Fangirl Receh

BTS ~Kim Nam Joon~

Hai kenalin, nama gue (y/n). gue mahasiswa semester 2 di kampus ini.

Dan ini, pacar gue, namjun.

Si pinter dari hongkong.

Eh ya emang pinter si.

IQ dia tertinggi sekampus ini woi, gue sebagai pacarnya ngerasa minder anjir. masa iya gue yang IQnya pas pas an bisa dapetin hati seorang geniusss:"))

Apalagi pas pengumuman hasil IQ. Namjun mendadak jadi trending topik para ciwi ciwi cabe di kampus gw yang udah ngesiapin diri mau ngerebut si Namjun dari gue.

Ya gue rada was was sih, walaupun Namjun setia, tapi sifatnya yang terlalu baik ke semua cewe itu lo yang aku ndak sukaaa .ea

Waktu itu pernah, ada cewek yang gue denger denger namanya Alivia, seharian full bareng si Namjun pas gue lagi bertengkar ama dia.

Bertengkarnya sepele sih, cuma gara gara beda pendapat, aku yakin kalo aku cantik, dianya engga.

So, ya elu bayangin ae lah, udah tau lagi bertengkar, bukannya minta maap kek, malah asiq bareng pelakor.

Disitupun sifat kekanak kanakan gue membara. gue sempet ngeblokir kontaknya sementara, dan memutuskan untuk pesta soju dan danging sama temen sekampus.

Dan gue sengaja bikin snap selama acara itu, entah itu pas acara soju lah, pas manggang daging lah, semuanya gue snap sampe titik titik kaya snapnya awkar*n.

Ya maksudku biar si Namjoon peka gitulo kalo aku juga bisa seneng seneng tanpa dia.

Dan yang ditunggu tunggu, akhirnya si Namjoon nelfon gue.

"Kamu dimana?"

"Apa urusannya sama elu?"

Terdengar suara hembusan keras ditelfon, sepertinya Namjoon marah besar ke gue, kok gue mendadak merinding gini ya.

*bip

Lah dia matiin telfonnya.

"Pulang"

Tiba tiba suara familiar ini muncul dari belakang, gue auto noleh dong.

Emang bener dah, Namjoon berdiri dibelakang gue entah sejak kapan.

Wajahnya yang flat, tatapannya yang tajam sampai menusuq haticu.

Apaan si.

"N..namjun? dari kapan disini?" tanyaku.

"Pulang"

"I..iya bentar lagi aku pulang"

"Pulang"

Gue terdiam sementara, bukan karena takut atau apa, kali ini gue bener emosi jiwa. Gue berdecak dan menghentakkan kaki. Gue berbalik dan mengemasi barang barang gue ngasal, tanpa berpamitan gue pun langsung ninggalin temen temen. Diikuti oleh Namjun dari belakang.

"(y/n) ah!" Panggil Namjun pas gue jalan ngelewatin mobilnya.

Bodo amat gue mendadak tuli.

Terdengar langkah Namjun yang lari ke gue.

Dia langsung megang tangan gue dan, yah gue auto balik badan.

Gue nangis dong gatau kenapa.

"Siapa nyuruh kamu minum minum?" Tanya Namjun masih dengan wajah flatnya.

"Apa urusannya sama elu?"

"Aku pacarmu (y/n) wajar dong gasuka liat kamu minum minum, apalagi sama cowok"

"Ah, lu nyadar juga?"

"Maksudnya?"

"Ya akhirnya lu nyadar siapa pacar lu disini, kemarin kemarin kemana aja?! oh iya deng, kan lu lagi sibuk mesra mesraan sama si Alivia"

Namjun menghembuskan nafasnya.

"Astaga, kamu cemburu?"

"Cih, buat apa gue cemburu buat alivia?"

"Nah tau gitu see"

"YA TETEP AJA LU MESRA MESRAAN AMA DIA!"

Namjun senyum dongg, hati gue auto meledak:"))

"Si alivia itu maksa gue buat makan siang bareng dia, apalagi dia temen sekelasku, masa tega aku nolak?"

"Oh, oke, pertama diajak makan, ga tega nolak, truss di ajak keluar, ga tega nolak, trus ntar ditembak, ga tega ga nerima, gitu?!"

"Haha astagaa sayangnya aku lagi marah marahh"

Dan, Namjun meluk gue

ASTATANK NYAWA Q MELAYANK:"))

"Masalah aku baik ke semua cewek mah kamu gausa kawatirr, yang penting aku kan tau hati ini milik siapa" Jelasnya.

Gue uda gabisa bacot lagi, mendadak bungkam dan nyaman dipelukannya:")

"Au ah dark" - gue

"uda tau dark, masi aja keliweran"

"bacot, sana aja sama alivia, ngapain ngurusin gue?"

"bener nih?"

"YA NGGA BOLE LA GOBLOG"

"ih kasar"

"bodo"

"yauda yuk pulang"

"ayuk"

------------------------

Lah? ceritanya seupil doang gini?:")
monmaap lagi h- ujian.