesa memilih kabur dari serangan dan itu dikatakan sebagai tindakan pengecut.

Berbeda dengan publik, Mona menemukan bukti-bukti yang menyatakan hal yang mengejutkan. Apa yang tersampaikan oleh media tak seperti yang sebenarnya. Sebagai seorang yang hidup dalam lingkup media, Mona sudah belajar begitu banyak.

Gerry berhenti meminum kopinya di kafe itu. "Kau yakin?" tanyanya saat Mona memperlihatkan hal-hal yang dia temukan.

"Aku sangat yakin. Orang yang membayar Tiara adalah Aska dan Fiara. Ponsel yang digunakan untuk merekam video itu adalah Iphone 5s, melihat foto-foto lima tahun lalu, ponsel itu adalah milik Aska. Vanesa tidak pernah memiliki ponsel itu," terang Mona seraya menunjukkan foto ponsel di video pengakuan Tiara dan foto Aska lima tahun lalu yang memegang sebuah ponsel. "Ada retak yang sama di bagian atas."

"Kau yakin Fiara juga ikut andil?" tanya Gerry.

"Wanita dalam foto transaksi Tiara yang tersebar bukanlah foto Vanesa melainkan foto Fiara," jawab Mona. "Saat melihat acara talk show kemarin, aku menemukan bahwa Fiara sudah akrab dengan Tiara. "Dia mengatakan seperti ini, 'rencana kedua dilancarkan yaitu menyuruh Tiara untuk mengakui hal itu dengan bukti-bukti yang ia simpan.' Fiara jarang langsung menyebut nama dengan begitu gamblangnya, tetapi dengan mudah ia menyebut nama Tiara."

"Itu tidak menjadi bukti, kan?" tanya Gerry yang masih ragu.

"Kau amati lagi foto-foto ini. Kenapa orang yang memotret tidak menampilkan wajah Vanesa secara utuh. Seakan ada efek blur yang membuat wajah Vanesa tampak kabur. Itu karena ini bukanlah Vanesa, media saja yang mengatakan itu. Upaya Fiara menyerang Vanesa tampak begitu jelas rasa dengki yang begitu besar di dirinya. Jika kau melihat video-videonya sebelum kasus ini muncul, Fiara memang tidak pernah menyukai Vanesa. Seakan Vanesa telah melakukan kesalahan yang besar padanya," ungkap Mona.

Gerry masih bertanya-tanya. "Terus, apakah kesalahan itu hanya sebatas Vanesa sudah berhubungan badan dengan Aska? Rasanya aneh jika Fiara memaafkan Aska begitu saja, tetapi ia seakan bersumpah tak akan memaafkan Vanesa."

"Ya, itu dia. Alasan dari ini semua sebenarnya apa? Tapi, aku menemukan sebuah jawaban yang benar-benar mengejutkan. Aku tidak yakin ini benar, tetapi aku memikirkan ini setiap saat. Aku harap kau jangan mempercayaiku," terang Mona.

Gerry mengernyitkan dahinya. "Katakan saja," ujarnya.

Mona pun mengatakan apa yang ada di pikirannya serta bukti-bukti yang menguatkan itu. Ia tahu jika ucapannya terasa sangat jahat dengan dan terkesan menuduh, tetapi ia hanya ingin berbagi dengan orang lain apa yang ia resahkan. Sedangkan Gerry, dia tak bisa mempercayai kata-kata Mona.

***

"Sekarang hanya kita berdua," ujar Rendra pada Vanesa.

Ruangan itu tampak remang, bersusah payah Rendra membawa Vanesa ke apartemennya tanpa diketahui oleh orang lain. Akhirnya, waktu yang ia inginkan sudah di depan mata.

"Tidak apa-apa?" tanya Vanesa yang masih tampak ragu.

Rendra memegang kedua lengan Vanesa. "Yakinlah, tak ada yang tahu."

"Baiklah," jawab Vanesa yang akhirnya tersenyum.

Tangan kekar Rendra langsung mengangkat tubuh Vanesa untuk menuju ke ranjang. Vanesa tertawa kecil. Dengan perlahan, Rendra membaringkan Vanesa ke atas ranjangnya. Ia menatap tubuh wanita yang menjadi pujaan banyak orang itu.

Making Dirty Scandal 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang