Cewek Cantik, Murid Baru

26 4 0
                                    

“Hai.”
Sapanya pada ku. Aku kurang memperhatikannya. Waktu itu aku sedang belajar di depan kelas. Kelas ku mengarah tepat pada lapangan basket yang luas dan lapangan itu dikelilingi oleh pagar besi. Di setiap sudut dan di tengah lapangan itu, terdapat lampu yang sudah ditata sekian rupa. Lapangan basket itu di beri gambar pada lantai – lantainya sehingga terlihat lebih bagus. Di tengah lapangan bagian samping kanan dan kiri,Ada tempat duduk untuk istirahat kalau habis bermain basket.
“Oh hai.” Balas ku agak telat.
“Boleh duduk di sini nggak?” Tanyanya.
“Boleh – boleh.”

Dia langsung duduk tepat di sampingku. Aku sedikit melongo karena melihat wajahnya yang sangat cantik. Tidak hanya cantik,tetapi dia juga sangat manis. Kulitnya sangat putih dan mulus seperti tidak pernah tersentuh oleh debu satu pun. Di tambah rambutnya yang tidak di ikat dan dia biarkan menyibak kemana – mana. Sungguh aku tidak bisa berkonsentrasi, aku seperti melihat putri kerajaan yang selalu di ceritakan dalam sebuah dongeng. Aku sampai tidak sadar, dia sudah memanggilku berkali – kali. Tapi aku tetap saja melongo.
“Hai...  hallo?“
“I... iya – iya.” Aku kaget saat dia memanggilku.
“Lihat apaan sih?” Dia menoleh kebelakang.
“Eee... nggak lihat apa – apa kok.”

Aku sangat malu karena kelamaan mlongo. Ya abis salah siapa cantik. Kita terdiam agak lama. Lalu dia melihat kearah ku.
“Kamu kok sendirian aja?” Tanyanya.
“Iya. Aku tadi lagi belajar aja.”
“Oh. Tapi aku nggak ganggu kan?”
“Nggak kok.”

Kami berbincang – bincang agak lama. Setelah itu terdengar suara bell masuk. Aku langsung beranjak dari tempat duduk tadi. Aku lihat dia juga mengikuti ku. Dia mengikutiku sampai aku masuk kekelas. Aku belum tahu dia siapa. Setahu ku aku tidak pernah mempunyai teman sekelas yang sangat cantik seperti dia.
“Baik anak – anak. Hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo sini!” Tangan guru ku menunjuk perempuan yang tadi duduk bersama ku di depan kelas.

Aku baru sadar ternyata dia anak baru di sekolahan ini. Pantas saja aku tidak pernah melihatnya.

Dia berdiri dari tempat duduknya. Dia duduk di belakang sebelah kiri ku. Waktu berjalan kedepan kelas. Sudah terlihat sekali kalau dia memang sungguh cantik. Dari caranya berjalan saja sudah berbeda. Dia tampak anggun.
  “Selamat pagi teman – teman.”

Dia menyapa semua orang yang berada di kelas ku. Dia terlihat sangat malu dan gugup. Sesekali dia melihat ke arah guruku yang berdiri di samping papan tulis.
“Perkenalkan na... nama saya Cintya Putri Lesmana. Kalian bisa panggil saya Cintya. Sa... saya dari bandung. Saya pindah ke Jakarta karena saya ikut mamah saya disni.”

Setelah memperkenalkan diri dia terdiam. Aku tertawa kecil melihat tingkahnya yang sangat lucu.
“Ingat anak – anak ya. Cintya di temenin jangan di bully. Baik Cintya kamu boleh duduk kembali.”

Dia berjalan kembali ketempat duduknya sambil mendudukan kepalanya. Selama pelajaran berlangsung. Aku senyum – senyum sendiri karena tingkah Cintya tadi.

“Kringg... Kringg...” Bell pulang berbunyi. Hari ini aku tidak langsung pulang. Aku pergi ke taman belakang sekolahan ku. Aku melihat, taman itu sekarang lebih bersih. Semua bunga di tata rapi. Di tengah taman itu terdapat air mancur dan ada kolam ikan koi di bawahnya. Kalau malam hari, air mancur itu menyala. Lampunya kelap – kelip. Dan menambah keindahan pada taman itu. Di pinggir taman terdapat tempat duduk yang terbuat dari kayu. Tempat duduk itu berbentuk seperti irisan pohon. Dan di sekeliling taman itu juga banyak di tanami pohon – pohon yang rindang.

Aku mengambil tempat duduk yang berada di bawah pohon. Aku mengambil hape dan headset ku di tas. Aku setiap istirahat memang suka nongkrong disini sambil mendengarkan lagu kesukaan ku.

Aku diam sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang