0 - Violaceae

1.2K 143 28
                                    

"V-viola, m-mengapa kau melakukan ini padaku?" Seru seorang Pria berwajah tampan dengan darah yang terus mengalir dari perutnya, terlihat sebuah pisau menancap tepat diperutnya.

Gadis yang dipanggil Viola itupun hanya menatapnya datar, kemudian bangkit setelah menindihnya, iapun memungut pakaiannya yang berserakan dilantai kemudian memakainya kembali.

"Aku sudah bosan denganmu, maaf yah" balas gadis itu kemudian berdiri dan menatap pria yang terbaring lemah diatas kasur yang telah ternodai darah Pria itu.

"K-kau, aku akan m-memberitahu ibumu perbuatanmu Wanita sampah, kau akan dihukum berat karena telah berani melukai Putra Dewa air dengan begitu- akhhh" sebelum sempat melanjutkan ucapannya gadis yang bernama Viola itu dengan santai menarik pisau yang tertancap cukup dalam dari perut Pria tampan itu kemudian mendekatkannya ke leher pria itu.

"Ugh, aku takut, ternyata benar yah kata mereka, kau ini hanyalah Putra yang manja, hanya bisa mengancam saja, tapi sebelum kau melaporkanku,mungkin besok mayatmu akan ditemukan terhanyut disungai?" Bisik Viola datar.

Sehun yang sudah sekaratpun hanya bisa meringis menahan lukanya yang terbuka lebar, ia sudah kehilangan tenaganya bahkan hanya untuk berbicara.

"K-kau  akan menanggung akibatnya!- aghhhhh" teriak Sehun dan sesaat kemudian tak ada pergerakan sama sekali dari tubuhnya.

"Ups, maaf. Tanganku bergerak sendiri, Kau sih terlalu berisik, telingaku sakit tahu mendegar celotehanmu, sakit yah? Tak apa, kau pasti akan suka diatas sana. Sleep tight bastard" Mata berwarna Violet cantik itu hanya menatap Sehun yang sudah mengeluarkan banyak darah dari perutnya dan lehernya itu.

"Yeonjun!" Panggil Viola berteriak.
Kemudian terdengar seseorang membuka pintu kamarnya, tanpa melihat siapa yang membuka pintunya, Violapun kembali berucap

"Singkirkan mayat sampah ini, kalau bisa hanyutkan sekalian dengan kasurku, Besok aku tak mau melihat kasur yang berlumuran darah Lelaki Brengsek ini lagi, paham?"

"Ternyata begini kelakuanmu selama ini?"

Seketika Viola terdiam mematung, ia kenal suara ini

"Sehun sialan" ucapnya dalam Hati.

"Aku tak percaya kau berani melakukan hal keji ini"

"I-ibu aku bisa menjelaskannya kepadamu"seru Viola pelan.

"Aku tak perlu penjelasanmu, kau tahu, kau membuatku malu dengan kelakuan kejimu ini" ucap Wanita yang disebut Ibu oleh Viola itu dengan wajah yang memerah memendam amarah yang sebentar lagi akan meledak.

"Kau harus menerima balasan yang sepadan dengan perlakuanmu Putri Violaceae"

Viola tahu hal buruk akan segera terjadi, iapun segera duduk bersujud tepat didepan kaki Ibunya.

"Tolong, maafkan aku, aku bisa menjelaskannya" kata Viola dengan suara serak ketakutan.

"Bagaimana jika mengirimmu ke bumi? Itu pasti menyenangkan bukan?"

"Tidak! Kumohon Dewi! Tolong ampuni aku!"

"Oh, lihatlah betapa indahnya mata Violet mu Putri, begitu cantik sampai seluruh Putra Dewi dan Dewa mengagumimu, apakah menyenangkan bermain dengan mereka? Ah sekarang Aku paham mengapa banyak terjadi kasus hilangnya beberapa Putra Dewa dan Dewi yang tampan, ini semua perbuatanmu bukan?"

Violapun terus menunduk terdiam tak berani membalas ucapan Ibunya karena benar hal itu memanglah perbuatannya.

"Bagaimana jika ibu mengirimmu kebumi dan memberikanmu misi yang menyenangkan? Kau pasti juga akan menyukainya"

"Tidak, Dewi, kumohon jangan lakukan ini padaku" Viola terus bersujud dibawah kaki Ibunya.

"Misinya gampang kok, Kau hanya perlu seorang Pria menciummu dengan segenap hati dan mencintaimu sangat amat dalam, gampang kan?"

"Tapi bu-"

"Ah terlalu mudah yah? Ibupun berpikiran begitu. Bagaimana jika Dia harus mencintaimu dan menciummu tepat saat musim gugur dengan segenap hatinya, ets tapi Kau tak boleh mencintainya juga, mudahkan? Dengan begitu kau bisa kembali lagi kesini, di istanamu"

"Tapi sampai kapan aku di Bumi Bu?"

"Sampai kau menemukan Lelaki yang benar benar tulus mencintaimu dan menciummu saat musim gugur, kau akan abadi di Bumi dengan kecantikanmu sampai kau menemukan Lelaki itu. tapi ingat, kau tak boleh mencintainya juga atau" ucapan Ibunya terjeda sesaat.

Perasaan Viola semakin tak enak, ia yakin sebentar lagi sesuatu yang amat buruk akan mendatanginya.

"Kau tak akan pernah bisa kembali lagi kesini, Jalankan misi ini dengan benar, dan kau bisa kembali kesini, atau jika kau gagal, kau akan menjadi debu disaat musim gugur juga, kemudian menghilang bersamaan dengan gugurnya bunga bunga"

~TBC~

Hi everyone, finally after take a Hiatus a while, i'm back with same story but a Lil bit different plot.

Alasan aku ubah sedikit alurnya karena menurut aku alur yang dulu itu feel-nya gak terlalu dapet, tapi tenang aja, beberapa alurnya bakal sama kayak alur yg dulu kok.

Gimana new Prolognya? Suka gak?
Next part bakal ada prolog Jungkook ver ya..


Next?
Yay or Nay?

Vote+Comments are my moodbooster^_^

VIOLET GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang