Biarlah tetap menjadi rahasia

54 1 0
                                    

Hawa dingin menusuk ke kulitku
Embun pun mulai berjatuhan jadi tetesan kecil  bening
Kokokan ayam pun menandakan bahwa surya akan menunjukkan dirinya
Mungkin sebagian orang terlalu malas bangun pagi untuk melanjutkan mimpi mimpi indah yg telah dinanti
Tapi aku berbeda,
Aku lebih awal bangun hanya karena tak sabar melihat mentari
Yg selalu kunanti sebelum aku terbawa oleh mimpi yg menghampiri.

Aku hampir lupaa
Namaku adhitya
Teman teman ku sering memanggilku adhit
Kadangkala mereka juga memanggilku rindu
Mungkin kedengarannya aneh
Kenapa??
Sebelum ku ceritakan alasannya,akan kuberitahu kisah ku lebih dulu

Kisah ini dimulai pagi itu
Minggu...
Saat itu juga aku bergegas
Menghadapi sedikit kesibukan yg membuat lelah walau di hari libur sekalipun
Namun aku tak langsung memeranginya agar cepat selesai
Aku terlebih dahulu memilih jalan pagi di sebuah taman yg tak sepi
Sesampainya ditempat itu ternyata dugaanku benar
Ramai,iyaa ramai dikelilingi orang orang yg membohongi hatinya sendiri
Semua mengobrol tapi jiwa dan pikiran mereka seakan melayang entah kemana.
Candaan yg mereka buat tampak menyenangkan tapi hatinya di penuhi derita
Tidakk jujur
Membohongi hanya untuk menyembunyikan agar terlihat lebih kuat layaknya hidup tanpa pikulan beban.
Aku kembali berjalan memperhatikan setiap taman yang ada,lebih tepatnya melihat bunga yang mulai mekar akibat cahaya dari mentari.
Selain mentari aku juga suka malam yang dipenuhi dengan bintang, Bintang yang membuatku kagum ketika berusaha terang pada gelapnya malam.
Cuman itu bahagia di setiap hariku
Yang lain menurutku hanya angin lalu hingga terkadang hatiku kesal kuanggap pengganggu.
Setelah memperhatikan taman
Mataku tertuju pada dua orang perempuan
Tidak,Mungkin maksudku seseorang yang memakai baju putih disebelah temannya.
Beberapa menit aku duduk sambil menatapnya
Tawanya seakan menghipnotisku untuk tak berpaling ke arah lain
Senyumnya indah seperti bulan dimalam hari
Dann lesung pip nya yang membuat nya semakin manis
Dia tampak bersemangat bercerita bersama teman di sebelahnya
Setelah lama memperhatikannya
aku baru tersadar bahwa disampingnya adalah olivia
Dia adalah temanku dulu
Sangat lama aku tak bertemu dengannya
Tapi yang tak ku tau siapa yg disampingnya
Aku ingin datang menghampiri tapi aku tak punya keberanian
Dan hanya bisa memandanginya dari tadi.

Lama aku menunggu memperhatikan dari jauh seperti pengintai
Aku memberanikan diri menghampiri mereka

"Hai liv"sapaku malu"
"ehh adhit ada kamu jugaa,ngapain kamu disini??sendirian??"tanyanya bertubi"

"yaelahh,nanyanya satu"bisa gak sih liv?"balasku

"iyaiya maaf"katanya

"iya gpp,aku uda dari tdi disini,mau jalan" pagi aja"

"jadi niatnya ngusir ni" jawabnya sambil tertawa

"haha ya enggak lah, eh..Btw kita sudah lama ya liv gak ketemu walaupun kita satu sekolah" kata ku sambil tersenyum kecil

"kamu sih dhit ngerjain tugas mulu,keluar kelas juga jarang sekarang gimana mau jumpa"

"hehe iya sih, biasa aku kan orang penting" jawabku  bercanda

"ehemmm...gue jualan kacang nih" kata prempuan itu sambil memasang wajah cemberut yang kupikir dia adalah titisan mimiperi sangking imutnya, haha enggak deh cantikan dia seribukali dari mimiperi kali ya.

"hay kak nama ku Thalia" katanya sambil mengulurkan tangannya

"a... Apa? " Kataku dengan gugup

"namaku T-H-A-L-I-A" jawabya dengan  mengajakan namanya dengan keras

"Iya dhit ini thalia pindahan baru dari bandung dan sebentar lagi dia sekolah ditempat kita" sambung oliv

"hay Thalia aku Adhit temenya Olivia" ucapku seraya  tersenyum datar.
"Iya,aku udah tau kok."ucap talia.
dengan heran adhit menjawab" kok tau?"
"Kan barusan ku dengar percakapan kalian berdua "jawab talia
"Oh iya juga hehehe"ucap adhit seraya malu
"Aku pamit pulang duluan liv"
"Ga pamit ke talia?"tanya olivia
"Iyaa"jawab adhit tersenyum malu sambil melangkah pergi.

Ketika kebahagiaan tak sanggup ditemukan
Bukan memang karena tidak ada,
Mungkin itu saatnya kita disuruh untuk melukis bagaimana kebahagiaan yang kita inginkan.
Aku tinggal di salah satu kota kecil di jawa timur
kota santri dan industri
Yang didalamnya banyak cerita
Tetapi Alam yang rindang sangat jarang ditemukan di kota kecil ini.
Aku anak pertama dari 2 bersaudara adekku tidak jauh berbeda dari umurku,
Dan aku berasal dari keluarga yang serba sederhana,dari kecil ibukku yang berusaha keras agar aku bisa sekolah ,karena ayahku adalah seorang berandalan yang sering terjaring kasus kejahatan,
Mungkin tak banyak yang tau tapi itulah kenyataannya.
Banyak lagi yang ingin kuceritakan tentang hidupku tapi jangan sekarang, mungkin nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Biarlah Tetap Menjadi RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang