by suri
Saat menoleh ke belakang, Aku melihat sosok yang sangat aku kenal, bahkan lebih dari sekedar aku mengenalnya, dia adalah orang yang telah menempati ruang di hati ku begitu lama. Aku terdiam sambil berbalik begitu cepat, aku tidak tau cara yg baik untuk menyembunyikan perasaanku saat seluruh tubuh ku terasa lemah. Aku tersentak saat seseorang teman ku menegur ku dari samping dengan ucapan, selamat natal! Selamat natal juga q ucapkan dengan senyumanku yang menutupi kesakitan hatiku. Manusia yg satu ini muncul lagi, ucap ku dalam hati...
Treng treng trengterdengar bunyi alarm dari jam weker ku, aku tersentak kaget! Aah akubermimpi??? Ya, benar aku baru saja bermimpi.perlahan air mata ku mengalir drkedua sudut mataku. Dia bernama sico, laki-laki yang bahkan dalam mimpi pun aku menemukannya.. Ku usap air mata ku, sambil melihat pada jamwekerq, sudah jam stengah 6 pagi!!!! hari ini adalah hari natal, hari yang penuh arti bagi ku sebagai umat kristiani. Tapi kebahagiaan itu sepertinyasedang tidak memihakku, aku begitu sulit menjangkaunya. Di hari bahagia ini akutidak bersama dengan orang tua, saudara ku dan orang-orang yang aku cintai. Akumemutuskan pergi dari mereka setelah aku dan sico melakukan kehilafan yangmembuat aku mengandung tanpa pernikahan. aku tidak melakukan dosa besaritu karena nafsu, tetapi karena aku mencintainya, dan pria yang sangat aku cintai itu telah pergi mengejar impiannya.
Saat itu, setelah aku sadar bahwa aku telah hamil anak dari sico, aku memberitahunya. Apa? Aku belum ingin menikah..kamu tau kan mimpi ku. Itu jawaban dari sico yang tersave rapi dalam memori ku yang selalu menjadi penyebab utama nyeri dada ku setiap kali aku mengingatnya.karena aku tau betapa pentingnya mimpi itu, dan karena aku ingin melindungi mimpi itu untuk orang yang sangat aku cintai, aku tidak menyuruhnya untuk menikahiku, meski pada akhirnya dia setuju untuk menikahi ku saat keluarganya meminta untuk menikah saja. Aku yang menolaknya! Saya tidak mau orang yang aku cintai terpaksa hidup dengan ku karena kesalahan yang kami buat.
Tiara, orang tua ku ingin kita menikah. Katanya saat itu. Kita sudah membuat kesalahan. Padahal rencana tahun ini saya akan melanjutkan kuliah ku...
Ya tuhan, dia sekalipun tidak bertanya bagaimana dengan ku, apa aku baik2 saja? Bagaimana kesehatan ku yg sedang hamil.... Yang dia pedulikan hanya mimpinya yang akan korban jika menikahi ku. hanya karena orang tuanya memintanya, maka dia nurut.
Dan saat itulah, aku menyadari betapa tidak berartinya saya untuk sico. Selama ini aku terlalu percaya diri mengira dia juga mencintai ku sepeti cinta ku padanya, ternyata tidak, aku salah besar. Dia bermimpi ingin melanjutkan pendidikannya ke singapoera tahun ini.dan mimpi itu ternyata jauh lebih penting dari pada aku...karena itulah aku menolaknya, aku tidak ingin seseorang berpura-pura mencintai ku, aku selalu bermimpi hidup dengan seseorang yang mencintai ku dan yang aku cintai, bukan karena terpaksa.
Kita tidak harus menikah, sico...
Kenapa? orang tua ku meyuruh ku ntuk menikahi mu, mereka malu jika tidak.
Apa kamu mencintai ku? Kita sudah pacaran dua tahun, tapi saat ini aku ingin mempertanyakan hal itu.
Ya iya, Tiara... kamu dari dulu Tanya itu terus...
Saya tahu sico, kamu tidak ingin menikah, dan kata-kata mu terakhir membuat ku sangsi akan cinta mu...pergilah kejar mimpi mu, aku tidak akan menuntut apa-apa dari mu. Kesalahan ini adalah kesalahan kita berdua, jadi saya juga akan bertanggung jawab.
Dan yang terakhir, aku hanya ingin kamu tahu aku tidak pernah berpikir bahwa anak yang aku kandung ini adalah kesalahan kita, aku menganggapnya sebagai sebuah anugerah besar yaitu hadiah dari Tuhan buat aku.dan aku akan sangat bahagia melahirkan anak yang mirip dengan mu karena aku sangat menyayangi mu. Setelah itu aku mematikan telponnya. Aku menangis sekeras-kerasnya, menyakitkan...
YOU ARE READING
Sangkar Hati
Romance"meski pun sangkar itu dari emas, tapi baginya itu adalah penjara dari kebebasan! Yang kamu perlu lakukan adalah membiarkannya terbang bebas" saat dia pergi aku terus menatapnya sampai dia tak terlihat lagi, dan saat dia suda pergi begitu jauh aku...