Menunggu -01-

8 2 0
                                    

🎶Aku tak mudah mencintai, tak mudah bilang cinta. Tapi mengapa kini denganmu aku jatuh cinta...🎶

🛡🛡🛡

     Kringg kringg kringg..
Alarm terus saja berbunyi nyaring namun entah apa yang membuatku malas untuk bangun bahkan bundaku sendiri saja sangat sulit membangunkanku, "Zahra, ayo bangun ini udah jam berapa?!" teriak bunda sambil menggoyangkan tubuhku,

"Zahra, ayo bangun! Ini udah mau jam 6. Kasian itu Bayu nunggu kamu daritadi dibawah".

Entah mengapa mendengar nama Bayu dari mulut bunda, Aku langsung bangun dan bergegas mandi "Bun, bilang ke Bayu tungguin Zahra sebentar. Zahra mau mandi dulu".

🛡🛡🛡

     Setelah selesai dengan urusanku, Aku langsung turun menemui Bayu.

"Gila, lama bener. Gue udah nunggu daritadi. Ngapain aja lo di dalam,Ra?" cerocos Bayu yang sama sekali tak ku hiraukan.

"Hehehe,.. Sorry tadi malam gue tidurnya kemalaman" jawabku.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 06.15 Bayu langsung mengajak ku berangkat sekolah. Namun sebelum itu dia pamit pada bunda Zahra terlebih dahulu,

"Bunda, Bayu pamit dulu ya, mau berangkat sekolah" izin Bayu kepada bundaku.

"Zahra juga bunda. Assalamu'alaikum" sambung Zahra.

Berbicara tentang bunda, Bunda adalah salah satu bidadari yang diturunkan Tuhan untukku. Walaupun bunda selalu mengomeliku, aku tau kalau dia sangat menyayangiku. Bunda selalu mendengarkan setiap curhatanku bahkan bunda tau bahwa aku menyukai Bayu melebihi seorang sahabat. Namun Bunda tidak memberitahukannya pada Bayu, karna aku melarangnya. Aku dan Bunda sangat dekat, bahkan kami bukan hanya seperti ibu dan anak kami bahkan terlihat seperti sepasang sahabat. Kembali ke kisahku dan Bayu.

     Selama diperjalanan, kami hanya diam. Tak ada yang ingin untuk memulai percakapan. Hingga akhirnya Bayu angkat suara.

"Ra, gue mau nanya dong"

"Hm" jawabku malas

"Lo tau gak cewe kalo lagi ultah suka dikasih kado apa?"

Aku berpikir untuk apa dia menanyakan hal itu, padahal ultah ku saja masih jauh.

"Gue mau kasih Nindi kado yang spesial buat ultah nya 2 hari lagi" lanjut Bayu memperjelas.

"Mana gue tau, tanya aja sono sama orangnya, minta dikasih apa" jawabku ketus.

"Yee,. Lo mah. Nanti malah gak surprise atuh".

Aku diam saja tidak menanggapi celotehnya itu.

     Selama perjalanan Bayu hanya asyik memikirkan kado apa yang pas untuk Nindi di acara ultahnya 2 hari lagi, yang hanya aku tanggapi dengan berdeham atau mengangguk sekali-kali.

🛡🛡🛡

     Sejak tadi, mood Zahra sudah hilang. Dia malas untuk pergi ke kantin, padahal Salsa, sahabatnya sejak smp sudah membujuk Zahra untuk menemaninya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang