Untuk kamu,
Mengapa cinta ini tak kau anggap sedangkan kau anggap cintanya yang tidak pernah bersusah payah untuk mendapatkan mu?
Mengapa Tuhan mempertemukan kita berdua hanya untuk saling menatap, bercanda tawa, dan bersama tapi tidak untuk bersatu?
Mengapa hati ini terlalu baik untuk memaafkan seseorang yang telah melukai berulang-ulang kali?
Mengapa kau jadikan hati ini sebagai sarang perjanjian yang tak kunjung ditempati?
Mengapa dalam perpisahan ini hanya aku yang kehilangan dan mengalami luka sedangkan kau baik-baik saja?
Mengapa aku selalu memaafkanmu secara terpaksa agar bisa terus bersamamu?
Mengapa tidak kau sajakah yang mencintai ku dengan tulus dan apa adanya?
Mengapa kau bertingkah seolah-olah mencintai padahal tidak mencintai?
Mengapa hati ini bagaikan hujan yang jatuh berulang-ulang kali meski sudah tau bagaimana rasanya jatuh berulang-ulang?
Dan,
Mengapa aku harus mencintai mu dari kekurangan mu hingga lebih mu padahal jelas-jelas hatimu bukan untuk ku?
KAMU SEDANG MEMBACA
my another words
PoesíaUntuk orang yang aku cintai, sejujurnya merindukan mu sungguhlah berat. tetapi, kamu terlihat baik-baik saja tanpa 'ku. terkadang aku berpikir, bahwa dulu aku lah satu-satunya alasan yang bisa membuatmu tertawa dan bahagia, ternyata aku hanyalah sal...